Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Lifestyle

Bagaimana Antisipasi Pelecehan Seksual dalam Keluarga? Psikolog Beri Penjelasan

Saat ini, marak kasus kekerasan seksual yang dilakukan antara ayah dan anak perempuannya. 

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Willem Jonata
zoom-in Bagaimana Antisipasi Pelecehan Seksual dalam Keluarga? Psikolog Beri Penjelasan
YouTube/Dear Diary
Ilustrasi Pelecehan Seksual 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Psikolog Klinis Dra Astrid Regina Sapiee, menyebutkan hubungan antara ayah dan anak perempuan harus disiapkan sejak masih kecil.

Misalnya, membatasi pergerakan asuh ayah ketika anak sudah beranjak remaja hingga dewasa. Hal ini berguna untuk menghindari hal yang tidak diinginkan.

Saat ini, marak kasus kekerasan seksual yang dilakukan antara ayah dan anak perempuannya. 

"Anak musti disiapkan dari kecil sebelum remaja, akil baligh yaitu usia 9-10 tahun. Mustinya ayahnya mengundurkan diri, saat anak beranjak jadi gadis," ungkapnya pada kanal YouTube Sonora FM dikutip Tribunnews Selasa (4/1/2022).

Baca juga: Cara Melindungi  Anak dari Kekerasan Seksual di Sekolah

Orangtua khususnya ayah perlu memberikan pemahaman terhadap anak. Ketika beranjak dewasa, ada beberapa hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan.

"Yang namanya nafsu enggak punya mata. Bahkan menjelang akil baligh, kalau tidur bareng anak perempuan, mesti dipisah," katanya menambahkan. 

BERITA REKOMENDASI

Menurut Astrid hal ini sebenarnya bukan perkara kekerasan seksual saja. Tapi juga etika. Hal ini berlaku bagi anak laki-laki dan perempuan. 

"Biasanya anak kembar, begitu usia 10-11 tahun memasuki akil baligh dipisah. Disebutkan karena kamu anak laki-laki dan perempuan, tidak sopan jika satu kamar," kata Astrid lagi. 

Pemahaman tentang ini sebaiknya diberikan jauh sebelum pemisahan dilakukan.

Dilakukan secara bertahap agar keduanya tidak terlalu kaget. Orangtua harus menyadari hal ini karena berkaitan dengan etika universal. 

Dalam pemaparannya, Astrid pun mengatakan jika setiap manusia punya dorongan seksual. Dan dorongan seksual terbangkitkan oleh ransangan seksual. 


"Saat itu terbangkitkan, kesadaran turun. Itulah kenapa dalam sopan santun, tidak boleh disatukan. Ibu dengan anak laki-laki akil baligh dan sebaliknya. Itu dasarnya," pungkasnya. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas