Tafsir Surat Al Baqarah Ayat 260: Kisah Nabi Ibrahim Bertanya kepada Allah SWT
Tafsir Surat Al Baqarah Ayat 260: Kisah Nabi Ibrahim bertanya kepada Allah SWT soal penghidupan makhluk-Nya yang telah mati.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Arif Fajar Nasucha
Dia, Nabi Ibrahim, menjawab, “Tidak! Aku percaya, tetapi aku minta diperlihatkan agar dengan hal itu keyakinanku bertambah sehingga hatiku semakin tenang dan mantap.”
Nabi Ibrahim bukannya meragukan kekuasaan Allah menghidupkan dan mematikan; dia hanya ingin tahu prosesnya.
Allah mengabulkan permintaan Ibrahim.
Dia berfirman, “Kalau begitu, ambillah empat ekor burung yang berbeda jenisnya; sembelihlah, lalu cincanglah olehmu, kemudian campurlah cincangannya dan letakkan di atas masing-masing bukit satu bagian, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera.”
Cincangan-cincangan burung kembali menyatu, hidup seperti sediakala, dan terbang dengan cepat ke arah Nabi Ibrahim.
Ketahuilah, Allah Mahaperkasa, tidak ada yang dapat mengalahkan-Nya, Mahabijaksana dalam segala ucapan, perbuatan, ajaran dan ketetapan-Nya.
Baca juga: Surat An Nahl Ayat 65: Bacaan, Terjemahan, dan Tafsir, Berisi Tentang Air Hujan
- Tafsir Tahlili
Ayat ini menambahkan suatu perumpamaan lain tentang kekuasaan Allah untuk menghidupkan kembali makhluk yang telah mati.
Dengan penuh rasa kerendahan dan pengabdian kepada Allah, Ibrahim a.s. mengajukan permohonan kepada-Nya agar Dia bermurah hati untuk memperlihatkan kepadanya bagaimana cara Allah menghidupkan makhluk yang telah mati.
Pertanyaan Nabi Ibrahim ini tidak berarti meragukan kuasa Allah dalam menghidupkan makhluk-Nya yang mati, namun karena ingin melihat secara langsgun bagaimana Allah menghidupkan makhluk-Nya.
Allah mengabulkan permohonan itu, lau Nabi Ibrahim diperintahkan untuk memotong-motong empat ekor burung, kemudian meletakkan bagian-bagian tubuh burung tersebut pada bukit yang saling berjauhan letaknya.
Ibrahim diperintahkan untuk memanggil burung-burung yang telah dipotong-potong itu, ternyata burung-burung itu datang kepadanya dalam keadaan utuh seperti semula.
Tentu saja Allah mengembalikan burung-burung itu lebih dahulu kepada keadaan semula, sehingga dapat datang memenuhi panggilan Ibrahim a.s.
Demikian pulalah halnya umat manusia di hari akhirat nanti.
Apabila Allah swt memanggil mereka dengan suatu panggilan saja, maka bangkitlah makhluk itu dan datang kepada-Nya serentak, dengan taat dan patuh.
Pada akhir ayat ini Allah swt memperingatkan Ibrahim a.s. dan semua manusia, agar mereka meyakini benar bahwa Allah Mahakuasa dan Mahabijaksana.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Bacaan lain terkait Al Quran