Minimalisir Komentar Negatif di Media Sosial Lewat Diskusi ''From Meanies to Goodies''
Diharapkan, diskusi yang hadir dalam bentuk video berjudul "From Meanies to Goodies", dapat mendorong sikap empati dan simpati bagi warga digital.
Penulis: M Alivio Mubarak Junior
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mohammad Alivio
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Enam kreator dari Asia Tenggara bersatu mendiskusikan dampak dari komentar pengguna dan mengapa penting untuk bersikap baik di media sosial (medsos).
Diskusi tersebut merupakan bagian dari kampanye global #CreateKindness atau #CiptakanKebaikan yang diluncurkan sejak Juni lalu.
Diharapkan, diskusi yang hadir dalam bentuk video berjudul "From Meanies to Goodies", dapat mendorong sikap empati dan simpati bagi warga digital.
Video From Meanies to Goodies ini menampilkan enam kreator populer dari Asia Tenggara, antara lain Ashilla Sikado dari Indonesia, Ayn Bernosdari Filipina, Ceddy Lopez dari Malaysia, Jeynelle Ng dari Singapura, Khánh Vy dari Vietnam, dan Kru P Ann dari Thailand.
Video ini menampilkan reaksi masing-masing kreator terhadap komentar di video mereka dan pemberian peringkat dari "jahat" ke "baik" pada komentar tersebut.
Baca juga: Buat Video Berbagi untuk Konten TikToknya hingga Viral, Pengunggah: Ini Kekuatan Rida Orang Tua
Baca juga: Viral di TikTok, Ini Pentingnya Essence untuk Merawat Kulit Wajah
Baca juga: Cluttercore, Tren Dekorasi Anti Minimalisme yang Viral di TikTok
Mereka juga berbagi dampak dari komentar tersebut, baik itu komentar baik ataupun buruk.
Ini menunjukkan bagaimana komentar yang mungkin terlihat tidak penting atau biasa saja, tetap bisa memberikan dampak besar pada orang yang menerima komentar, bahkan terhadap keluarga dan orang terdekat kreator tersebut.
"Saat menerima komentar buruk, termasuk mengenai body shaming, itu memberikan dampak besar pada kepercayaan diriku," kata Ashilla Sikado, kreator TikTok, saat diskusi virtual, dikutip pada Senin (13/9/2021)
"Tapi aku memilih untuk menghapus komentar tersebut lalu menekankan bahwa semua orang punya kecantikan yang unik dan mereka itu seperti layaknya ratu di kerajaan mereka masing-masing," tambahnya.
Pemutaran video "From Meanies to Goodies" ini menjadi bagian dari webinar "Bincang Literasi Digital: Ciptakan Kebaikan di Platform Digital" yang diselenggarakan TikTok Indonesia bersama dengan Gerakan Nasional Literasi Digital Siberkreasi.
Baca juga: Tak Cuma Viral di TikTok, 5 Lagu Barat Ini Masuk Tangga Lagu Billboard
Sejumlah narasumber turut hadir dalam webinar ini seperti Dennis Adishwara, figur publik; Saskhya Aulia, psikolog dan co-founder rumah konsultasi TigaGenerasi; Benjamin Adhisurya dan Ashilla Sikado, kreator TikTok; serta Faris Mufid, Public Policy and Government Relations, TikTok Indonesia.
Dalam webinar tersebut, Saskhya turut menekankan pentingnya menyebarkan kebaikan di platform digital.
Saskhya Aulia, Psikolog dan Co-Founder TigaGenerasi, mengatakan bahwa fenomena cyberbullying atau sikap negatif di platform digital bisa jadi dipicu oleh ketidakpuasan seseorang terhadap dirinya, sehingga konten tertentu bisa mudah menyinggung perasaannya.
"Komentar dan konten negatif juga bisa memicu sikap negatif lainnya. Jadi memang sebaiknya kita perlu meredam komentar negatif tersebut dengan hal-hal baik, sehingga lingkungan daring kita pun bisa lebih nyaman," ujar Saskhya Aulia.
Sementara itu, Public Policy and Government Relations, TikTok Indonesia, Faris Mufid menjelaskan bahwa pihaknya berusaha membuat TikTok menjadi rumah yang aman dan suportif di mana kreativitas bisa tumbuh.
"Melalui webinar dan video ini, kami ingin terus membangun diskusi tentang pentingnya menciptakan kebaikan di platform digital, melalui konten dan komentar yang diunggah," ungkap Faris Mufid.
"Kami sangat mengapresiasi kreator-kreator kami yang bersedia menceritakan pengalaman mereka di platform secara lugas, dan semoga itu bisa menginspirasi pengguna lain untuk berpikir sebelum mengunggah sesuatu," pungkasnya.