Setelah Inovasi Coolsculpting dan Ultherapy, Kini Dunia Kecantikan Kenalkan Treatment Glamour Skin
Treatment Glamour Skin berfokus pada perbaikan tekstur wajah, pengencangan kulit, serta mencerahkan wajah.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Inovasi dan teknologi kini telah banyak digunakan pada berbagai industri bisnis, termasuk kesehatan dan kecantikan.
Terkait potensi pasar kecantikan dan perawatan pribadi, secara global disebut bernilai lebih dari 464 miliar euro pada 2021 dan diperkirakan akan mencapai 631 miliar euro pada 2026.
Dikutip dari laman www.euronews.com, Sabtu (11/2/2023), inovasi melalui sains dan teknologi membantu banyak brand kosmetik maupun skincare tetap bersaing di pasar global.
Sedangkan di Indonesia, setelah meluncurkan berbagai treatment premium seperti Coolsculpting dan Ultherapy, Quickglam Clinic kembali berinovasi dengan memperkenalkan treatment terbarunya, Glamour Skin.
Baca juga: Treatment Ultherapy Kini Digunakan sebagai Alternatif Non-bedah Cegah Penuaan Wajah
Lalu apa itu Glamour Skin?
Glamour Skin adalah signature treatment Quickglam yang menggunakan teknologi terbaru dari Italia.
Medical Director di Quickglam, dr. Haekal Anshari, M. Biomed (AAM) mengatakan treatment ini berfokus pada perbaikan tekstur wajah, pengencangan kulit, serta mencerahkan wajah.
"Glamour Skin mampu memperbaiki kondisi kulit, serta membantu mengurangi kerutan dan kekenduran pada kulit dengan menstimulasi produksi kolagen secara efektif, selain itu treatment ini juga aman dan pastinya FDA Approve," kata dr Haekal dalam keterangannya, Jumat (10/2/2023).
Sementara itu, Face of Glamour Skin, dr Reisa Broto Asmoro dalam akun Instagram-nya mengatakan treatment ini sangat baik untuk peremajaan kulit dan membuat kulit terlihat 10 tahun lebih muda.
"Jadi aku benar-benar ngerasa kulit itu jadi lebih cerah, kulitnya juga jadi lebih kencang, bagus banget buat skin rejuvenation, terus jadi terasa lebih kenyal juga kayak baby skin," kata dr Reisa.