Makanan dengan Kandungan Lemak Trans Tinggi Picu Perilaku Agresi
Ternyata apa yang kita makan dan minum bisa mempengaruhi suasana hati: Rasa lesu, muram, bahagia, bahkan stres dan marah.
Editor: Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM - Ternyata apa yang kita makan dan minum bisa mempengaruhi suasana hati: Rasa lesu, muram, bahagia, bahkan stres dan marah.
Demikian studi yang dimuat dalam jurnal PLOS One, seperti diberitakan dari Gridhealth.id, (26/12/2021).
Studi tersebut mengungkap bahwa makanan yang dikonsumsi tidak hanya akan memengaruhi kesehatan fisik, melainkan juga mental.
Makanan dan minuman tertentu bisa memberikan energi, sedangkan jenis lainnya justru membuat kita lesu, muram, dan marah.
Lantas makanan apakah yang bisa menyebabkan seseorang merasa stres dan marah?
Baca juga: Kenali Bahaya Obesitas, Bagaimana Caranya Diet Tanpa Membahayakan Kesehatan?
Baca juga: 5 Tips Mengurangi Stres di Kepala, Kurangi Kafein hingga Kunyah Permen Karet
Satu jenis makanan yang bisa memicu perasaan marah dan stres, tidak lain adalah makanan dengan kandungan lemak trans yang tinggi.
Studi yang dimuat dalam jurnal PLOS One tersebut melihat kaitan antara konsumsi asam lemak trans dengan perilaku buruk dan agresi.
Dalam studi tersebut, peneliti menilai pola makan dan perilaku sebanyak 945 pria dan wanita dewasa.
Berbagai faktor lain juga diperhatikan seperti jenis kelamin, usia, latar belakang pendidikan, kebiasaan merokok dan mengonsumsi alkohol setiap peserta.
Disimpulkan, ada hubungan yang jelas antara konsumsi lemak trans dan peningkatan perilaku agresif.
Lemak trans dianggap sebagai lemak yang paling berbahaya sebab dapat berdampak negatif terhadap kadar kolesterol di dalam tubuh.
Baca juga: Manfaat Kacang Hijau untuk Ibu Hamil: Cegah Malnutrisi, Tingkatkan Kecerdasan hingga Lindungi Janin
Juga, asupan lemak trans bisa meningkatkan risiko penyakit jantung.
Ketika individu mengonsumsi lemak trans, maka lemak tersebut akan meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL), sekaligus menurunkan kadar kolesterol HDL, sehingga menghasilkan asam lemak negatif yang dikonsumsi tubuh.
Jenis asam seperti ini dapat ditemukan pada makanan yang sudah melewati proses hidrogenasi penuh atau sebagian (parsial).
Hidrogenasi adalah proses yang menggunakan gas hidrogen untuk mengubah minyak nabati cair menjadi olesan atau margarin.
Artinya, asam lemak tak jenuh dalam sebuah makanan yang melewati proses hidrogenasi sudah diubah demi menjaga makanan agar tidak rusak dan bentuknya tetap bertahan kendati disimpan di suhu kamar.
Jenis makanan yang biasanya memiliki lemak trans antara lain kue yang diolah, biskuit, gorengan, dan makanan ringan kemasan.
Dalam studi lain, ditemukan konsumsi asam lemak trans memperbesar risiko depresi, khususnya di kalangan remaja.