Ketebalan Selimut Ternyata Bisa Pengaruhi Kualitas Tidur, Ini Penjelasannya
Salah satu cara agar mental dan fisik tetap sehat di masa pandemi, yakni dengan mendapatkan tidur berkualitas.
Editor: Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM - Menjaga kesehatan fisik dan mental adalah hal penting yang harus dilakukan setiap orang, terlebih di masa pandemi saat ini.
Salah satu cara agar mental dan fisik tetap sehat yakni dengan mendapatkan tidur berkualitas.
Di zaman ini, tak mudah memang untuk bisa mendapatkan kualitas tidur yang baik. Aktivitas yang padat membuat kebanyakan orang sulit mendapatkannya.
Agar tidur lebih berkualitas rasa nyaman tentunya sangat dibutuhkan, seperti dengan menggunakan selimut berat.
Dua penelitian yang diterbitkan dalam Occupational Therapy menunjukkan, bahwa terbalut selimut dengan bahan yang sedikit tebal ketimbang selimut tipis dapat membantu seseorang dengan gangguan kecemasan untuk tidur lebih cepat.
Sebuah studi yang diterbitkan dalam Australasian Psychiatry juga menegaskan hal yang sama.
Para ilmuwan juga menemukan, bahwa selimut tebal bisa membantu orang dengan gangguan kecemasan, ADHD, dan autisme, atau bahkan insomnia untuk bisa tidur lebih cepat.
Baca juga: 7 Pengobatan Alami untuk Insomnia: Mulai dari Madu, Pisang hingga Saffron
Baca juga: Bagaimana Meditasi Mampu Mengatasi Insomnia?
Penulis studi Tina Champagne dari University of Massachusetts-Amherst mengatakan, “Selimut membantu sekitar 75 persen dari orang yang kerap alami sulit tidur untuk bisa tidur lebih cepat bahkan lelap.”
Mengapa demikian? Sebab selimut dengan bobot tertentu dapat menghadirkan sensasi pelukan, sehingga secara psikologis seseorang menjadi lebih tenang dan mudah tertidur.
Selimut berat dari brand Snoro Sleep yang merupakan produk inovatif untuk membantu orang-orang yang mengalami kesulitan tidur dan gangguan mental lainnya.
Memiliki kurang lebih 10 persen dari berat badan kita, produk ini juga bisa memberikan rasa nyaman dan mampu meredakan stres.
Ide selimut berat dari Snoro Sleep ini hadir karena kondisi insomnia yang dialami oleh sang owner.
“Karena saya sendiri juga insom, saat dengar podcast dengar ada selimut berat atau gravity blanket yang bisa membantu kesulitan tidur.
Lalu research lalu ulasannya bagus-bagus, membantu, rata-rata positif feedbacknya.