Fakta-fakta Merkuri, Unsur Logam Cair yang Ada di Kosmetik dan Lampu Neon
Fakta-fakta Merkuri, unsur logam cair yang ada di kosmetik dan lampu Neon. Merkuri juga digunakan dalam termometer dan cermin cair.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Wahyu Gilang Putranto
TRIBUNNEWS.COM - Simak fakta-fakta Merkuri berikut ini.
Merkuri adalah logam cair yang mengkilap, keperakan, kadang-kadang disebut quicksilver.
Undur logam ini adalah logam transisi dengan nomor atom 80 pada tabel periodik dan berat atom 200,59, dan simbol unsurnya adalah Hg.
Biasanya, merkuri ditemukan dalam kosmetik sebagai pencerah kulit.
Nama lain merkuri yaitu Hydrargyrum, yang berasal dari kata Yunani, hydr (air) dan argyros (perak).
Berikut ini fakta-faktanya, diktuip dari ThoughCo dan Jurnal MDPI.
Baca juga: Apa Bahaya Merkuri bagi Kulit Wajah? Ini Penjelasan, Gejala dan Cara Mengatasi jika Terkena Merkuri
1. Bahaya Merkuri dalam Kosmetik
Dalam produk kosmetik, merkuri (Hg) umumnya terdapat sebagai garam anorganik seperti merkuri klorida (kalomel), merkuri klorida, dan merkuri oksida.
Paparan Hg yang berkepanjangan melalui aplikasi kosmetik berulang dapat menyebabkan kerusakan otak, sistem saraf dan ginjal.
Merkuri mempengaruhi tubuh manusia dengan mengganggu fungsi imun dan pembentukan mikrotubulus.
Unsur merkuri juga dapat mengubah integritas membran sel, mengganggu atau menahan sistem enzim, menggeser keseimbangan kalsium intraseluler dan potensial membran dan menghambat sintesis protein dan DNA.
Efek samping utama dari paparan Hg anorganik adalah kerusakan ginjal.
2. Satu-satunya Logam Berwujud Cair
Baca juga: Kegunaan Merkuri yang Sebenarnya, Simak Penjelasan Mengenai Pengertian dan Sejarahnya
Merkuri adalah satu-satunya logam yang berwujud cair pada suhu dan tekanan standar.
Satu-satunya unsur cair lainnya dalam kondisi standar adalah brom (suatu halogen), meskipun logam rubidium, sesium, dan galium meleleh pada suhu tepat di atas suhu kamar.
Merkuri memiliki tegangan permukaan yang sangat tinggi, sehingga membentuk butiran-butiran cairan yang membulat.
Meskipun merkuri dan semua senyawanya diketahui sangat beracun, merkuri dianggap sebagai terapi sepanjang sejarah.
Simbol unsur modern untuk merkuri adalah Hg, yang merupakan simbol untuk nama lain merkuri yaitu hydrargyrum.
3. Unsur Kerak Bumi
Merkuri adalah unsur yang sangat langka di kerak bumi.
Unsur ini menyumbang hanya sekitar 0,08 bagian per juta (ppm), terutama ditemukan di mineral cinnabar, yang merupakan merkuri sulfida.
Merkuri sulfida adalah sumber pigmen merah yang disebut vermilion.
4. Merkuri dapat menimbulkan korosi
Baca juga: COP-4.2 Konvensi Minamata tentang Merkuri Adopsi 12 Dokumen Keputusan
Unsur merkuri dapat menimbulkan korosi atau karat.
Merkuri umumnya tidak diperbolehkan di pesawat karena mudah bercampur dengan aluminium, logam yang umum di pesawat.
Ketika merkuri membentuk amalgam dengan aluminium, lapisan oksida yang melindungi aluminium dari oksidasi terganggu.
Hal ini menyebabkan aluminium menimbulkan korosi dengan cara yang sama seperti karat besi.
5. Merkuri tidak bereaksi dengan sebagian besar asam
Merkuri adalah konduktor panas yang relatif buruk.
Sebagian besar logam adalah konduktor termal yang sangat baik.
Merkuri adalah konduktor listrik ringan.
Titik beku merkuri yaitu -38,8 C dan titik didih 356 C.
Merkuri lebih dekat dengan konduktor listrik ringan daripada semua logam lainnya.
6. Asal-usul Nama Merkuri
Nama Merkuri diambil dari nama dewa Romawi, yaitu Merkurius.
Merkuri adalah satu-satunya unsur yang mempertahankan nama alkimianya sebagai nama umum modernnya.
Unsur ini dikenal oleh peradaban kuno, setidaknya sejak 2000 SM.
Botol merkuri murni telah ditemukan di makam Mesir dari tahun 1500-an SM.
7. Digunakan untuk lampu neon
Unsur merkuri biasanya digunakan untuk lampu neon.
Selain itu, Merkuri juga digunakan dalam termometer, katup apung, amalgam gigi, produksi bahan kimia lainnya, dan untuk membuat cermin cair.
Mercury(II) fulminate adalah bahan peledak yang digunakan sebagai primer dalam senjata api.
Senyawa merkuri desinfektan thimerosal adalah senyawa organomerkuri yang ditemukan dalam vaksin, tinta tato, larutan lensa kontak, dan kosmetik.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)