Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Lifestyle

Pahala Menjalankan Puasa Tasu'a dan Asyura, Puasa Sunnah di Bulan Muharram

Puasa Tasu'a adalah puasa sunnah yang dikerjakan pada tanggal 9 Muharram yang jatuh pada Minggu, 7 Agustus 2022.

Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
zoom-in Pahala Menjalankan Puasa Tasu'a dan Asyura, Puasa Sunnah di Bulan Muharram
Tribunnews.com
Ilustrasi Puasa - Berikut keutamaan pahala menjalankan puasa Tasu'a dan Puasa Asyura yang merupakan salah satu puasa sunnah pada bulan Muharram. 

TRIBUNNEWS.COM - Berikut pahala menjalankan puasa Tasu'a yang merupakan salah satu puasa sunnah pada bulan Muharram.

Puasa Tasu'a adalah puasa sunnah yang dikerjakan pada tanggal 9 Muharram.

Pada tahun ini, Puasa Tasu'a jatuh pada Minggu, 7 Agustus 2022.

Dikutip dari mui.or.id, sebelum melakukan Puasa Asyura dianjurkan untuk melaksanakan Puasa Tasu'a,

Adapun pahala dalam menjalankan puasa Tasu'a untuk membedakan puasa umat Muslim dengan umat Yahudi yang sering berpuasa pada 10 Muharram.

Sementara itu, Puasa Asyura dikerjakan pada tanggal 10 Muharram yang jatuh pada Senin, 8 Agustus 2022.

Baca juga: Jadwal Puasa Asyura dan Tasua 2022

Dalil keutamaan Puasa Asyura dan Tasu'a

Berita Rekomendasi

عَنْ ‏‏أَبِي هُرَيْرَةَ ‏‏رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ ‏‏قَالَ : ‏قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ‏‏صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ‏: ” ‏أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ ، وَأَفْضَلُ الصَّلَاةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ صَلَاةُ اللَّيْلِ

Artinya: Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda, “Sebaik-baik puasa setelah bulan Ramadhan adalah puasa di bulan Allah, yaitu bulan Muharam. Dan shalat yang paling utama setelah shalat wajib adalah shalat malam.” (HR Muslim)

Keutamaan Puasa Asyura dan Tasu'a

Berikut keutamaan Puasa Asyura dan Tasu'a yang dikutip dari Buku Pintar Panduan Lengkap Ibadah Muslim oleh Ust.M. Syukron Maksum:

1. Untuk Menebus Dosa Setahun Lalu

Sebagai manusia, kita tidak luput dari dosa dan kesalahan.

Oleh karena itu, kira perlu menyadari hal-hal yang dapat dilakukan untuk mengikis dosa-dosa.

Salah satunya adalah dengan berpuasa pada 10 Muharram atau Puasa Asyura.

Dengan mengerjakan puasa Asyura, dapat menebus dosa selama setahun sebelumnya.

Hal tersebut sesuai yang disampaikan Abi Qatadah, bahwasanya Rasulullah ditanya tentang Puasa Asyura.

Beliau menjawab "Menebus dosa tahun yang lalu,: (HR. Muslim).

2. Mengikuti Anjuran Rasul

Diriwayatkan oleh Ibnu Abbas:

"Rasulullah telah berpuasa pada hari Asyura dan memerintahkan supaya orang-orang berpuasa." (HR.Muslim).

Abu Hurairah juga berkata:

Saya mendengar Rasulullah bersabda: "Hari ini adalah Hari Asyura, dan kamu tidak diwajibkan berpuasa padanya. Dan saya sekarang berpuasa, maka siapa yang suka, berpuasalah. Dan siapa yang tidak suka, berbukalah!".

Sementara itu, istri tercinta Rasulullah SAQ, Aisyah ra,, bercerita bahwa jari Asyura merupakan hari di mana orang-orang Quraisy pada masa jahiliyah biasa berpuasa.

Diketahui, Rasulullah juga biasa berpuasa pada hari tersebut.

3. Keutamaannya di Bawah Puasa Ramadhan

Terdapat hadis yang diungkapkan oleh Abu Hurairah, puasa pada bulan Muharram keutamannya adalah tepat di bawah puasa Ramadhan.

Karena posusunya berada di bawah puasa Ramadhan, hal tersebut menunjukkan bahwa puasa pada bulan Muaharram terdapat keutamaan yang luar biasa.

Hal terebut karena Puasa Ramadhan hukumnua wajib, sementara puasa Muharram hukumnya sunnah.

4. Hari Puasa Umat Nabi Musa

Ibnu Abbas mengungkapkan bahwa Nabi SAW datang ke Madinah dan Beliau melihat orang-orang Yahudi bepuasa pada hari Ayura.

Maka Nabi bertanya, "Ada apa ini?", kemudian mereka menjawab, "Hari baik, saat Allah membebaskan Nabi Musa dan Bani Israil dari musuh mereka, hingga membuat Musa berpuasa karenanya".

Kemudian Nabi Muhammad SAW bersabda: "Saya lebih hormat terhadap Musa dari kamu." Lalu beliau berpuasa pada hari itu dan menyuruh orang agar berpuasa." (HR. Bukhari Muslim).

Puasa tersebut berhubungan erat dengan Nabi Musa dan kaumnya.

5. Mewujudkan Impian Rasulullah

Rasulullah SAW merupakan junjungan kita.

Rasulullah SAW memiliki impian yang belum terlaksana karena ajal menjemputnya sebelum impian tersebut tercapai.

Adapun impian Rasulullah SAW adalah menjalankan Puasa Tasu'a pada 8 Muharram.

Hal itu seperti yang diceritakan Ibnu Abbas ra, Rasulullah bersabda: "Kalau saya lanjut umur sampai tahun yang akan datang, niscaya saya akan berpuasa Tasu'a (tanggal 9 Muharram)." (HR.Muslim).

Niat Puasa Tasu'a

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ التَا سُوعَاء لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnatit Tasû‘â lillâhi ta‘âlâ.

Artinya: Aku berniat puasa sunah Tasu’a karena Allah ta’ala.

Niat Puasa Asyura

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ ِعَا شُورَاء لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnatil âsyûrâ lillâhi ta‘âlâ.

Artinya: Aku berniat puasa sunah Asyura karena Allah ta’ala.

(Tribunnews.com/Farrah Putri)

Artikel lain Terkait Tahun Baru Islam

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas