Surat Al Humazah Ayat 1-9: Tulisan Arab, Latin, dan Terjemahan Bahasa Indonesia
Berikut ini bacaan Surat Al Humazah ayat 1-9: tulisan Arab, Latin, dan terjemahan bahasa Indonesia: Peringatan Allah SWT kepada pengumpat & pencela.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Garudea Prabawati
2. Ayat 2:
Celakalah orang yang sifatnya demikian, yang selalu menyibukkan diri dan berorientasi pada mengumpulkan harta benda dan menghitung-hitungnya.
Manusia seperti itu merasa nyaman untuk menumpuk dan menghitung harta.
Mereka sangat cinta dan senangnya kepada harta seakan-akan tidak ada kebahagiaan dan kemuliaan dalam hidup kecuali dengan harta.
Kemudian, manusia seperti itu tidak merasa khawatir akan ditimpa musibah karena mencerca dan merobek-robek kehormatan orang lain.
Ia lupa dan tidak sadar maut selalu mengintainya, tidak memikirkan apa yang akan terjadi sesudah mati, dan tidak pula merenungkan apa-apa yang akan terjadi atas dirinya.
3. Ayat 3:
Kemudian Allah menyatakan kesalahan anggapan pengumpat dan pencerca tentang harta yang dimilikinya itu menjaminnya akan tetap hidup di dunia selamanya.
Tindakannya sama dengan tindakan orang yang seakan hidup selamanya.
Ketika ia mati, ia akan menerima balasan atas kejahatannya selama hidup di dunia.
4. Ayat 4:
Harta itu tidak akan menolak datangnya kematian kepadanya.
Setelah mati dan dihisab atas perbuatan buruknya itu, pasti dia akan dilemparkan dan dicampakkan dengan hina ke dalam neraka Hutamah oleh para malaikat Zabaniah yang bengis, kasar, dan galak.
Baca juga: Bacaan Surat Al Qalam Ayat 1-26 dengan Tulisan Arab, Latin, dan Terjemahan Bahasa Indonesia
5. Ayat 5:
Dalam ayat ini Allah bertanya, apakah neraka Huthamah itu?
Itulah pertanyaan Allah untuk menarik perhatian manusia terhadap apa yang disampaikan-Nya.
6. Ayat 6:
Lalu, Allah menjelaskan sendiri tentang neraka Huthamah, yaitu api yang disediakan-Nya untuk menyiksa orang-orang yang durhaka dan berdosa.
Tidak ada yang mampu mengetahui apa hakikatnya neraka Huthamah kecuali Allah penciptanya.
7. Ayat 7:
Allah menyatakan api neraka Huthamah yang menyala-nyala itu berbeda dengan api dunia.
Ia menjilat dan naik sampai ke hulu hati, kemudian masuk ke dalam rongga perut sampai ke dada dan membakar hati.
Hati adalah organ yang merasa paling sakit dari anggota-anggota badan lainnya.
Ketika api sampai membakar hati, berarti siksa yang dirasakannya sudah sampai ke puncaknya.
8. Ayat 8:
Sungguh, api itu ditutup rapat atas diri mereka yang suka mengumpat, mencela, mengumpulkan harta, dan menghitung-hitungnya.
Tidak ada celah sedikit pun yang memungkinkan udara dari luar merembes masuk.
Akibatnya, kadar panas api itu tidak pernah turun, bahkan terus naik.
9. Ayat 9:
Allah menjelaskan melalui ayat ini keadaan orang-orang penghuni neraka Huthamah.
Pintu-pintu neraka itu ditutup rapat, dan tidak pernah dibuka.
Di dalam neraka Huthamah penuh dengan segala macam penderitaan.
Tujuannya adalah untuk menjadikan mereka putus asa karena tidak dapat keluar dari neraka Huthamah itu.
Semoga Allah menyelamatkan kita dari kemurkaan-Nya dan memelihara kita dari kedahsyatan api neraka dengan anugerah dan karunia-Nya.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Bacaan lain terkait Al Quran