Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Lifestyle

Lewat Buku, Anak Muda Ini Berbagi Pengalaman Belajar di Australia, Kuliah Sambil Kerja

Erick Octavian dalam bukunya berjudul "Sekolah Sambil Kerja di Australia" mengungkap hal-hal menarik selama kuliah di Negeri Kanguru tersebut.

Penulis: Choirul Arifin
Editor: Willem Jonata
zoom-in Lewat Buku, Anak Muda Ini Berbagi Pengalaman Belajar di Australia, Kuliah Sambil Kerja
Instagram @vianzo
Erick Octavian (paling kanan) bersama teman-temannya sesama pelajar dari Indonesia di Australia. 

Laporan Wartawan Tribunnews, Choirul Arifin

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Salah satu tantangan ketika memutuskan belajar di negeri orang adalah bagaimana cepat beradaptasi dengan kebiasaan masyarakat lokal sekaligus beradaptasi dengan kehidupan di kampus.

Tantangan ini kerap dihadapi pelajar Indonesia yang akan melanjutkan pendidikan di luar negeri, termasuk mereka yang ingin belajar ke Australia.

Seperti diketahui, Australia saat ini merupakan salah satu dari beberapa negara yang paling banyak menjadi tujuan melanjutkan sekolah bagi pelajar asal Indonesia.

Selain negaranya yang relatif dekat, biaya hidup di Australia juga tidak setinggi biaya hidup di negara lain semisal Eropa.

Baca juga: Langkah Mudah Kuliah di Luar Negeri Hemat Biaya dan Fokus pada Kompetensi Global

Menurut informasi Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Australia, mengutip data KBRI Canberra, saat ini jumlah pelajar Indonesia yang menempuh studi di Australia menembus 20 ribu orang lebih. Mereka tersebar di berbagai negara bagian di Australia seperti Perth, Sydney, Adelaide, dan lain-lain.

Erick Octavian, dalam bukunya berjudul "Sekolah Sambil Kerja di Australia" yang diterbitkan Dee Publisher bulan September 2022 menuliskan, salah satu hal menarik belajar di Australia bagi pelajar asing seperti dari Indonesia adalah terbukanya kesempatan untuk bekerja paruh waktu atau part time.

Berita Rekomendasi

Kerja part time itu bisa didapatkan hingga 20 jam per minggu berdasarkan aturan yang berlaku di sana.

Dengan demikian, rata-rata pelajar yang bekerja sampingan di Australia bahkan bisa mendapatkan penghasilan hingga Rp 40 juta per bulan. Lumayan kan?

Selain itu, belajar di Australia juga membuka peluang bagi pelajar asing seperti dari Indonesia untuk membangun bisnisnya di negara tersebut dengan menjadi entrepreneur atau wirausahawan.

Erick Octavian di buku yang ditulisnya kembali menjelaskan tentang lika-liku peluang mengasah kemampuan menjadi entrrepreneur di Australia sambil belajar. Misalnya terkait berbagai persyaratannya agar tidak melanggar aturan.

Erick mengaku tertarik menulis buku ini agar bisa membagikan pengalaman pribadinya selama belajar dan tinggal selama beberapa tahun di Australia.

Buku ini sengaja dia tulis dalam Bahasa Indonesia agar lebih mudah dipahami bagi pelajar yang awam sekalipun tentang studi di luar negeri.

"Isinya berdasarkan pada pengalaman pribadi saya sendiri yang sudah tinggal di Australia sejak 2016," ungkap Erick.

Di buku ini, Erick juga membagikan step by step mengurus prosedur administrasi untuk belajar ke Australia sejak proses pengurusan visa berikut berbagai dokumen yang dibutuhkan/harus dilengkapi.

Untuk belajar di Australia, kata Erick, calon pelajar hanya perlu mengurus Visa Pelajar. "Termasuk cara apply [mengurus] Visa Pelajar," ungkapnya.

Soal trik bisa memulai belajar/kuliah sambil bekerja paruh waktu di Australia juga dia bagikan. Tak ketinggalan dia juga membagikan informasi seputar barang pribadi yang perlu dibawa serta saat akan berangkat ke Australia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas