Pentingnya Literasi Generasi Milenial soal Kenal Budaya Lewat Kebaya
Happy Farida Djarot sebut peningkatan literasi khususnya milenial terkait busana tradisional sangat penting agar kelestarian dapat terus terjaga.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Arif Fajar Nasucha

Oleh karena itu, dirinya menekankan bahwa untuk menggaungkan semangat ini, tentu diperlukan dukungan dari berbagai pihak termasuk komunitas yang concern terhadap kelestarian kebaya agar mereka dapat mendorong upaya pencanangan Hari Kebaya Nasional dan Kebaya Goes to UNESCO.
"Kami juga tidak hanya mengembangkan kebaya, tetapi juga terlibat di dalam kegiatan-kegiatan sosial yang lainnya. Tentu pada saat ini kami bersyukur mengundang lebih dari 500 tamu (perempuan), karena jika kita ingin melakukan sesuatu, kita tidak bisa sendiri, kita juga butuh support dari teman-teman lainnya," papar Happy.
Baca juga: Selebgram Sekaligus Model Asal Surabaya Bella Queen Dukung Gerakan Kebaya Goes to UNESCO
Sementara itu, pada saat yang sama, Ketua Panitia acar tersebut sekaligus Pengurus Bidang Pendidikan Kebaya Foundation DKI Jakarta, Wenny M Susanto menuturkan bahwa hal mendasar yang dapat dilakukan sebagai langkah awal dalam melestarikan budaya satu ini adalah 'mengakui dan bangga saat memakainya'.
Dirinya menegaskan bahwa saat ini, tidak hanya Indonesia yang 'merasa memiliki' kebaya, beberapa negara lain pun mengklaim busana ini, mulai dari Malaysia hingga Thailand dan China.
"Kita harus akui dan bangga, masalah kebaya ini masih panjang, karena tidak hanya Indonesia yang memiliki style kebaya, tapi banyak juga negara lain yang juga mengklaim sebagai identitas bangsanya," kata Wenny.
Lalu bagaimana cara untuk mengajak milenial mencintai kebaya?
Terkait hal ini, Wenny menekankan pentingnya upaya dalam membangkitkan rasa bangga terhadap kebaya sebagai suatu identitas.
"Kita harus membangkitkan rasa bangga dulu terhadap apa itu kebaya," jelas Wenny.
Menurutnya, rasa bangga inilah yang akan mendorong para milenial ini memiliki mindset yang positif dan pada akhirnya akan membuat mereka secara sadar 'bangga' memakai kebaya.
Terlebih saat ini jenis busana satu ini telah bertransformasi menjadi busana yang modern dengan berbagai inovasi penggunaan material maupun design, sehingga cocok untuk dikenakan pada berbagai occasion.
"Sepanjang rasa bangga itu belum muncul di dalam milenial dan menganggap kebaya itu sebagai old fashion, maka itu tidak akan pernah bisa masuk di hati milenial. Sehingga itu yang menjadi tugas kami," pungkas Wenny.
Dalam acara tersebut turut hadir pula Ketua Umum Kebaya Foundation Pusat sekaligus anggota Komisi IX DPR RI, Tuti Nusandari Roosdiono.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.