Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Lifestyle

Kisah Wafatnya Nabi Muhammad, Rasulullah Beri Pesan tentang Shalat Menjelang Wafat

Kisah Wafatnya Nabi Muhammad, Rasulullah beri pesan tentang shalat menjelang wafat. Rasulullah melihat para sahabat terakhir kali saat shalat.

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Daryono
zoom-in Kisah Wafatnya Nabi Muhammad, Rasulullah Beri Pesan tentang Shalat Menjelang Wafat
freepik
Al-quran, kitab yang diterima Nabi Muhammad - Kisah Wafatnya Nabi Muhammad, Rasulullah beri pesan tentang shalat menjelang wafat. Rasulullah melihat para sahabat terakhir kali saat shalat. 

TRIBUNNEWS.COM - Nabi Muhammad adalah Nabi dan Rasul terakhir yang diutus Allah SWT kepada umat Islam.

Nabi Muhammad lahir di Makkah hari Senin, 12 Rabi’ul Awal pada tahun 571 kalender Romawi (1450 tahun yang lalu).

Rasulullah lahir dari ibu bernama Aminah dan ayahnya bernama Abdullah, dikutip dari Gramedia.

Kisah kelahiran Nabi Muhammad ada di dalam Al Quran Surah Al Fil.

Sebagai Rasul Allah, Nabi Muhammad terus mengamalkan ajaran Islam hingga beliau wafat.

Satu amanah yang beliau ucapkan sebelum wafat adalah tentang Shalat.

Berikut ini kisah Nabi Muhammad hingga hari wafatnya Beliau, dikutip dari Gramedia dan Kemenag.

Baca juga: Kisah Nabi Hud AS dan 3 Mukjizat yang Dimilikinya

Berita Rekomendasi

Kisah Wafatnya Nabi Muhammad

Melanjutkan kisah di atas, Nabi Muhammad lahir di tahun gajah dan dibesarkan sebagai anak yatim karena ayahnya, Abdullah telah meninggal dunia sebelum usianya genap 3 tahun.

Semasa kecilnya, Rasulullah dibesarkan oleh kakeknya, Abdul Muthalib.

Ketika Nabi Muhammad lahir, seorang ibu bernama Halimah Sa’diyah dengan ikhlas mau menyusui Muhammad meski ASI-nya sulit keluar.

Namun karena keikhlasannya, Halimah pun diberi balasan oleh Allah SWT, karena setelah itu air ASI-nya keluar dengan deras.

Nabi Muhammad Menerima Wahyu

Di masa kenabiannya, Nabi Muhammad mendapatkan beberapa karunia istimewa dari Allah seperti wajahnya terlihat bersinar dan bersih.

Karunia tersebut menjadi pertanda kebesaran Allah akan datangnya nabi terakhir dengan kedudukan tertinggi sampai akhir zaman.

Nabi Muhammad mendapatkan sebuah mimpi ketika Malaikat Jibril menghampirinya.

Rasul pun sedang menyendiri di dalam Gua Hira tepatnya di samping Jabal Nur.

Kemudian, turunlah wahyu pertama dari Allah yang dibawakan oleh malaikat Jibri yaitu Surah Al–Alaq ayat 1 – 5.

Baca juga: Kisah Nabi Musa AS serta Mukzizat yang Dimiliki Nabi Musa

Wafatnya Nabi Muhammad

Nabi Muhammad berdakwah selama 23 tahun hingga akhir hayatnya.

Beliau berdakwah di Makkah selama 13 tahun dan di Madinah selama 10 tahun.

Ketika Beliau wafat, Abu Bakar sebagai sahabat Nabi Muhammad sedang tidak di Madinah.

Rasulullah wafat bersamaan dengan turunnya wahyu Allah yakni Surat Az Zumar ayat 30, artinya “Sesungguhnya kamu akan mati dan sesungguhnya mereka akan mati pula.”

Nabi Muhammad mulai sakit di bulan Shafar tahun 11 Hijriah.

Beliau sakit kepala dan demam hingga membuat suhu tubuh meninggi.

Kondisi ini terjadi selama kurang lebih 2 minggu.

Rasulullah akhirnya mengunjungi rumah istri-istrinya dan tiba di kediaman Aisyah dengan badan yang sudah lemah.

Baca juga: Kisah Nabi Harun AS: Jadi Juru Bicara Nabi Musa AS dan Teman dalam Perjalanan Dakwah

Pesan Terakhir Rasulullah tentang Shalat

Salat terakhir yang dikerjakan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersama para sahabat adalah salat Zuhur pada hari Kamis, dikutip dari Kemenag.

Setelah itu, sakit beliau bertambah parah dan selama tiga hari berikutnya beliau tidak mampu keluar rumah untuk salat berjamaah, yaitu hari Jumat, Sabtu, dan Ahad.

Saat itu, sahabat Abu Bakr radhiyallahu ‘anhu menggantikan posisi beliau sebagai imam salat bagi kaum muslim.

Di waktu fajar hari Senin, hari ketika Rasulullah wafat, beliau membuka jendela kamarnya untuk melihat para sahabatnya dengan tatapan mata perpisahan.

Dari sahabat Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata:

“Abu Bakar pernah mengimami mereka salat di saat sakitnya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang membawanya pada kewafatannya. Hingga pada suatu hari, pada hari Senin, saat orang-orang sudah berada pada barisan (saf) salat, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menyingkap tabir kamar dan memandang ke arah kami sambil berdiri, sementara wajah beliau pucat seperti kertas. Beliau tersenyum dan tertawa. Hampir saja kami terkena fitnah (keluar dari barisan) karena sangat gembiranya melihat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Abu Bakar lalu berkeinginan untuk berbalik masuk ke dalam barisan saf karena menduga Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam akan keluar untuk salat. Namun Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memberi isyarat kepada kami agar, “Teruskanlah salat kalian.” Setelah itu beliau menutup tabir dan wafat pada hari itu juga.” (HR. Bukhari no. 680 dan Muslim no. 419)

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Artikel lain terkait Nabi Muhammad

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Berita Populer
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas