Sering Disebut Konsumtif, Level Konsumsi Gen Z pada Aplikasi Online Nyatanya Rendah
Generasi Z kerap dianggap konsumtif. Misalnya, bisa dilihat dari kebiasaan belanja secara online
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Generasi Z kerap dianggap konsumtif. Misalnya, bisa dilihat dari kebiasaan belanja secara online. Namun benarkah demikian?
Universitas Media Nusantara (UMN) melakukan penelitian yang dilakukan pada Agustus-Oktober 2021.
Menggunakan responden dari seluruh Indonesia yang merupakan Gen Z dengan rentang usia 15-24 tahun, penelitian ini bermaksud melihat Gaya Hidup Ramah Lingkungan pada Generasi Z.
Menurut pemaparan Research and Management Lecturer Universitas Multimedia Nusantara, Putu Yani Pratiwi, diketahui lebih 80 persen Gen Z membeli makanan kurang lima kali dalam seminggu secara online.
Di sisi lain, penelitian ini juga menunjukkan jika sebagian besar Gen Z sadar jika membeli makanan secara online bisa menambah sampah.
"Sebanyak 81,76 persen menyadarinya. Selain itu kami berkesimpulan level konsumsi Gen Z pada aplikasi online rendah," ungkapnya pada konferensi pers virtual, Kamis (21/7/2022).
Hal ini juga dilihat dari kebiasaan makan di luar rumah seperti pergi ke coffe shop. Responden yang merupakan Gen Z mengatakan jika sekitar 66,76 persen mereka pergi 1-3 kali dalam sebulan.
Baca juga: Gambaran Gaya Fashion Bagi Gen Z di Indonesia
Budget yang dimiliki pun berkisar antara 100-250 ribu. Dari data itu, Putu pun menyebutkan jika konsumsi Gen Z di restoran cenderung rendah.
Lalu, hanya sekitar 22 persen dari Gen Z yang meminta restoran tidak memberikan alat makan sekali pakai. Baru sekitar 10 persen membawa wadah sendiri.
"Kami berkesimpulan kesadaran responden membawa wadah sendiri masih rendah," kata Putu.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.