Niat Puasa Ayyamul Bidh yang Dilaksanakan pada 8-10 Desember 2022, Ini Keutamaannya
Berikut niat puasa Ayyamul Bidh dan keutamaannya yang dilaksanakan pada 8, 9, 10 Desember 2022.
Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Berikut niat puasa Ayyamul Bidh dan keutamaannya.
Puasa Ayyamul Bidh adalah puasa sunah yang dilaksanakan selama 3 hari pada 13, 14, dan 15 Hijirah setiap bulannya.
Pada bulan ini, puasa Ayyamul Bidh dilaksanakan pada 8, 9, dan 10 Desember 2022.
Mengutip dari Twitter @baznasindonesia, puasa Ayyamul Bidh juga disebut sebagai puasa putih.
Disebut puasa putih karena saat malam-malam tersebut sinar bulan purnama sedang bersinar terang dengan rembulan yang berwarna putih.
Niat Puasa Ayyamul Bidh
Baca juga: Jadwal Puasa Ayyamul Bidh Desember 2022, Ini Bacaan Niat dan Keutamaan Menjalankannya
نَوَيْتُ صَوْمَ أَيَّامِ الْبِيْضِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu sauma ayyaamal bidh sunnatan lillaahi ta'ala
Artinya: "Saya berniat melakukan puasa pada hari-hari putih, sunah karena Allah ta'ala."
Jadwal Puasa Ayyamul Bidh di Bulan Desember 2022
Hari pertama puasa Ayyamul Bidh adalah hari Kamis, 8 Desember 2022.
Hari kedua puasa Ayyamul Bidh adalah hari Jumat, 9 Desember 2022.
Lalu, hari ketiga puasa Ayyamul Bidh pada hari Sabtu, 10 Desember 2022.
Keutamaan Puasa Ayyamul Bidh
Mengutip dari Buku Pintar Panduan Lengkap Ibadah Muslim oleh Ust.M. Syukron Maksum, puasa Ayyamul Bidh memiliki beberapa keutamaan, di antaranya:
1. Laksana puasa sepanjang masa
Puasa Ayyamul Bidh memiliki nilai yang sama dengan setiap hari berpuasa sepanjang hidup.
Rasulullah mengisyaratkan dalam sebuah hadis, "Puasa tiga hari setiap bulan, bagaikan puasa selama hidup (sepanjang masa)". (Muttafaq Alaih).
Sementara itu, Rasulullah SAW mengatakan kepada Abu Dzar Al Ghiffari puasa Ayyamul Bidh memiliki pahala yang sama dengan puasa terus menerus.
Berikut cerita Abu Dzar Al Ghiffari berikut ini, "Kami diperintah oleh Rasulullah SAW agar berpuasa sebanyak tiga hari di setiap bulan, yakni pada hari-hari cemerlang tanggal 13, 14 dan 15. Sabdanya, bahwa puasa itu seperti puasa sepanjang masa." (HR. Nasa'i).
2. Memenuhi wasiat Rasulullah
Menurut hadis yang diriwayakan oleh Bukhari Muslim dan yang kedua adalah Muslim, Abu Hurairah dan Abu Darda' berkata, "Junjunganku Rasulullah SAW berpesan kepadaku akan tiga hal yang jangan sampai ditinggalkan selama hidup, (dalam wasiat pada Abu Hurairah tidak terdapat kata: jangan sampai ditinggalkan selama hidup) yaitu berpuasa tiga hari setiap bulan, salat Dhuha dua rakaat, dan salat witir dua rakaat sebelum tidur."
Hadist tersebut memiliki makna jika umat muslim sebaiknya tidak meninggalkan puasa tiga hari pada setiap bulan, shalat duha dua rekaat, dan shalat witir dua rakaat sebelum tidur.
Hadis di atas merupakan wasiat dari Rasulullah dan berlaku bagi seluruh umat muslim.
3. Mengikuti kebiasaan Rasulullah
Rasulullah SAW tidak hanya menyarankan puasa Ayyamul Bidh kepada umat-Nya.
Beliau juga melaksanakan puasa tersebut sepanjang hidupnya.
Seperti cerita Mu'adzah al-Adawiyah ra berikut ini, bahwa ia pernah bertanya pada Aisyah ra, "Apakah Rasulullah berpuasa tiga hari setiap bulan?". Jawab Aisyah, "Benar." Ia bertanya lagi, "Bulan apa saja?". Aisyah menjawab, "Tak peduli bulan yang mana saja." (HR. Muslim).
Sehingga, jika kita mengerjakan puasa Ayyamul Bidh maka termasuk mengikuti kebiasaan Rasulullah semasa hidup.
Kebiasaan Rasulullah dalam mengerjakan puasa Ayyamul Bidh memiliki manfaat yang baik.
4. Rasulullah tak pernah meninggalkan puasa Ayyamul Bidh
Melaksanakan puasa Ayyamul Bidh tidak pernah ditinggalkan oleh Rasulullah SAW.
Rasulullah SAW selalu melaksanakan puasa Ayyamul Bidh baik sedang di rumah maupun sedang bepergian.
Adapun melaksanakan puasa Ayyamul Bidh merupakan komitmen Rasulullah.
Seperti cerita Ibnu Abbas ra, "Rasulullah SAW tidak pernah berbuka pada hari-hari putih, baik beliau sedang di rumah atau dalam perjalanan." (HR. Nasa'i).
(Tribunnews.com/Farrah Putri)