Tips Menyimpan Minuman untuk Koleksi, Beda Jenis Beda Caranya
Jenis minuman tertentu bagi sebagian orang memiliki nilai tersendiri. Makanya ada di antara mereka menjadikannya sebagai koleksi.
Editor: Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM - Jenis minuman tertentu bagi sebagian orang memiliki nilai tersendiri. Makanya ada di antara mereka menjadikannya sebagai koleksi.
Dengan kata lain, bukan hanya untuk dinikmati rasanya saja. Jenis minuman tertentu juga memiliki keistimewaan lain bahkan dari botolnya saja.
Namun, tak banyak yang memahami betul cara yang tepat untuk menyimpan jenis minuman tertentu agar rasanya tak rusak dan juga menambah nilainya.
Dari berbagai jenis minuman tersebut, tentu memiliki cara dan teknik penyimpanan yang berbeda.
Dijelaskan oleh Kennardi, owner dari Whiscotch, retailer minuman alkohol dengan izin resmi, yang paling penting dalam penyimpanan minuman alkohol adalah jangan kena sinar matahari secara langsung.
“Jangan juga diletakkan di tempat yang terlalu lembap,” jelasnya.
Baca juga: Mengenal Wine Lokal Asal Bali dengan Kualitas Internasional
Untuk minuman jenis wine, kita perlu memperhatikan batas umurnya.
“Untuk red wine bisa mencapai hingga dua tahun setelah dibuka. Berbeda dengan white wine, sekitar tiga tahun atau lebih lama,” jelas Kennardi.
Menyimpan wine tentu butuh cara khusus, seperti yang telah dilakukan oleh Whiscotch.
“Kita perlu menjaga temperatur untuk menyimpan wine, minimal gunakan suhu ruangan,” tambah Kennardi.
Sementara, untuk minuman jenis lain seperti whisky, tak membutuhkan penanganan khusus.
“Bagi minuman dengan kadar alkohol 40 persen seperti whisky, tak ada expired date,” jelas Kennardi.
Di Whiscotch sendiri, tempat penyimpanannya telah diatur sedemikian rupa sehingga nantinya customer bisa menikmati minuman dari Whiscotch dengan nikmat.
Bila tak mengonsumsi minuman beralkohol, kita juga bisa membuat minuman menyegarkan lainnya.