Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Lifestyle

Bacaan Surah Al-Qadr ayat 1-5: Tulisan Arab, Latin, Terjemahan, hingga Tafsirnya

Berikut bacaan surah Al-Qadr ayat 1-5: lengkap dengan tulisan arab, latin, terjemaha, hingga tafsirnya

Penulis: Faishal Arkan
Editor: Garudea Prabawati
zoom-in Bacaan Surah Al-Qadr ayat 1-5: Tulisan Arab, Latin, Terjemahan, hingga Tafsirnya
Pixabay/Pexels
Al Quran (Pixabay/Pexels) 

TRIBUNNEWS.COM - Berikut bacaan surah Al-Qadr ayat 1-6, dengan tulisan arab latin, dan tafsirnya.

Al-Qadr merupakan surah ke 97 dalam Al-Quran.

Surah ini terdiri dari 5 ayat dan termasuk golongan Makkiyah. 

Al-Qadr diturunkan setelah surah 'Abasa dan dinamai al-Qadr yang diambil dari kata al-Qadr yang terdapat pada ayat pertama surah ini.

Baca juga: Surat Asy Syams Ayat 1-15: Bacaan Arab dan Latin, Terjemahan Bahasa Indonesia dan Tafsir Singkat

Ilustrasi Mengaji
Ilustrasi Mengaji (TRIBUNNEWS/Jeprima)

Baca juga: Bacaan Surat Al Kahfi Ayat 1-10, Lengkap dengan Tulisan Arab, Latin dan Terjemahnnya

Surah Al-Qadr ayat 1-5

اِنَّآ اَنْزَلْنٰهُ فِيْ لَيْلَةِ الْقَدْرِ - ١

Inna anzalnahu fi lailatil-qadr

Berita Rekomendasi

Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur'an) pada malam qadar.

وَمَآ اَدْرٰىكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِۗ - ٢

Wa ma adraka ma lailatul-qadr

Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu?

 
لَيْلَةُ الْقَدْرِ ەۙ خَيْرٌ مِّنْ اَلْفِ شَهْرٍۗ - ٣

Lailatul-qadri khairum min alfi syahr


Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan.

تَنَزَّلُ الْمَلٰۤىِٕكَةُ وَالرُّوْحُ فِيْهَا بِاِذْنِ رَبِّهِمْۚ مِنْ كُلِّ اَمْرٍۛ - ٤

Tanazzalul-mala`ikatu war-ruhu fiha bi`izni rabbihim, ming kulli amr

Pada malam itu turun para malaikat dan Ruh (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan.

سَلٰمٌ ۛهِيَ حَتّٰى مَطْلَعِ الْفَجْرِ ࣖ - ٥

salāmun hiya ḥattā maṭla'il-fajr

Sejahteralah (malam itu) sampai terbit fajar.
 

Dikutip quran.kemenag.go.id, berikut tafsir surah Al-Qadr ayat 1-5:

Ayat 1

Terdapat empat tempat dalam Al-Qur'an yang menerangkan tentang penurunannya kepada Nabi saw yaitu:

1. Dalam Surah al-Qadr.

2. Dalam Surah ad-Dukhan yaitu pada firman-Nya: ha Mim.

Demi Kitab (Al-Qur'an) yang jelas, sesungguhnya Kami menurunkannya pada malam yang diberkahi.

Sungguh, Kamilah yang memberi peringatan. Pada (malam itu) dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah, (yaitu) urusan dari sisi Kami.

Sungguh, Kamilah yang mengutus rasul-rasul, sebagai rahmat dari Tuhanmu. Sungguh, Dia Maha Mendengar, Maha Mengetahui. (ad-Dukhan/44: 1-6).

3. Dalam Surah al-Baqarah yaitu pada firman-Nya: Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur'an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang batil) (al-Baqarah/2: 185).

4. Dalam Surah al-Anfal yaitu pada firman-Nya: Dan ketahuilah, sesungguhnya segala yang kamu peroleh sebagai rampasan perang, maka seperlima untuk Allah, Rasul, kerabat Rasul, anak yatim, orang miskin dan ibnu sabil.

Jika kamu beriman kepada Allah dan kepada apa yang Kami turunkan kepada hamba Kami (Muhammad) di hari Furqan, yaitu pada hari bertemunya dua pasukan.

Allah Mahakuasa atas segala sesuatu. (al-Anfal/8: 41) Ayat Surah al-Qadr menyatakan bahwa turunnya Al-Qur'an dari Lauh Mahfudh ke Baitul-'Izzah jelas pada malam Lailatul Qadr.

Ayat Surah ad-Dukhan menguatkan turunnya Al-Qur'an pada malam yang diberkahi, ayat Surah al-Baqarah menunjukkan turunnya Al-Qur'an pada bulan Ramadan.

Ayat 2 

Kemudian dalam ayat ini, Allah menyatakan keutamaan Lailatul-Qadr yang tidak dapat diketahui oleh para ulama dan ilmuwan, bagaimanapun tingginya ilmu pengetahuan mereka.

Pengertian dan pengetahuan Nabi-Nya pun tidak sanggup menentukan kebesaran dan keutamaan malam itu.

Hanya Allah yang mengetahui segala hal yang gaib, yang menciptakan alam semesta, yang mewujudkannya dari tidak ada menjadi ada.

Ayat 3

Pada ayat ini, Allah menerangkan keutamaan Lailatul-Qadr yang sebenarnya.

Malam itu adalah suatu malam yang memancarkan cahaya hidayah sebagai permulaan tasyri' yang diturunkan untuk kebahagiaan manusia.

Malam itu juga sebagai peletakan batu pertama syariat Islam, sebagai agama penghabisan bagi umat manusia, yang sesuai dengan kemaslahatan mereka sepanjang zaman.

Malam tersebut lebih utama dari seribu bulan yang mereka lalui dengan bergelimang dosa kemusyrikan dan kesesatan yang tidak berkesudahan.

Ibadah pada malam itu mempunyai nilai tambah berupa kemuliaan dan ganjaran yang lebih baik dari ibadah seribu bulan Sebutan kata "seribu" dalam ayat ini tidak bermaksud untuk menentukan bilangannya.

Akan tetapi, maksudnya untuk menyatakan banyaknya yang tidak terhingga sebagaimana yang dikehendaki dengan firman Allah: Masing-masing dari mereka ingin diberi umur seribu tahun (al-Baqarah/2: 96).

Apakah ada malam yang lebih mulia daripada malam yang padanya mulai diturunkan cahaya hidayah untuk manusia setelah berabad-abad lamanya mereka berada dalam kesesatan dan kekufuran?

Apakah ada kemuliaan yang lebih agung daripada malam di mana cahaya purnama ilmu makrifah ketuhanan menerangi jiwa Muhammad saw yang diutus sebagai rahmat untuk seluruh manusia, menyampaikan berita gembira dan ancaman serta memanggil mereka ke jalan yang lurus, menjadikan mereka umat yang melepaskan manusia dari belenggu perbudakan dan penindasan penguasa yang zalim di timur dan barat.

Selain itu, untuk memersatukan mereka sesudah berpecah-belah dan bermusuh-musuhan?

Maka seyogyanya umat Islam menjadikan malam tersebut sebagai hari raya karena malam itu merupakan waktu turunnya undang-undang dasar samawi yang mengarahkan manusia ke arah yang bermanfaat bagi mereka.

Penurunan ini juga memperbaharui janji mereka dengan Tuhan yang berhubungan dengan jiwa dan harta sebagai tanda syukur atas nikmat pemberian-Nya serta mengharapkan pahala balasan-Nya.

Ayat 4

Dalam ayat ini, Allah menyatakan sebagian dari keistimewaan malam tersebut, yaitu turunnya para malaikat bersama Jibril dari alam malaikat sehingga tampak oleh Nabi saw, terutama Jibril yang menyampaikan wahyu.

Penampakan Jibril kepada Nabi saw dalam rupanya yang asli adalah perintah Allah, setelah Ia memersiapkan Nabi-Nya untuk menerima wahyu yang akan disampaikannya kepada manusia yang mengandung kebajikan dan keberkahan.

Turunnya malaikat ke bumi adalah dengan izin Allah, tidak perlu kita menyelidiki bagaimana cara dan apa rahasianya. Kita cukup beriman saja dengannya.

Adapun yang dapat diketahui manusia tentang rahasia alam ini hanya sedikit sekali, sebagaimana diterangkan dalam firman Allah: Sedangkan kamu diberi pengetahuan hanya sedikit. (al-Isra'/17: 85).

Ayat 5

Dalam ayat ini, Allah menyatakan bahwa malam tersebut dipenuhi kebajikan dan keberkahan dari permulaan sampai terbit fajar.

Dikarenakan turunnya Al-Qur'an yang disaksikan oleh para malaikat ketika Allah melapangkan dada Nabi-Nya dan memudahkan jalan untuk menyampaikan petunjuk serta bimbingan kepada umatnya.

Baca juga: Surat Al Insyiqaaq Ayat 1-25: Bacaan Arab dan Latin, Terjemahan Bahasa Indonesia dan Tafsir Singkat

(Tribunnews.com/Arkan)

Berita lainnya seputar Bacaan doa

 
 
 
 
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas