Puasa Ayyamul Bidh 15, 16 dan 17 Februari 2022, Simak Bacaan Niat dan Keutamaannya
Pelaksanaan puasa Ayyamul Bidh jatuh pada 15, 16, dan 17 Februari 2022, berikut bacaan niat dan keutamaan menjalankan puasa Ayyamul Bidh.
Penulis: Lanny Latifah
Editor: Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Berikut jadwal puasa Ayyamul Bidh, lengkap beserta bacaan niat dan keutamaan menjalankannya.
Dikutip dari Buku Pintar Panduan Lengkap Ibadah Muslim oleh Ust.M. Syukron Maksum, puasa Ayyamul Bidh atau yang biasa disebut puasa Hari-hari Putih.
Puasa Ayyamul Bidh dilaksanakan pada tanggal 13, 14, dan 15 Hijriyah tiap bulannya.
Baca juga: JADWAL Puasa Ayyamul Bidh Februari 2022, Keutamaannya seperti Puasa Sepanjang Masa
Baca juga: Bacaan Niat Puasa Rajab, Keutamaan, dan Anjuran Waktu Melaksanakannya
Disebut puasa Ayyamul Bidh karena pada tiga hari tersebut bertepatan dengan bulan yang bersinar terang, sehingga malam tampak putih bercahaya.
Pada hari-hari tersebut, umat Muslim disunahkan untuk menjalankan ibadah puasa Ayyamul Bidh.
Diketahui, awal bulan Rajab tahun ini jatuh pada 3 Februari 2022, sehingga penghitungan puasa Ayyamul Bidh tidak sesuai tanggal masehi.
Pada bulan ini pelaksanaan puasa Ayyamul Bidh jatuh pada 15, 16, dan 17 Februari 2022.
Jadwal Puasa Ayyamul Bidh bulan Februari 2022:
- Puasa hari pertama: 13 Rajab 1443 H (15 Februari 2022)
- Puasa hari kedua: 14 Rajab 1443 H (16 Februari 2022)
- Puasa hari ketiga: 15 Rajab 1443 H (17 Februari 2022)
Bacaan Niat Puasa Ayyamul Bidh
نَوَيْتُ صَوْمَ اَيَّامَ اْلبِيْضِ سُنَّةً لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu sauma ayyaamal bidh sunnatan lillaahi ta'ala
Artinya: "Saya berniat melakukan puasa pada hari-hari putih, sunah karena Allah ta'ala."
Baca juga: Bacaan Doa Minta Keselamatan dan Perlindungan, Tercantum dalam Al Quran Surat Yunus dan Hud
Baca juga: Bacaan Doa Sujud Tilawah dan Tata Cara Melakukannya
Keutamaan Menjalankan Puasa Ayyamul Bidh
1. Laksana Puasa Sepanjang Masa
Nilai penting dari puasa sunah tiga hari dalam sebulan adalah laksana puasa sepanjang masa.
Sebagaimana diisyaratkan Rasulullah SAW dalam sebuah hadis, "Puasa tiga hari setiap bulan, bagaikan puasa selama hidup (sepanjang masa)." (Mutafaq alaih).
Tak hanya itu saja, seperti cerita Abu Dzar Al Ghiffari berikut ini, "Kami diperintah oleh Rasulullah SAW agar berpuasa sebanyak tiga hari di setiap bulan, yakni pada hari-hari cemerlang tanggal 13, 14 dan 15. Sabdanya, bahwa puasa itu seperti puasa sepanjang masa." (HR. Nasa'i).
2. Memenuhi Wasiat Rasulullah
Dalam hadis yang berbeda dan dengan lafaz yang berbeda pula, pertama diriwayatkan oleh Bukhari Muslim dan yang kedua oleh Muslim, Abu Hurairah dan Abu Darda' berkata, "Junjunganku Rasulullah SAW berpesan kepadaku akan tiga hal yang jangan sampai ditinggalkan selama hidup, (dalam wasiat pada Abu Hurairah tidak terdapat kata: jangan sampai ditinggalkan selama hidup) yaitu berpuasa tiga hari setiap bulan, salat Dhuha dua rakaat, dan salat witir dua rakaat sebelum tidur."
Tentu saja pesan tersebut tidak hanya berlaku bagi mereka, namun juga berlaku bagi kita, bagian dari umat beliau.
Seakan-akan beliau bersabda, "Umat-umatku, laksanakan tiga hal sepanjang hidup kalian setiap harinya, tanpa boleh lupa, yaitu puasa tiga hari dalam sebulan, salat Dhuha, dan salat witir sebelum tidur."
3. Mengikuti Kebiasaan Rasulullah
Tak hanya menganjurkan sahabat dan umatnya untuk berpuasa tiga hari dalam sebulan, beliau juga menjalankannya sepanjang hidupnya.
Seperti halnya cerita Mu'adzah al-Adawiyah ra berikut ini, bahwa ia pernah bertanya pada Aisyah ra, "Apakah Rasulullah berpuasa tiga hari setiap bulan?". Jawab Aisyah, "Benar." Ia bertanya lagi, "Bulan apa saja?". Aisyah menjawab, "Tak peduli bulan yang mana saja." (HR. Muslim).
Maka jika kita melaksanakannya, kita telah melaksanakan kebiasaan Rasulullah sehari-hari yang sudah jelas baik dan bermanfaat.
4. Baik Sedang di Rumah atau Bepergian
Bukti komitmen Rasulullah akan puasa tanggal 13, 14, dan 15 ini adalah beliau tidak pernah meninggalkannya dalam kondisi apapun, baik sedang di rumah maupun saat bepergian.
Seperti cerita Ibnu Abbas ra, "Rasulullah SAW tidak pernah berbuka pada hari-hari putih, baik beliau sedang di rumah atau dalam perjalanan." (HR. Nasa'i).
(Tribunnews.com/Latifah)(Surya.co.id/Arum Puspita)