Tes DNA Dapat Digunakan untuk Deteksi Dini Kondisi Kesehatan Fisik Hingga Mental
Ketika seseorang mengalami kelainan genetik atau DNA, misalnya karena penyakit turunan atau karena faktor lainnya, ia bisa berakibat fatal.
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Masyarakat banyak diramaikan dengan berita tentang persoalan Tes DNA yang selalu berkaitan dengan garis keturunan.
Faktanya tes DNA atau tes genetik bukan hanya bisa untuk mendeteksi garis keturunan, namun pengecekan secara menyeluruh kondisi tubuh kita.
Ketika seseorang mengalami kelainan genetik atau DNA, misalnya karena penyakit turunan atau karena faktor lainnya, ia bisa berakibat fatal.
Oleh karena itu, tes DNA penting dilakukan untuk mengetahui struktur genetik di dalam tubuh seseorang dan mendeteksi kelainan genetik.
Tes DNA adalah metode identifikasi individu terpercaya. Setiap individu memiliki DNA yang unik sebagai penentu karakteristik fisik dan membawa sifat yang diturunkan dari ayah maupun ibu.
Baca juga: DeBio Dinilai Dapat Mencegah Penyalahgunaan Data Genetik
DNA juga tidak berubah selama kehidupan. Banyak yang enggan melakukan tes ini karena biaya yang mahal.
Asa Ren mampu mematahkan stigma biaya tes DNA yang mahal yakni hanya 2juta– 2,7 juta, dimana rata-rata biaya tes DNA di Indonesia dibanderol mulai dari 4juta hingga puluhan juta.
Public Relations Asa Ren, Nabilah mengatakan “Tes DNA di Asa Ren sangat mudah, bisa dilakukan di rumah. Sehingga tidak perlu repot untuk datang ke klinik atau rumah sakit. Cukup swab 15x dirongga pipi kiri dan kanan. Alat swab kita kirim kerumah, selesai swab ada layanan pick-up dan antar ke lab," ujarnya.
Asa Ren menggunakan teknologi ASA Beadchip yaitu Micro Array, yang mampu membaca sebanyak 700.000 lebih marker yang telah dipilih oleh Tim Asa secara khusus, sehingga menghasilkan 650.000+ lebih laporan dari setiap sample DNA yang relevan bagi anda di Indonesia dengan tingkat ke-akuratan diatas 95%.
Tes ini sangat cocok untuk mengenali profil karakter tubuh seseorang, meningkatkan kualitas hidup dari pemenuhan nutrisi, olahraga, dan respon obat-obatan serta pencegahan dini terhadap risiko penyakit.