Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Lifestyle

Apa Arti Hewan Kurban Jadi Kendaraan di Akhirat?

Inilah penjelasan soal "hewan kurban akan menjadi kendaraan kita di akhirat" oleh Ustaz Adi Hidayat.

Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Apa Arti Hewan Kurban Jadi Kendaraan di Akhirat?
Tribunnews/JEPRIMA
Pedagang saat merawat sapi yang siap dijual menjelang hari raya Idul Adha 2022 di kawasan D.I Panjaitan, Jakarta Timur, Sabtu (11/6/2022). - Inilah penjelasan soal "hewan kurban akan menjadi kendaraan kita di akhirat" oleh Ustaz Adi Hidayat. 

TRIBUNNEWS.COM - Umat muslim yang telah mampu, disunahkan untuk berkurban saat Idul Adha.

Ustaz Adi Hidayat mengimbau untuk menganggarkan pembelian hewan kurban yang paling bagus.

Ia mengatakan dalam kanal YouTube-nya, jika harta kita cukup berlebih, maka carilah hewan kurban yang paling bagus, agar banyak manfaatnya.




"Jika harta kita cukup berlebih, maka dengan harta itu cari yang paling terbaik, cari yang paling bagus, gemuk, dan paling banyak manfaatnya. Maka dari keihklasan kita untuk berkurban itu, hal itu yang bisa menjadikan pahala menjadi berlipat," ucap UAH.

Berlipatnya pahala yang diterima, akan memunculkan keridhoan dari Alloh SWT dan menutupi kesalahan umat-Nya.

Baca juga: Jokowi Kurban Sapi Simental di Solo, Bobotnya Hampir 1 Ton

Mungkin, banyaknya pahala tersebut yang dimaksud dengan kendaraan di akhirat bagi yang melaksanaan kurban.

Jadi, konteksnya adalah amalannya, bukan hewannya.

BERITA TERKAIT

Hal tersebut ada dalam Surat Al-Hajj Ayat 37

Lay yanālallāha luḥụmuhā wa lā dimā`uhā wa lākiy yanāluhut-taqwā mingkum, każālika sakhkharahā lakum litukabbirullāha 'alā mā hadākum, wa basysyiril-muḥsinīn

Artinya: Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya. Demikianlah Allah telah menundukkannya untuk kamu supaya kamu mengagungkan Allah terhadap hidayah-Nya kepada kamu. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik.

Meskipun dalam hadis menyatakan bahwa hewan kurban akan jadi kendaraan di akhirat adalah dhoif atau lemah, namun ada makna yang menunjukkan bahwa perbaguslah hewan kurban supaya mendapat banyak pahala.

"Dan dengan pahala itu adalah kendaraan terbaik menuju surga dengan rahmat Allah SWT," pungkas Ustadz Adi Hidayat.

Waktu yang Paling Utama Menyembelih Hewan Kurban

Dilansir laman bali.kemenag.go.id, Syaikh Wahbah Al-Zuhaili dalam kitab Al-Fiqh Al-Islami wa Adillatuhu mengatakan:

“Para ulama sepakat waktu utama menyembelih hewan kurban adalah hari pertama sebelum matahari tergelincir (sebelum Zuhur), karena hal itu sunah.”

Dengan demikian, waktu yang paling utama menyembelih hewan kurban pada hari Idul Adha, yakni setelah salat Idul Adha hingga sebelum masuk waktu Zuhur.

Sementara itu, penyembelihan hewan kurban harus dilaksanakan pada waktu yang disyaratkan, yakni pada Hari Raya Idul Adha dan hari tasyrik (11, 12, dan 13 Dzulhijjah).

Ketentuan tersebut sesuai panduan penyelenggaraan Salat Hari Raya Idul Adha dan Pelaksanaan Kurban Tahun 1443 Hijriah/2022 Masehi yang diterbitkan Kementerian Agama.

(Tribunnews.com, Renald/Nuryanti)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
berita POPULER
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas