Kolaborasi Brand Fashion dengan Seniman Visual Dorong Kemajuan Industri Kreatif
Brand pakaian pria Manzone berkolaborasi dengan industri kreatif yang terdampak pandemi Covid-19.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Anita K Wardhani
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Brand pakaian pria Manzone berkolaborasi dengan industri kreatif yang terdampak pandemi Covid-19.
General Manager Manzone, Laura Kristina menjelaskan kolaborasi ini tercetus sebagai salah satu bentuk dukungan brand terhadap para pelaku industri kreatif di Indonesia salah satunya visual artist.
“Karena perkembangannya semakin pesat dan masif, kami juga ingin turut berperan dan mendukung industri kreatif ini dengan cara berkolaborasi dengan membuat sebuah special collection.
Baca juga: The 17th Jakarta Fashion & Food Festival Dukung Industri Lokal Untuk Bangkit Bersama
Baca juga: Mudahnya Bikin Konten Kreatif Ala Prodigy dengan Oppo Reno6 Series 5G
Juga, di era sekarang sebagai brand kita tidak bisa bekerja sendirian tetapi harus bisa berpartner dengan banyak komunitas.” ujar Laura melalui keterangan tertulis, Sabtu (25/9/2021).
Kali ini Manzone merilis koleksi terbaru berkolaborasi dengan visual artist berbakat yaitu Muhammad Taufiq (Emte).
Koleksi ini mengangkat konsep tentang aktivitas masyarakat yang dekat dengan kuliner, transportasi, dan media sosial.
Emte merupakan seorang visual artist yang dalam karya-karyanya menampilkan hiruk-pikuk kehidupan urban.
Di koleksi kolaborasinya bersama Manzone ini ingin menyampaikan bahwa keberagaman itu adalah sesuatu yang harus diapresiasi.
"Tentunya bersama Manzone di koleksi ini ingin mengajak untuk lebih mengenal negeri ini dengan segala keberagaman di dalamnya dan terus cinta dengan Indonesia sampai kapanpun," jata Lauram
Sementara itu, Brand Marketing Manzone, Eduardus Rayendra mengungkapkan di rilisan kolaborasi ini, Manzone membawa kampanye #62Zone di offline dan digital.
Keberagaman dan jemuknya masyarakat Indonesia ini yang menjadi dasar gagasan kampanye tersebut dibentuk.
“Tentu, tujuannya adalah membangun komunikasi dua arah antara audiens dan brand serta pesan yang kami bawa di koleksi ini bisa tersampaikan dengan maksimal," kata Eduardus.
"Seperti di window store kami untuk koleksi ini yang bertemakan warung tegal (warung tegal) serta konten-konten engagement di digital yang ada di media sosial Manzone," tambah Eduardus.
Seperti diketahui, berdiri pertama kali tahun 2005 di bawah naungan PT Mega Perintis Tbk, Manzone berhasil menjadi salah satu market leader di fashion retail industry Indonesia.
Terbukti, Manzone kini telah memiliki lebih dari 100 store yang tersebar dari Aceh hingga Papua.