Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Lifestyle

Bacaan Niat Puasa Syawal dalam Arab dan Latin, Ini Nilai Keutamaannya

Banyak keutaman yang terdapat dalam puasa Syawal ini, di antaranya puasa Syawal akan menggenapkan ganjaran berpuasa setahun penuh.

Penulis: Arif Tio Buqi Abdulah
Editor: Nuryanti
zoom-in Bacaan Niat Puasa Syawal dalam Arab dan Latin, Ini Nilai Keutamaannya
NIV Bible
Ilustrasi puasa sunnah. Banyak keutaman yang terdapat dalam puasa Syawal ini, di antaranya puasa Syawal akan menggenapkan ganjaran berpuasa setahun penuh. 

TRIBUNNEWS.COM - Di bulan syawal, terdapat amalan sunnah yang bisa dilakukan seperti yang dicontohkan oleh Rasulullah Muhammad SAW, yakni puasa selama enam hari di bulan Syawal.

Banyak keutaman yang terdapat dalam puasa Syawal ini, di antaranya puasa Syawal akan menggenapkan ganjaran berpuasa setahun penuh.

Hal itu seperti diterangkan dalam hadis yang dari Abu Ayyub yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari seperti berikut ini.

Abu Ayyub mengatakan bahwa Rasulullah bersabda: "Siapa yang berpuasa bulan Ramadhan kemudian diikutinya dengan enam hari Syawal maka ia seperti berpuasa sepajang masa." (H.R Muslim).

Ustaz Dr H Ferry Muhammadsyah Siregar MA, pengasuh Pesantren Bina Insan Mulia dalam tausiahnya di kanal YouTube Tribunnews.com menyatakan, secara matematika hal itu bisa dijelaskan.

Puasa satu hari pada bulan Ramadan dan puasa di bulan Syawal diibaratkan seperti berpuasa 10 hari.

Baca juga: Puasa Syawal 6 Hari atau Bayar Utang Puasa Ramadhan Terlebih Dahulu? Berikut Penjelasannya

Baca juga: Keutamaan Menikah di Bulan Syawal, Bagian dari Sunnah Rasulullah

Puasa Ramadan ada 30 hari atau satu bulan dikali 10 kurang lebih 300 hari.

Berita Rekomendasi

Kemudian puasa enam hari di bulan Syawal dikalikan 10 menjadi 60 hari, sehingga 300 ditambah 60 menjadi 360 hari.

Jumlah tersebut kurang lebih sama dengan jumlah hari dalam satu tahun.

"Sehingga dalam satu tahun itu ada 360 hari," jelasnya.

Ustaz Ferry melanjutkan bahwa dalam Islam, jika satu tahun terdapat 365 hari, terdapat lima hari yang diharamkan untuk berpuasa.

"Yaitu dua hari raya, hari raya Idulfitri dan Iduladha, yang itu diharamkan untuk berpuasa."

"Ditambah tiga hari yaitu hari Tasyrik, tanggal 11, 12, 13 pada bulan Zulhijjah saat musim haji," jelasnya.

Maka, jika melakukan puasa Ramadan penuh dan juga puasa enam hari bulan Syawal setiap tahunnya, maka laksana ia berpuasa sepanjang masa.

Keutamannya lain, seperti dijelaskan dalam Buku Panduan Ramadhan terbitan Pustaka Muslim, puasa Syawal seperti halnya salat sunnah rawatib yang dapat menutup kekurangan dan menyempurnakan ibadah wajib.

Melakukan puasa Syawal merupakan tanda diterimanya amalan puasa Ramadan.

Melaksanakan puasa Syawal menandakan bahwa ibadahnya kontinu dan bukan ibadah musiman saja.

Baca juga: Bacaan Doa Nabi Yunus, Lengkap dengan Tata Cara Berdoa

Baca juga: Bacaan Doa Ziarah Kubur dalam Tulisan Latin dan Artinya, Dilengkapi Tata Cara dan Adab Ziarah Kubur

Waktu Puasa Syawal

Lantas, kapan waktu dimulainya puasa Syawal? Apakah puasa Syawal harus dilakukan secara berturut-turut?

Rektor IAIN Ponorogo, Evi Muafiah, dalam Program Oase Tribunnews.com menerangkan, puasa Syawal bisa dimulai pada 2 Syawal, setelah hari raya Idul Fitri.

Saat Idul Fitri 1 Syawal, umat Islam diharamkan untuk berpuasa sehingga baru bisa dilakukan setelahnya.

Adapun pelaksanaannya tidak mesti secara berututan, sehingga bisa dilakukan secara terpisah atau berselang di hari atau tanggal tertentu dengan jumlah akhirnya nanti enam hari puasa.

Namun, jika pelaksanaannya dilakukan secara berturut, mulai dari tanggal 2 sampai 7 Syawal, itu akan lebih baik.

Di masyarakat Jawa, kata Evi, ada perayaan lebaran ketupat atau kebaran kecil yang jatuh pada 8 Syawal.

Hal itu dimaknai sebagai waktu berbuka kembali setelah melakukan puasa enam hari di bulan Syawal.

Hal yang sama, seperti dikutip dari Buku Pintar Panduan Lengkap Ibadah Muslimah, dijelaskan bahwa ada beberapa pandangan terkait waktu pelaksanaan puasa Syawal ini.

Menurut Imam Ahmad, puasa enam hari pada bulan Syawal dapat dilakukan berturut-turut atau tidak berturut-turut.

Sedang menurut golongan Hanafi dan Syafi'i lebih utama melakukannya secara berturut-turut yaitu sesudah hari raya Idul Fitri.

Niat puasa Syawal

Berikut ini niat untuk puasa sunah di bulan Syawal :

نويت صوم شهر شوال سنة لله تعالى

Nawaitu Sauma Syahri Syawwal Sunnatan Lillahi Ta'alah

Artinya : “Saya niat puasa bulan Syawwal , sunnah karena Allah ta’ala.”

(Tribunnews.com/Tio)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas