Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jusuf Kalla Ungkap Awal Mula Jargon 'Lebih Cepat Lebih Baik' Tercipta Tanpa Rencana

Jusuf Kalla (JK) mengungkapkan awal mula tagline atau jargon 'lebih cepat, lebih baik' yang melekat padanya.

Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Endra Kurniawan
zoom-in Jusuf Kalla Ungkap Awal Mula Jargon 'Lebih Cepat Lebih Baik' Tercipta Tanpa Rencana
YouTube/Mahfud MD Official
Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI, Jusuf Kalla (JK) mengungkapkan awal mula tagline atau jargon 'lebih cepat, lebih baik' yang melekat padanya. 

TRIBUNNEWS.COM - Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI, Jusuf Kalla (JK) mengungkapkan awal mula tagline atau jargon 'lebih cepat, lebih baik' yang melekat padanya.

Hal itu diungkap JK dalam talkshow "Ruang Sahabat" yang ditayangkan kanal YouTube milik eks Menko Polhukam, Mahfud MD.

JK mengatakan jargon itu tercipta secara tidak sengaja.

Ungkapan lebih cepat lebih baik diucapkan dalam sebuah pidato saat kampanye.

"Istilah lebih cepat lebih baik itu sebenarnya tidak dipikirkan, hanya pidato saja di Makassar," ungkap JK, dikutip dari kanal YouTube Mahfud MD Official, Minggu (24/11/2024).

"Tiba-tiba itu (lebih cepat lebih baik) menjadi berita di Kompas bahwa JK lebih cepat lebih baik," imbuhnya.

Potongan ucapan yang disorot media itu membuat JK merasa cocok.

Berita Rekomendasi

"Ah ini bagus juga, ambil aja jadi tagline."

"Jadi tidak direncanakan, tidak didiskusikan," ungkap politisi senior Golkar itu.

Menurut JK, jargon lebih cepat lebih baik menjadi landasannya mengambil sikap dalam pemerintahan.

Baca juga: JK Sebut Megawati Demokratis, Singgung Kekalahan saat Pilpres 2004: Kalah dengan Kesatria

"Kalau ada masalah kita harus lebih selesaikan cepat."

"Contohnya saja kalau tadi pendamaian, saya selesaikan (konflik) Poso dalam waktu 15 hari, Ambon 17 hari."

"Semenjak saya datang sampai selesai tanda tangan 17 hari saja," urai JK.

Diketahui, JK dua kali menjabat Wakil Presiden.

Yaitu saat mendampingi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (2004-2009) dan Presiden Joko Widodo (2014-2019).

JK saat ini diketahui menjabat Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) periode 2024-2029.

(Tribunnews.com/Gilang Putranto)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas