Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Lifestyle

Kadar Gula Tinggi, Sebaiknya Orangtua Jangan Beri Kental Manis untuk Bayi dan Anak-anak Mereka

Hingga kini masih ada ibu-ibu memberikan susu kental manis (SKM) kepada bayi dan anak-anak mereka.

Editor: Willem Jonata
zoom-in Kadar Gula Tinggi, Sebaiknya Orangtua Jangan Beri Kental Manis untuk Bayi dan Anak-anak Mereka
Net
Foto Ilustrasi Susu Kental Manis 

TRIBUNNEWS.COM - Koordinator Presidium Gerakan Kesehatan Ibu dan Anak (GKIA) sekaligus Ketua Umum Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) Nia Umar merasa prihatin.

Sebab, hingga kini ia masih melihat ibu-ibu memberikan susu kental manis (SKM) kepada bayi dan anak-anak mereka.

Menurutnya, SKM itu tidak boleh diberikan kepada bayi dan anak-anak karena kandungan gulanya yang cukup tinggi.

“Sebetulnya memang kondisi ini sangat memprihatinkan, karena sebenarnya susu kental manis itu tidak boleh diberikan kepada bayi dan anak."

"Itu hanya untuk toping buat makanan seperti es campur ataupun buat kopi. Itu pun sebenarnya tinggi gula sekali. Jadi, memang sangat disayangkan jika masih banyak ibu yang memberikannya kepada anak-anak, apalagi bayi mereka,” ujar Nia dalam keterangannya.

Baca juga: SKM Bukan Penganti Susu Pertumbuhan, Bisa Bahayakan Tumbuh Kembang Anak

Menurut dia, konsumsi minuman dengan kadar gula sangat tinggi seperti SKM ini merupakan indikator asupan makanan yang buruk, karena merupakan konsumsi yang tinggi kalori.

Kalori yang didapat dari gula memberikan nilai gizi yang rendah yang menyebabkan kenaikan berat badan yang tidak sehat.

BERITA REKOMENDASI

“Jadi, tingginya kadar gula pada SKM membuat produk ini tidak sehat untuk dikonsumsi terutama oleh balita, anak-anak dan remaja, karena risiko kerusakan gigi, obesitas dan penyakit degeneratif yang akan terbawa sampai dewasa,” katanya.

Menurut Standard Nasional Indonesia (SNI) 01-2971-1998, Susu Kental Manis adalah produk susu berbentuk kental yang diperoleh dengan menghilangkan sebagian air dari susu segar atau hasil rekonstitusi susu bubuk berlemak penuh, atau hasil rekombinasi susu bubuk tanpa lemak dengan lemak susu/lemak nabati, yang telah ditambah gula, dengan atau tanpa penambahan bahan makanan lain dan bahan tambahan makanan lain yang diizinkan. Kandungan gula pada SKM menurut ketentuan SNI adalah 43-48%, yang merupakan gula yang ditambahkan.

“Jadi, SKM sama sekali tidak bisa ditempatkan sejajar dengan susu sebagaimana dipahami secara umum,” ucap Nia.

Karenanya, dia mengatakan penting bagi masyarakat khususnya para ibu untuk membentuk pola makan sehat dalam keluarga, yang tentunya dimulai dengan memberi arahan tentang pola makan yang baik dan benar pada anak-anak sejak dini sebagaimana telah dipaparkan dalam tumpeng gizi seimbang.

Gula adalah produk berkalori dengan kandungan gizi kosong yang menempati puncak tumpeng gizi seimbang, yang artinya perlu dibatasi jumlah asupannya.

Susu Kental Manis
Susu Kental Manis (net)

“Artinya, SKM adalah produk yang harus mendapat batasan jelas dan tidak bisa dikategorikan sebagai asupan gizi seimbang, apalagi ditujukan bagi anak yang sedang tumbuh kembang,” tukasnya.

Nia mengamati ada beberapa faktor yang menyebabkan pemberian SKM kepada bayi dan anak-anak. Salah satunya adalah karena ketidaktahuan informasi mengenai SKM itu bukan susu yang disebabkan edukasi ke masyarakat yang masih kurang.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas