Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Lifestyle

Bacaan Niat Puasa Rajab, Keutamaan, dan Anjuran Waktu Melaksanakannya

Bacaan niat puasa Rajab, keutamaan, & anjuran waktu melaksanakannya. Bulan Rajab artinya mulai atau menahan. Beberapa muslim menjalankan puasa rajab.

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Bacaan Niat Puasa Rajab, Keutamaan, dan Anjuran Waktu Melaksanakannya
Tribunnews.com
Ilustrasi Puasa - Bacaan niat puasa Rajab, keutamaan, & anjuran waktu melaksanakannya. 

TRIBUNNEWS.COM - Pada Bulan Rajab, beberapa umat muslim ada yang melaksanakan Puasa Rajab dan meningkatkan amal ibadah.

Puasa Rajab merupakan ibadah puasa yang dilakukan ketika memasuki Bulan Rajab.

Dikutip dari Serambi News, anjuran waktu untuk puasa Rajab dapat dilaksanakan pada tanggal 1-10 Rajab.

Namun, seseorang yang tidak kuat melaksanakan puasa selama 10 hari, dapat melaksanakan satu hari pada tanggal 10 Rajab.

Jika ia kuat berpuasa Rajab dua hari, maka sebaiknya dilakukan pada tanggal 1 dan 10.

Ketentuan jumlah hari puasa Rajab sesuai kemampuan orang yang melaksanakannya pada bulan Rajab, asalkan tidak selama satu bulan penuh berpuasa Rajab.

Anjuran melaksanakannya adalah di antara tanggal 1 hingga 10 Rajab.

Berita Rekomendasi

Bacaan Niat Puasa Rajab

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ فِى شَهْرِ رَجَبِ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى

Nawaitu sauma ghadin fi syahri rojabi sunatan lillahi ta'alaa

Artinya: "Saya niat puasa bulan Rajab, Sunah karena Allah ta'ala."

Baca juga: Bacaan Niat Puasa Rajab 2022, Ini Keistimewaan Melakukan Puasa di Bulan Rajab

Keutamaan Bulan Rajab

ilustrasi puasa ramadan
ilustrasi puasa (kolase Tribun Video)

Berikut ini 6 keutamaan bulan Rajab, dikutip dari laman kudus.kemenag.go.id:

1. Melaksanakan puasa sebulan

Rasulullah SAW bersabda:

“Barang siapa berpuasa pada bulan Rajab sehari maka laksana ia puasa selama sebulan, bila puasa 7 hari maka ditutuplah untuknya pintu neraka jahanam. Bila puasa 8 hari maka dibukakan untuknya 8 pintu surga. Dan apabila puasa 10 hari maka Allah akan mengabulkan semua permintaannya.” HR. At-Thabrani.

2. Mencatat amalnya selama 60 bulan

Rasulullah SAW bersabda:

"Barang siapa puasa pada tanggal 27 Rajab, Allah mencatatnya sebagaimana orang yang puasa selama 60 bulan.” HR. Abu Hurairah.

3. Menutup pintu neraka

Seseorang yang puasa selama 7 hari pada bulan Rajab, maka pahala puasa Rajab dapat menutup pintu neraka baginya.

4. Membuka pintu surga

Seorang muslim yang puasa selama 8 hari pada bulan Rajab, maka amal puasa mereka dapat membuka 8 pintu surga untuknya.

5. Menghapus dosa

Seseorang yang melaksanakan puasa selama 10 hari pada bulan Rajab maka amal puasa tersebut dapat menghapus dosa-dosanya, kemudian diganti dengan kebaikan.

6. Mendapat nikmat di Surga

Orang yang menjalankan puasa rajab selama satu hari akan mendapatkan nikmat di Surga yaitu air susu yang berasal dari sungai Rajab.

Air susu tersebut rasanya lebih manis daripada madu.

Rasulullah SAW bersabda:

“Sesungguhnya di surga terdapat sungai yang dinamakan Rajab, airnya lebih putih daripada susu dan dan rasanya lebih manis dari madu. Barang siapa puasa sehari pada bulan Rajab, maka ia akan dikaruniai minum dari sungai tersebut."

Baca juga: Contoh Teks Khutbah Jumat Bulan Rajab: Memaknai Berkah Bulan Rajab

Baca juga: Keutamaan Puasa Rajab Salah Satunya Dapat Menghapus Dosa, Simak Bacaan Niat Puasa Rajab

Kemuliaan Bulan Rajab

Dikutip dari laman Kemenag, bulan Rajab artinya mulai atau menahan.

Pada bulan Rajab, banyak ulama menganjurkan untuk memperbanyak amal atas dasar fadailul amal.

Amalan yang dapat ditingkatkan pada bulan Rajab adalah:

- Mengerjakan salat sunah khusus sesudah shalat Maghrib;

- Berpuasa sunah sebulan penuh;

- Memperbanyak istighfar Rajab;

- Memperbanyak shalawat Rajab.

Namun, anjuran ini masih menjadi pro dan kontra di kalangan ulama.

Adapun shalawat Rajab berdasarkan hadis yang dirujuk Imam Nawawi dari kitab Hilyatul Auliya.

Dari Ziyad al-Namiri dari Anas ra. yang berkata:

"Bahwa Rasulullah ketika memasuki bulan Rajab beliau membaca: Allahumma barik lana fi Rajab wa Sya'ban wa ballighna Ramadhan."

Dengan cacatan, hadis di atas, sanadnya yang dhaif  bukan matan hadisnya.

Sehingga, pelaksanaan puasa Rajab tergantung pada keyakinan masing-masing bagi orang yang mau mengamalkan atau tidak.

Hal terpenting dalam pelaksanaannya adalah tidak saling menyalahkan atau membid'ahkan orang lain, karena amalan memuliakan bulan Rajab sudah berkembang sejak dulu.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)(SerambiNews/Nur Nihayati)

Artikel lain terkait Puasa Rajab

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas