Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Lifestyle

Kapan Hari Valentine 2023? Berikut Tanggal Perayaan Beserta Asal-usul dan Sejarahnya

Kapan Hari Valentine 2023? Berikut tanggal perayaan, beserta penjelasan soal asal-usul dan sejarahnya. 

Penulis: Daryono
Editor: Nuryanti
zoom-in Kapan Hari Valentine 2023? Berikut Tanggal Perayaan Beserta Asal-usul dan Sejarahnya
TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR
Ilustrasi hari Valentine - Kapan Hari Valentine 2023? Berikut tanggal perayaan beserta asal-usul dan sejarahnya. 

TRIBUNNEWS.COM - Kapan Hari Valentine 2023? Berikut tanggal perayaan, beserta penjelasan soal asal-usul dan sejarahnya. 

Hari Valentine dikenal juga dengan sebutan Hari Kasih Sayang.

Pada Hari Valentine, umumnya seseorang akan memberikan ucapan kasih sayang kepada kekasih atau pasangannya.

Sebagian di antaranya juga memberikan kado berupa bunga atau cokelat sebagai tanda kasih sayang.

Hari Valentine diperingati setiap tanggal 14 Februari.

Baca juga: Makna di Balik Bunga untuk Hadiah Valentine: Bunga Anyelir Bermakna Kekaguman

Dengan demikian, perayaan Hari Valentine 2023 jatuh pada Selasa, 14 Februari 2023.

Sejarah Hari Valentine

BERITA REKOMENDASI

Perayaan Hari Valentine selama ini lebih banyak dirayakan di Eropa dan Amerika Serikat.

Lantas, seperti apa sejarah Hari Valentine?

Terdapat sejumlah versi mengenai asal usul atau sejarah Hari Valentine.

Dikutip dari history.com, Jumat (10/2/2023), Hari Valentine tidak lepas dari tradisi Kristen dan Romawi Kuno.

Ilustrasi pasangan merayakan Hari Valentine
Ilustrasi pasangan merayakan Hari Valentine (Freepik)

Dalam salah satu versi yang dipercaya, Valentine merupakan nama dari seorang pendeta bernama Santo Valentine atau St Valentine yang hidup pada abad ketiga di Roma.

Kaisar saat itu, Claudius II membuat kebijakan menjadikan pria lajang sebagai prajurit.

Selama menjadi prajurit, para pria dilarang menikah.

Kaisar Claudius II meyakini prajurit lajang memiliki fisik yang lebih kuat dibanding prajurit yang memiliki istri atau keluarga. 

St Valentine tidak setuju dengan kebijakan Kaisar Claudius II sehingga ia tetap menikahkan pasangan muda secara rahasia.

Tindakan St Valentine itu kemudian diketahui Raja Claudius II.

Claudius II kemudian menjatuhkan hukuman mati kepada St Valentine.

Sementara itu, dalam versi yang lain, St Valentine diyakini sebagai seorang uskup yang dari Terni.

Uskup St Valentine juga dihukum mati oleh Claudius II di luar Roma.

Cerita lainnya, Valentine dibunuh karena membantu orang Kristen melarikan diri dari penjara Romawi yang penuh siksaan.

Valentine adalah sosok yang benar-benar dipenjara dan memberi ucapan kasih sayang setelah ia jatuh cinta kepada putri dari sipir penjara yang kerap mengunjunginya.

Sebelum kematiannya, diduga bahwa dia menulis surat bertanda "Dari Valentinemu", sebuah ungkapan yang masih digunakan sampai sekarang.

Meskipun kebenaran di balik sejarah Valentine tidak jelas, semua cerita menekankan mengenai sosok yang simpatik, heroik, dan romantis. 

Baca juga: Harga Cokelat Valentine di Alfamart, Indomaret, dan Alfamidi

Dalam cerita yang lain, Hari Valentine dirayakan pada pertengahan Februari karena pada hari itu terjadi penguburan Valentine, yang diperkiarakan terjadi pada tahun 270 M.

Ada pula keyakinan bahwa Gereja telah memutuskan Hari Valentine pada bulan Februari untuk "mengkristenkan" perayaan pagan Lupercalia, sebuah fertival kesuburan dari zaman Romawi. 

Perayaan pagan Lupercalia itu dirayakan pada 15 Februari. 

Untuk memulai festival, anggota Luperci, sebuah ordo pendeta Romawi, akan berkumpul di gua suci tempat bayi Romulus dan Remus, pendiri Roma, diyakini dirawat oleh serigala betina atau lupa.

Para pendeta akan mengorbankan seekor kambing, untuk kesuburan, dan seekor anjing, untuk penyucian.

Mereka kemudian akan mengupas kulit kambing menjadi potongan-potongan, mencelupkannya ke dalam darah korban dan turun ke jalan, dengan lembut menampar wanita dan ladang dengan kulit kambing.

Jauh dari rasa takut, wanita Romawi menyambut sentuhan kulit karena diyakini membuat mereka lebih subur di tahun mendatang.

Di kemudian hari, menurut legenda, semua wanita muda di kota itu akan memasukkan nama mereka ke dalam guci besar.

Bujangan kota masing-masing akan memilih nama dan dipasangkan untuk tahun itu dengan wanita pilihannya.

Demikian sejumlah versi mengenai sejarah Hari Valentine.

(Tribunnews/Daryono)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas