Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Lifestyle

Pandemi Picu Parental Burn Out, Sasar Keharmonisan Rumahtangga, Kenali Gejala dan Cara Mengatasinya

Melonjaknya angka kasus Covid-19 tidak hanya mengancam kesehatan fisik, namun juga mengusik kesehatan mental. 

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Willem Jonata
zoom-in Pandemi Picu Parental Burn Out, Sasar Keharmonisan Rumahtangga, Kenali Gejala dan Cara Mengatasinya
Bambini Photography
ILUSTRASI - Trik sederhana yang bisa diterapkan orang tua agar anak mau mendengarkan. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Melonjaknya angka kasus Covid-19 tidak hanya mengancam kesehatan fisik, namun juga mengusik kesehatan mental

Selama pandemi Covid-19, banyak keluarga yang terdampak. Baik dari segi ekonomi, pendidikan, hingga sosial.

Karenanya, menurut psikolog Irma Gustiana Andriani S.Psi, M.Psi.,Psi orangtua kerap mengalami parental burn out.

Parental burn out sendiri merupakan kondisi yang dialami oleh orangtua ketika merasakan kelelahan. Baik secara fisik maupun mental.

"Biasanya ditandai dengan selalu merasa lelah secara terus menerus. Bahkan meski tidak sedang beraktivitas. Selain itu orangtua mudah terpicu untuk marah. Tidak jarang pulao mengalami kesedihan berkepanjangan," ungkapnya pada seminar Hari Anak Nasional yang diadakan Fraksi PKS DPR RI, Rabu (14/7/2021).

Baca juga: Pertengkaran Pasutri Meningkat di Masa Pandemi, Psikolog Beri Saran, Jangan Sampai Anak Jadi Korban

Menurut Irma, jika orangtua mengalami gejala ini, maka dapat memicu terjadinya dinamika keluarga, misalnua kekerasan dalam rumah tangga, stres, hingga depresi. 

Berita Rekomendasi

Pertama orangtua perlu menyadari dan menerima perasaan dirasakan. 

Ilustrasi penganiayaan. Seorang ART di Semarang mengaku tiap hari disiksa oleh majikannya.
Ilustrasi pertengkaran

"Jangan menghindari perasaan sedih, susah, tidak nyaman, rasakan sensasinya. Jangan dilawan. Berhenti sebentar sebelum handle anak dan tenang diri terlebih dulu," katanya lagi. 

Kedua, hindari menampilkan kecemasan berlebihan pada anak. Ketiga, ajak pasangan untuk berkomunikasi mengenai kesulitan yang dihadapi. 

Keempat, orangtua perlu mulai membatasi informasi hoax. Terlalu banyak informasi yang diterima secara bersamaan kerap membuat kebingungan.

Kelima, tetap terhubung secara sosial dan keluarga dan yang terpenting adalah harus menjaga fisik dan imunitas. Tidak lupa pula dengan mental dan spritual. 

"Jika tidak parental burn out tidak bisa diatasi sendiri, maka disarankan konsultasikan ke pihak profesional," tutupnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas