Gelorakan Pelestarian Budaya Bangsa, Kini Biskuit Pun'Berbaju' Batik
Batik sebagai warisan leluhur kini semakin dibumikan di segala lini. Tak hanya pada pakaian, batik juga merambah ke kemasan makanan.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Anita K Wardhani
Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRUBUNNEWS.COM,JAKARTA -- Batik sebagai warisan leluhur kini semakin dibumikan di segala lini. Tak hanya pada pakaian, batik juga merambah ke kemasan makanan.
Diketahui, batik adalah salah satu bukti nyata perjalanan panjang keragaman budaya Indonesia yang telah diakui UNESCO sejak 2009.
Baca juga: Perkenalkan Batik, Ulos hingga Kain Songket, Gallery Seni Wastra Indonesia Hadir di Korsel
Meskipun popularitasnya semakin mendunia, nyatanya berbagai tantangan pun kerap dihadapi para pengusaha dan pengrajin batik dalam pelestariannya.
Karena itu diperlukan daya kreativitas agar makin mempopulerkan batik.
Kini, terobosan itu dilakukan produsen makanan ringan seperti biskuit Oreo.
Konsumen bisa menikmati manisnya kemasan makanan dibalut kemasan batik pada September 2024 silam.
Ada empat kemasan bergambar wastra Indonesia yang mewakili empat wilayah di Indonesia dalam rangka merayakan keberagaman budaya Indonesia.
Baca juga: Hengki Kawilarang Bakal Eksis di New York Fashion Week, Merayakan Motif Batik untuk Dunia
Keempat wastra tersebut, yakni Batik Mega Mendung dari Cirebon, Kain Songket dari Palembang, Tenun Sengkang dari Makassar dan Tenun Endek dari Bali.
Kampanye pelestarian batik juga menyentuh dan memberikan dampak nyata kepada lebih dari 1.400 perajin dan pengusaha batik di wilayah Cirebon.
Menyambut baik inisiatif ini, Alexandra Arri Cahyani, S.H., MPP, Direktur Industri Aneka dan Kimia, Sandang, dan Kerajinan, Kementerian Perindustrian Republik Indonesia mengatakan kelestarian batik memiliki hubungan erat dengan perkembangan industri batik yang turut menopang perekonomian bangsa.
“Industri batik merupakan salah satu sektor prioritas pengembangan karena kontribusinya yang signifikan dari penyerapan tenaga kerja yang didominasi oleh industri kecil dan menengah (IKM) hingga semakin kuatnya pertumbuhan industri yang kian maju dan berdaya. Oleh karena itu, kami sangat mengapresiasi hadirnya CSR Berbagi,” jelas Alexandra.
Dalam kesempatan yang sama, Senior Marketing Manager Biscuits Mondelez Indonesia
Dian Ramadianti menjelaskan, kegiatan ini menumbuhkan motivasi para pengrajin dan pengusaha batik di Cirebon dalam melestarikan batik nusantara.
Program tersebut menggandeng Asosiasi Pengusaha dan Pengrajin Batik Indonesia (APPBI).