Meningkatkan Mutu Kehidupan Lansia dan Orang dengan Demensia
Kebutuhan dasar kesehatan lansia untuk dapat hidup produktif bisa terpenuhi melalui jaminan kesehatan.
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Memperingati Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN), hari ini Alzheimer Indonesia (ALZI) bekerjasama dengan Ashoka Indonesia menyelenggarakan seminar daring bertema Lansia dan Demensia: Peran Kita Semua (Lintas Generasi), mengemukakan perlunya keterlibatan lintas generasi dalam keluarga dan masyarakat bagi kesehatan dan kesejahteraan lansia, terutama mereka yang hidup dengan demensia.
Hadir sebagai pembicara kehormatan, Direktur Utama BPJS Kesehatan Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, PhD dan Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial Kementerian Sosial Dr. Ir. R. Harry Hikmat, M.Si.
“Kementerian Sosial memberikan pelayanan agar lansia dapat sejahtera dan bahagia, terutama melalui program Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI).
"Kita semua dapat memperluas jangkauan, dimulai dengan merawat orang tua, serta melihat mereka sebagai anggota keluarga yang masih bisa terus produktif berkontribusi bagi keluarga,” kata Harry Hikmat.
Baca juga: Vaksinasi Covid-19 Para Lansia untuk Usia 50 Tahun ke Atas Dimulai di DKI Jakarta
Baca juga: Selain Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi, Lansia Perlu Olahraga agar Tubuh Tetap Sehat dan Bugar
“Kebutuhan dasar kesehatan lansia untuk dapat hidup produktif dapat terpenuhi melalui jaminan kesehatan,” jelas Prof. Ali Ghufron Mukti.
“Di fasilitas kesehatan, tersedia layanan ramah lansia yang juga memberikan pelayanan pencegahan penyakit. Kini BPJS kesehatan juga menyediakan layanan konsultasi informasi BPJS melalui Whatsapp,” lanjutnya.
“Orangtua adalah raja dan titipan Tuhan. Kita sebagai anak muda bisa memberikan yang terbaik, karena hal ini merupakan investasi bagi kita di masa yang akan datang,” kata Direktur Eksekutif ALZI, Michael Dirk Roelof Maitimoe.
Baca juga: Cakupan Vaksinasi Lansia Rendah, Kemenkes Dorong Provinsi Lain Tiru DKI Jakarta
“Interaksi aktif dan positif antar anggota keluarga merupakan bagian dari pencegahan atau perlambatan Alzheimer dan demensia lain. Dukungan seluruh keluarga menjadi lebih diperlukan ketika anggota keluarga lanjut usia (lansia) mengalami demensia.
Dukungan bagi lansia tentu saja tidak terbatas diberikan hanya oleh anggota keluarga terdekat tetapi juga oleh semua anggota masyarakat, seperti moto Everyone is A Change Maker (Semua Orang adalah Pembuat Perubahan) dari Ashoka Indonesia.
“Setiap orang berpotensi mendukung peningkatan kualitas kehidupan lansia. Lebih dari itu, kita bisa membangun lingkungan yang memastikan lansia mendapatkan hak dan perlindungan hukum sebagai warga negara,” jelas Nani Zulminarni, Pimpinan Ashoka untuk Kawasan Asia Tenggara (SEA Regional Leader).
“Anak muda dapat belajar dari lansia. Ingatlah, bahwa apa yang ditabur kini akan dituai di masa tua, demikian disampaikan oleh Eva Sabdono, MBA, praktisi advokasi hak lansia.
Christine Tobing, pendiri Lansia Aktif Ceria Indonesia (LARI) mendukung perlunya sikap positif dalam menuju masa lansia yang bahagia, selain keseimbangan aktivitas fisik dan asupan gizi.
“Hasil review yang dilakukan Nutricia menunjukkan bahwa lansia di Indonesia juga menghadapi masalah mobilitas, nutrisi dan kesehatan, sejalan dengan pertambahan usia dan perubahan fisiologis.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.