Isra Miraj: Mengapa Nabi Muhammad Memohon Keringanan Jumlah Waktu Shalat kepada Allah?
Isra Miraj: Mengapa Nabi Muhammad memohon kepada Allah pengurangan jumlah waktu sholat dalam sehari? Isra' Miraj diperingati pada tanggal 27 Rajab.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Umat Islam akan memperingati Isra' Miraj 1443 H yang bertepatan pada 28 Februari 2022 besok.
Isra' Miraj, yang juga dikenal sebagai Al Isra' wal Miraj, diperingati pada tanggal 27 bulan Rajab.
Dikutip dari Muslim Hands, peristiwa Isra Miraj ditandai dengan malam ketika Allah membawa Nabi Muhammad dalam perjalanan dari al-Masjid al-Haram (Mekah) ke al-Masjid al-Aqsa (Yerusalem) dan kemudian naik ke surga.
Nabi mendapat perintah dari Allah untuk menunaikan shalat.
Syariat Shalat adalah satu-satunya syariat yang diterima oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan cara yang berbeda.
Nabi Muhammad langsung berjumpa dengan-Nya tanpa perantara, maka wahyu ini tidak diterima di Bumi sebagaimana syariat lainnya, dikutip dari laman Kemenag NTB.
Baca juga: 20 Link Twibbon Ucapan Isra Miraj 1443 H, 28 Februari 2022, Simak Cara Membuat dan Bagikan ke Medsos
Perintah dari Allah untuk Menunaikan Shalat
Awalnya, umat Muslim diwajibkan shalat 50 waktu dalam sehari.
Perintah tersebut kemudian diceritakan oleh Rasulullah SAW ke Nabi Musa AS di langit ke enam, setelah menghadap Allah SWT.
Nabi Musa menyarankan agar Nabi Muhammad minta pengurangan, sebagai bentuk kasih sayang Nabi Musa terhadap umat Muhammad.
Akhirnya, Allah menjadikan perintah shalat hanya 5 waktu dalam sehari.
Allah telah mengurangi 90 persen dari total keseluruhan, hingga terisa 10 persen untuk jumlah shalat.
Mufasir Jalaluddin Al Mahalli dalam kitab Tafsir Jalalain menerangkan, Rasulullah SAW bersabda:
“Allah mewahyukan kepada-nya (Nabi SAW) secara langsung, dan Dia telah (mewajibkan) kepadaku lima puluh kali shalat untuk setiap hari. Setelah itu lalu aku (Nabi SAW) turun hingga sampai ke tempat Nabi Musa (langit yang keenam). Maka Nabi Musa bertanya kepadaku, 'Apakah yang diwajibkan oleh Rabbmu atas umatmu?' Aku menjawab, 'Lima puluh kali shalat untuk setiap harinya.' Nabi Musa berkata, 'Kembalilah kepada Rabbmu, lalu mintalah keringanan dari-Nya karena sesungguhnya umatmu niscaya tidak akan kuat melaksanakannya; aku telah mencoba Bani Israel dan telah menguji mereka.'
Rasulullah SAW melanjutkan kisahnya, maka aku kembali kepada Rabbku, lalu aku memohon, 'Wahai Rabbku, ringankanlah buat umatku.' Maka Allah meringankan lima waktu kepadaku. Lalu aku kembali menemui Nabi Musa. Dan Nabi Musa bertanya, 'Apakah yang telah kamu lakukan?' Aku menjawab, 'Allah telah meringankan lima waktu kepadaku.' Maka Nabi Musa bertanya, 'Sesungguhnya umatmu niscaya tidak akan kuat melakukan hal tersebut, maka kembalilah lagi kepada Rabbmu dan mintalah keringanan buat umatmu kepada-Nya.'
Rasulullah melanjutkan kisahnya, maka aku masih tetap mondar-mandir antara Rabbku dan Nabi Musa, dan Dia meringankan kepadaku lima waktu demi lima waktu.
Hingga akhirnya Allah berfirman, 'Hai Muhammad, shalat lima waktu itu untuk tiap sehari semalam; pada setiap shalat berpahala sepuluh shalat, maka itulah lima puluh kali shalat. Dan barang siapa yang berniat untuk melakukan kebaikan, kemudian ternyata ia tidak melakukannya dituliskan untuknya pahala satu kebaikan. Dan jika ternyata ia melakukannya, dituliskan baginya pahala sepuluh kali kebaikan. Dan barang siapa yang berniat melakukan keburukan, lalu ia tidak mengerjakannya maka tidak dituliskan dosanya. Dan jika ia mengerjakannya maka dituliskan baginva dosa satu keburukan.'
Setelah itu aku turun hingga sampai ke tempat Nabi Musa, lalu aku ceritakan hal itu kepadanya. Maka ia berkata, 'Kembalilah kepada Rabbmu, lalu mintalah kepada-Nya keringanan buat umatmu, karena sesungguhnya umatmu tidak akan kuat melaksanakannya. Maka aku menjawab, 'Aku telah mondar-mandir kepada Rabbku hingga aku malu terhadap-Nya.'" (Hadis ini diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim; dan lafal hadis ini berdasarkan Imam Muslim).
Baca juga: 50 Ucapan Selamat Isra Miraj 1443 H, Senin 28 Februari 2022 dalam Bahasa Indonesia, Inggris, Gambar
Baca juga: Tata Cara Sholat Tahajud, Dilengkapi Waktu Pelaksanaan, Bacaan Niat dan Doa setelah Sholat Tahajud
Kasih Sayang Allah kepada Umat Nabi Muhammad
Keringanan perintah shalat ini adalah bukti Allah SWT yang hendak menunjukkan kasih sayangnya pada hamba-hamba-Nya.
Allah Ta’ala tahu, manusia memiliki kemampuan secara fisik untuk mengerjakan shalat lima puluh sehari semalam.
Jika dihitung, lima puluh waktu shalat dapat memakan waktu sepuluh kali lipat dari yang sekarang dikerjakan oleh umat muslim.
“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.” [Quran al-Baqarah: 286].
Kemudian mengisi hari-hari dengan peribadatan shalat sejalan dengan tujuan diciptakannya manusia.
“Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.” [Quran Az-Zariyat:56].
Jumlah shalat yang awalnya 50 waktu dalam sehari sudah diringankan oleh Allah menjadi lima waktu, maka Allah SWT akan memberikan balasan berat bagi mereka yang lalai dalam shalatnya.
“Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat, (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya.” [Quran Al-Ma’un: 4-5].
Jadi, pengurangan jumlah shalat merupakan bentuk kasih sayang yang luar biasa dari Allah dan juga para Nabi.
Bersamaan dengan perintah shalat, pengurangan ini sekaligus sebagai peringatan yang tegas agar manusia taat dalam menjalankan ibadah shalat.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Artikel lain terkait Isra Miraj