Bacaan Niat Mengganti Puasa Ramadhan dalam Tulisan Arab-Latin
Simak bacaan niat mengganti puasa Ramadhan dalam tulisan Arab dan latin, beserta tata cara mengqadha puasa.
Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Pravitri Retno W
ااَللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ
Allaahumma lakasumtu wabika aamantu wa'alaa rizqika afthortu birohmatika yaa arhamar roohimiin.
Artinya: Ya Allah keranaMu aku berpuasa, dengan Mu aku beriman, kepadaMu aku berserah dan dengan rezekiMu aku berbuka (puasa), dengan rahmat MU, Ya Allah Tuhan Maha Pengasih.
Lantas, bagaimana cara mengqadha puasa?
Dosen Fakultas Syariah UIN Raden Mas Said, Shidiq, M,Ag. dalam tayangan Tanya Ustaz di kanal YouTube Tribunnews menjelaskan bahwa puasa yang dapat diqadha adalah hari-hari yang ditinggal atau tidak dapat melaksanakan ibadah puasa.
Mengqadha puasa dianjurkan sesegera mungkin dan berurutan atau tidak dicicil.
Namun, dalam Islam diperbolehkan jika tidak bisa mengqadha puasa sesegera mungkin dan secara berurutan karena beberapa alasan tertentu.
Yang terpenting membayar hutang puasa dilakukan sebelum tiba waktu ramadhan berikutnya.
Qadha puasa menjelang bulan ramadan juga diperbolehkan atau hingga akhir bulan Syaban.
Baca juga: Kapan Mulai Puasa Syawal 2022? Simak Ketentuannya, Dilengkapi Bacaan Niat Puasa Syawal
Baca juga: Bacaan Niat Sholat Dhuha serta Cara Melaksanakan, Lengkap dengan Doa Setelahnya
Sementara dikutip dari bali.kemenang.go.id, terdapat dua pendapat ulama mengenai waktu batas akhir qadha puasa Ramadhan.
Kedua pendapat ini dijelaskan dalam kitab Al-Mausu’ah Al-Fiqhiyah Al-Kuwaitiyah.
Pertama, menurut ulama Syafiiyah dan ulama Hanabilah, batas akhir qadha puasa Ramadhan adalah hingga datang puasa Ramadhan berikutnya.
Kedua, menurut ulama Hanafiyah, tidak ada batas akhir qadha puasa Ramadhan.
Qadha puasa Ramadhan boleh dilakukan kapan saja, baik setelah tahun puasa Ramadhan yang ditinggalkan atau tahun-tahun berikutnya.
(Tribunnews.com/Yurika)