Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Lifestyle

Niat Puasa Ayyamul Bidh Mulai 24-26 Juni 2021, Lengkap Lafal Latin, Arti, dan Keutamaannya

Niat puasa Ayyamul Bidh yang dilaksanakan mulai Kamis, 24 Juni 2021 besok hingga Sabtu, 26 Juni 2021. Dilengkapi lafal latin, arti, dan keutamaannya.

Penulis: Sri Juliati
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Niat Puasa Ayyamul Bidh Mulai 24-26 Juni 2021, Lengkap Lafal Latin, Arti, dan Keutamaannya
Tribunpekanbaru
ILUSTRASI Puasa Ayyamul Bidh. Niat puasa Ayyamul Bidh yang dilaksanakan mulai Kamis, 24 Juni 2021 besok hingga Sabtu, 26 Juni 2021. Dilengkapi lafal latin, arti, dan keutamaannya. 

TRIBUNNEWS.COM - Inilah niat puasa Ayyamul Bidh lengkap dengan tulisan Arab, latin, dan artinya.

Puasa Ayyamul Bidh dilaksanakan mulai Kamis, 24 Juni 2021 besok hingga Sabtu, 26 Juni 2021

Puasa Ayyamul Bidh adalah puasa tiga hari yang dilaksanakan pada 13, 14, dan 15 hijriyah setiap bulan.

Berdasarkan kalender Hijriyah, tanggal 24-26 Juni 2021 masuk dalam bulan Zulkaidah 1442 H.

Menurut kalender puasa sunnah yang dirilis PP Muhammadiyah lewat akun Instagram-nya, puasa Ayyamul Bidh jatuh pada Kamis hingga Sabtu, 24-26 Juni 2021.

Baca juga: Puasa Ayyamul Bidh: Niat, Waktu, dan Keutamaannya

Baca juga: Apa Itu Puasa Ayyamul Bidh? Ini Bacaan Niat Puasa, Tanggal, dan Keutamaannya

Kalender puasa sunnah
Menurut kalender puasa sunnah yang dirilis PP Muhammadiyah lewat akun Instagram-nya, puasa Ayyamul Bidh jatuh pada Kamis hingga Sabtu, 24-26 Juni 2021.

Puasa Ayyamul Bidh termasuk dalam puasa sunnah yang dijalankan oleh Nabi Muhammad.

Sama seperti ibadah lainnya, sebelum menjalankan puasa Ayyamul Bidh, kita dapat mengucapkan niat puasa.

Berita Rekomendasi

Bagi Anda yang akan melaksanakan puasa Ayyamul Bidh, berikut bacaan niat puasa Ayyamul Bidh.

Niat puasa Ayyamul Bidh dilengkapi dalam tulisan Arab, latin, dan artinya.

Inilah niat puasa Ayyamul Bidh:

نَوَيْتُ صَوْمَ اَيَّامَ اْلبِيْضِ سُنَّةً لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu sauma ayyaamal bidh sunnatan lillaahi ta'ala

Arti: "Saya berniat melakukan puasa pada hari-hari putih, sunah karena Allah ta'ala."

Sama seperti puasa sunnah lainnya, niat puasa Ayyamul Bidh dapat dibaca pada pagi hari sepanjang belum makan apapun.

"Niat puasa untuk yang sunnah tidak wajib dilakukan malam hari, artinya kalau puasa sunnah niatnya boleh pada pagi hari asalkan pada pagi hari belum makan."

"Maka ketika dia ingat ingin berpuasa boleh dia berniat langsung untuk puasa sunnah," ujar Anggota Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, Ustaz Satibi Darwis dalam program Tanya Ustaz Tribunnews.

Keutamaan Puasa Ayyamul Bidh

Jadwal, niat puasa Ayyamul Bidh yang keutamaan pahalanya seperti puasa sepanjang tahun, jangan lewatkan.(Tribun Timur)
Jadwal, niat puasa Ayyamul Bidh yang keutamaan pahalanya seperti puasa sepanjang tahun, jangan lewatkan.(Tribun Timur) (Tribun Timur)

Dikutip dari Buku Pintar Panduan Lengkap Ibadah Muslimah karya Ust Muh Syukron Maksum, keutamaan puasa Ayyamul Bidh sebagaimana disabdakan Rasulullah SAW dalam berbagai riwayat berikut:

1. Laksana Puasa Sepanjang Masa

Ada nilai penting dari puasa sunah tiga hari dalam sebulan, yaitu laksana puasa sepanjang masa.

Tanpa kita harus menahan lapar dan dahaga setiap hari, kita cukup berpuasa setiap tanggal 13, 14, dan 15 setiap bulannya.

Sehingga, nilainya sama seperti berpuasa sepanjang hidup kita.

Sebagaimana yang diisyaratkan Rasulullah SAW dalam sebuah hadis:

"Puasa tiga hari setiap bulan, bagaikan puasa selama hidup (sepanjang masa)" (Mutafaq alaih).

Abu Dzar pernah diberi anjuran oleh Rasulullah SAW untuk melaksanakan puasa ini, sambil mengingatkan akan pahala yang didapatkan, yaitu seperti puasa terus-menerus dalam hidupnya.

Sebagaimana cerita Abu Dzar Al Ghiffari berikut ini:

"Kami diperintah oleh Rasulullah SAW agar berpuasa sebanyak tiga kali di setiap bulan yakni pada hari-hari cemerlang: tanggal 13 14 dan 15. Sabdanya, bahwa puasa itu seperti puasa sepanjang masa." (HR. Nasa'i).

2. Memenuhi Wasiat Rasulullah

Umat Islam adalah umat kesayangan Allah dan juga kesayangan Rasulullah SAW.

Betapa banyak bentuk kasih sayang Rasulullah SAW pada umat Muslim berupa petunjuk dan anjuran menuju kebaikan.

Diriwayatkan oleh Bukhari Muslim dan yang kedua oleh Muslim, Abu Hurairah dan Abu Darda' berkata:

"Junjunganku Rasulullah SAW berpesan kepadaku akan tiga hal yang jangan sampai ditinggalkan selama hidup, yaitu berpuasa tiga hari setiap bulan, shalat Dhuha dua rakaat dan shalat witir dua rakaat sebelum tidur."

Kedua orang sahabat Rasulullah tersebut diberi wasiat demikian, demi kebahagiaan mereka.

Tentu saja pesan itu tak hanya berlaku bagi mereka berdua.

Pesan tersebut juga berlaku bagi semua umat Islam.

Seakan-akan beliau bersabda:

"Umat-umatku, laksanakan tiga hal sepanjang hidup kalian setiap harinya, tanpa boleh lupa, yaitu puasa 3 hari dalam sebulan, shalat Dhuha, dan shalat witir sebelum tidur."

Seakan-akan beliau menyatakan bahwa dengan melaksanakan ketiga hal tersebut, akan banyak keutamaan dan keuntungan yang akan kita dapatkan.

Tentu saja yang bisa merasakan hanyalah mereka yang menjalankannya.

Ingat pula pesan Rasulullah SAW kepada Abu Qatadah bin Milhan ra:

"Adalah Rasulullah SAW menyuruh kita berpuasa pada hari-hari putih, yaitu tanggal 13. 14 dan 15 setiap bulan." (HR. Abu Daud).

3. Mengikuti Kebiasaan Rasulullah

Rasulullah SAW tak hanya menganjurkan sahabat dan umatnya untuk berpuasa tiga hari dalam sebulan.

Namun, Rasulullah SAW juga menjalankannya sepanjang hidupnya.

Ini satu di antara akhlak utama Rasulullah SAW yang tak hanya memerintahkan.

Namun, beliau sendiri merupakan pelaku utama dari isi perintah tersebut.

Jika umat Islam melaksanakan kebiasaan Rasulullah SAW sehari-hari, sudah jelas baik dan bermanfaat.

4. Baik di Rumah atau Berpergian

Bukti komitmen Rasulullah SAW akan puasa tanggal 13, 14, dan 15 ini adalah beliau tak pernah meninggalkannya dalam kondisi apapun baik sedang di rumah maupun saat berpergian.

Seperti cerita Ibnu Abbas ra:

"Rasulullah SAW tidak pernah berbuka pada hari-hari putih, baik beliau sedang di rumah atau dalam perjalanan." (HR.Nasa'i).

Ini membuktikan bahwa penting dan utamanya puasa ini, hingga beliau tak ingin melewatkannya dalam kondisi apapun.

(Tribunnews.com/Sri Juliati/Fajar)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas