Bacaan Surat Al Alaq Ayat 1-19, Dilengkapi Tulisan Arab, Latin, dan Tafsir Ayat 1-5
Bacaan surat Al Alaq ayat 1-19 yang artinya "segumpal darah" merupakan surat ke-96 yang diturunkan di Mekkah dan tergolong surat Makkiyah
Penulis: Devi Rahma Syafira
Editor: Tiara Shelavie
Atau dia menyuruh bertakwa (kepada Allah)?
اَرَاَيْتَ اِنْ كَذَّبَ وَتَوَلّٰىۗ - ١٣
A ra`aita ing każżaba wa tawallā
Bagaimana pendapatmu jika dia (yang melarang) itu mendustakan dan berpaling?
اَلَمْ يَعْلَمْ بِاَنَّ اللّٰهَ يَرٰىۗ - ١٤
A lam ya'lam bi`annallāha yarā
Tidakkah dia mengetahui bahwa sesungguhnya Allah melihat (segala perbuatannya)?
كَلَّا لَىِٕنْ لَّمْ يَنْتَهِ ەۙ لَنَسْفَعًاۢ بِالنَّاصِيَةِۙ - ١٥
Kallā la`il lam yantahi lanasfa'am bin-nāṣiyah
Sekali-kali tidak! Sungguh, jika dia tidak berhenti (berbuat demikian) niscaya Kami tarik ubun-ubunnya, (ke dalam neraka),
نَاصِيَةٍ كَاذِبَةٍ خَاطِئَةٍۚ - ١٦
Nāṣiyating kāżibatin khāṭi`ah
Yaitu) ubun-ubun orang yang mendustakan dan durhaka.
فَلْيَدْعُ نَادِيَهٗۙ - ١٧
Falyad'u nādiyah
Maka biarlah dia memanggil golongannya (untuk menolongnya),
سَنَدْعُ الزَّبَانِيَةَۙ - ١٨
Sanad'uz-zabāniyah
Kelak Kami akan memanggil Malaikat Zabaniyah, (penyiksa orang-orang yang berdosa),
كَلَّاۗ لَا تُطِعْهُ وَاسْجُدْ وَاقْتَرِبْ ۩ ࣖ - ١٩
Kallā, lā tuṭi'hu wasjud waqtarib
Sekali-kali tidak! Janganlah kamu patuh kepadanya; dan sujudlah serta dekatkanlah (dirimu kepada Allah).
Tafsir Al Alaq ayat 1-5 dikutip dari garuda.ristekdikti.go.id
1. Ayat pertama
Pada ayat pertama disebutkan Iqra' yang artinya bacalah.
Kedudukannya sebagai fi’il amr dari kata Qara'a yang menunjukkan perintah untuk Nabi Muhammad SAW.
Selanjutnya, Bismirrabbika artinya dengan menyebut nama Tuhanmu.
Lalu, Aladzi Kholaq artinya Ia Dzat Yang Menciptakan setiap sesuatu.
Pada ayat pertama dijelaskan untuk Nabi Muhammad SAW yang diperintahkan agar membaca al-Qur’an diawali dengan menyebut Tuhanmu (ucap dengan menyebut nama Allah).
Setelah itu, kita menyebut nama Allah dan kita membaca Al-Qur’an merupakan salah satu adab ketika hendak belajar.
Ketika mengingat Allah, maka hati akan menjadi tentram dan damai.
Pada ayat pertama dianjurkan untuk selalu menyebut nama Allah.
Salah satunya ketika hendak menuntut ilmu atau belajar.
Baca juga: Bacaan Surat At Tin Ayat 1-8, Lengkap dengan Isi Kandungan, Tulisan Arab, dan Latinnya
Baca juga: Surat Al Infithar Ayat 1-19, Lengkap dengan Bacaan Arab dan Latin, serta Terjemahan Bahasa Indonesia
2. Ayat kedua
Pada ayat kedua dijelaskan khalaqal-insāna min 'alaq yang artinya Ia menciptakan manusia dari segumpal darah.
Allah menciptakan manusia dari segumpal darah dan Allah memerintahkan manusia untuk selalu menuntut ilmu.
Al Qur'an menjelaskan proses penciptaan manusia yang memiliki dua tahapan yang berbeda.
Pertama disebut tahapan primordial, yaitu tahap diciptakan dari tanah kemudian tanah debu, lalu tanah liat, yang menjadi tanah lumpur hitam yang busuk.
Lalu, Allah membentuk dengan seindah-indahnya dan meniupkan ruh dari-Nya
ke dalam diri (manusia) tersebut.
kedua disebut tahapan biologi yang dapat dipahami secara sains-empirik.
Manusia diciptakan dari inti sari tanah yang kemudian menjadi air mani (nuthfah) dan tersimpan dalam tempat yang kokoh (rahim).
lalu, nuthfah itu dijadikan darah beku (‘alaqah) yang menggantung dalam rahim.
Darah beku tersebut kemudian dijadikan-Nya segumpal daging (mudghah) dan kemudian dibalut dengan tulang belulang dan ditiupkan ruh.
3. Ayat ketiga
Ayat ketiga berbunyi iqra` wa rabbukal-akram.
Pada kitab tafsir al-Munir dijelaskan, ketika manusia diperintahkan dengan menyebut nama Allah sesungguhnya Tuhanmu telah memerintahkan supaya membaca.
Allah memerintahkan agar manusia selalu mengingatNya.
Salah satunya dengan menyebut asmaNya.
4. Ayat keempat
Ayat keempat berbunyi Allażī 'allama bil-qalam, dalam kitab tafsir al-munir diterangkan jika Allah merupakan dzat yang mengajarkan manusia tentang bagian dari kalam (pena).
Kata Alamal menashobkan pada maf’ul dua.
Qotadah berkata, “Kalam itu nikmat dari Allah,".
Jika tidak ada pena, maka agama tidak dapat terpelihara.
5. Ayat kelima
Ayat kelima yaitu 'allamal-insāna mā lam ya'lam.
Kitab tafsir al Munir menerangkan jika Allah mengajarkan kepada manusia dengan kalam atau pena tentang sesuatu yang jelas maupun samar.
Contoh sesuatu yang jelas adalah belajar rukun iman kepada Kitab-kitab
Allah.
Salah satu kitab Allah SWT adalah Al Qur’an.
Kemudian, sesuatu yang samar dapat dicontohkan dengan belajar rukun iman kepada hari kiamat.
(Tribunnews.com/Devi Rahma)
Artikel Lain Terkait Bacaan Doa