Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Lifestyle

Bacaan Surat Pendek Al-Mutaffifin, Tulisan Latin dan Artinya

Berikut bacaan surat pendek Al-Mutaffifin ayat 1-36 dalam tulisan Arab, latin, beserta terjemahannya.

Penulis: Rifqah
Editor: Sri Juliati
zoom-in Bacaan Surat Pendek Al-Mutaffifin, Tulisan Latin dan Artinya
sirayayinlari.com
ILUSTRASI Al Quran - Berikut bacaan surat pendek Al-Mutaffifin ayat 1-36 dalam tulisan Arab, latin, beserta terjemahannya. 

TRIBUNNEWS.COM - Simak bacaan surat Al-Mutaffifin ayat 1-36 dalam tulisan Arab, latin, beserta terjemahannya.

Surat Al-Mutaffifin merupakan surat ke 83 dalam Al-Quran yang diturunkan oleh Allah SWT.

Surat yang mempunyai arti orang-orang curang ini termasuk dalam surat Makkiyah karena diturunkan di Kota Mekah.

Dinamakan Al-Mutaffifin berarti orang-orang yang curang diambil dari kata Al Mutaffifin yang terdapat pada ayat pertama surat ini.

Berikut ini bacaan Surat Al-Fajr, dikutip dari quran.kemenag.go.id:

Baca juga: Doa Niat Puasa Ramadhan Lengkap dengan Lafal Latin dan Terjemahan, Jadi Syarat Sah Puasa

وَيْلٌ لِّلْمُطَفِّفِيْنَۙ

Wailul lil-muṭaffifīn(a).

Berita Rekomendasi

Celakalah orang-orang yang curang (dalam menakar dan menimbang)!

الَّذِيْنَ اِذَا اكْتَالُوْا عَلَى النَّاسِ يَسْتَوْفُوْنَۖ

Allażīna iżaktālū ‘alan-nāsi yastaufūn(a).

(Mereka adalah) orang-orang yang apabila menerima takaran dari orang lain, mereka minta dipenuhi.

وَاِذَا كَالُوْهُمْ اَوْ وَّزَنُوْهُمْ يُخْسِرُوْنَۗ

Wa iżā kālūhum au wazanūhum yukhsirūn(a).

(Sebaliknya,) apabila mereka menakar atau menimbang untuk orang lain, mereka kurangi.

اَلَا يَظُنُّ اُولٰۤىِٕكَ اَنَّهُمْ مَّبْعُوْثُوْنَۙ

Alā yaẓunnu ulā'ika annahum mab‘ūṡūn(a).

Tidakkah mereka mengira (bahwa) sesungguhnya mereka akan dibangkitkan

لِيَوْمٍ عَظِيْمٍۙ

Liyaumin ‘aẓīm(in).

pada suatu hari yang besar (Kiamat),

يَّوْمَ يَقُوْمُ النَّاسُ لِرَبِّ الْعٰلَمِيْنَۗ

Yauma yaqūmun-nāsu lirabbil-‘ālamīn(a).

(yaitu) hari (ketika) manusia bangkit menghadap Tuhan seluruh alam?

كَلَّآ اِنَّ كِتٰبَ الْفُجَّارِ لَفِيْ سِجِّيْنٍۗ

Kallā inna kitābal-fujjāri lafī sijjīn(in).

Jangan sekali-kali begitu! Sesungguhnya catatan orang yang durhaka benar-benar (tersimpan) dalam Sijjīn.

وَمَآ اَدْرٰىكَ مَا سِجِّيْنٌۗ

Wa mā adrāka mā sijjīn(un).

Tahukah engkau apakah Sijjīn itu?

كِتٰبٌ مَّرْقُوْمٌۗ

Kitābum marqūm(un).

(Ia adalah) kitab yang berisi catatan (amal).

وَيْلٌ يَّوْمَىِٕذٍ لِّلْمُكَذِّبِيْنَۙ

Wailuy yauma'iżil lil-mukażżibīn(a).

Celakalah pada hari itu bagi para pendusta,

الَّذِيْنَ يُكَذِّبُوْنَ بِيَوْمِ الدِّيْنِۗ

Allażīna yukażżibūna biyaumid-dīn(i).

yaitu orang-orang yang mendustakan hari Pembalasan.

وَمَا يُكَذِّبُ بِهٖٓ اِلَّا كُلُّ مُعْتَدٍ اَثِيْمٍۙ

Wa mā yukażżibu bihī illā kullu mu‘tadin aṡīm(in).

Tidak ada yang mendustakannya, kecuali setiap orang yang melampaui batas lagi sangat berdosa.

اِذَا تُتْلٰى عَلَيْهِ اٰيٰتُنَا قَالَ اَسَاطِيْرُ الْاَوَّلِيْنَۗ

Iżā tutlā ‘alaihi āyātunā qāla asāṭīrul-awwalīn(a).

Apabila dibacakan kepadanya ayat-ayat Kami, dia berkata, “(Itu adalah) dongeng orang-orang dahulu.”

كَلَّا بَلْ ۜرَانَ عَلٰى قُلُوْبِهِمْ مَّا كَانُوْا يَكْسِبُوْنَ

Kallā bal…rāna ‘alā qulūbihim mā kānū yaksibūn(a).

Sekali-kali tidak! Bahkan, apa yang selalu mereka kerjakan itu telah menutupi hati mereka.

كَلَّآ اِنَّهُمْ عَنْ رَّبِّهِمْ يَوْمَىِٕذٍ لَّمَحْجُوْبُوْنَۗ

Kallā innahum ‘ar rabbihim yauma'iżil lamaḥjūbūn(a).

Sekali-kali tidak! Sesungguhnya mereka pada hari itu benar-benar terhalang dari (rahmat) Tuhannya.

ثُمَّ اِنَّهُمْ لَصَالُوا الْجَحِيْمِۗ

Ṡumma innahum laṣālul-jaḥīm(i).

Sesungguhnya mereka kemudian benar-benar masuk (neraka) Jahim.

ثُمَّ يُقَالُ هٰذَا الَّذِيْ كُنْتُمْ بِهٖ تُكَذِّبُوْنَۗ

Ṡumma yuqālu hāżal-lażī kuntum bihī tukażżibūn(a).

Lalu dikatakan (kepada mereka), “Inilah (azab) yang selalu kamu dustakan.”

كَلَّآ اِنَّ كِتٰبَ الْاَبْرَارِ لَفِيْ عِلِّيِّيْنَۗ

Kallā inna kitābal-abrāri lafī ‘illiyyīn(a).

Sekali-kali tidak! Sesungguhnya catatan orang-orang yang berbakti benar-benar tersimpan dalam ‘Illiyyīn.

وَمَآ اَدْرٰىكَ مَا عِلِّيُّوْنَۗ

Wa mā adrāka mā ‘illiyyūn(a).

Tahukah engkau apakah ‘Illiyyīn itu?

كِتٰبٌ مَّرْقُوْمٌۙ

Kitābum marqūm(un).

(Itulah) kitab yang berisi catatan (amal)

يَّشْهَدُهُ الْمُقَرَّبُوْنَۗ

Yasyhaduhul-muqarrabūn(a).

yang disaksikan oleh (malaikat-malaikat) yang didekatkan (kepada Allah).

اِنَّ الْاَبْرَارَ لَفِيْ نَعِيْمٍۙ

Innal-abrāra lafī na‘īm(in).

Sesungguhnya orang-orang yang berbakti benar-benar berada dalam (surga yang penuh) kenikmatan.

عَلَى الْاَرَاۤىِٕكِ يَنْظُرُوْنَۙ

‘Alal-arā'iki yanẓurūn(a).

Mereka (duduk) di atas dipan-dipan (sambil) melepas pandangan.

تَعْرِفُ فِيْ وُجُوْهِهِمْ نَضْرَةَ النَّعِيْمِۚ

Ta‘rifu fī wujūhihim naḍratan na‘īm(i).

Engkau dapat mengetahui pada wajah mereka gemerlapnya kenikmatan.

يُسْقَوْنَ مِنْ رَّحِيْقٍ مَّخْتُوْمٍۙ

Yusqauna mir raḥīqim makhtūm(in).

Mereka diberi minum dari khamar murni (tidak memabukkan) yang (tempatnya) masih diberi lak (sebagai jaminan keasliannya).

خِتٰمُهٗ مِسْكٌ ۗوَفِيْ ذٰلِكَ فَلْيَتَنَافَسِ الْمُتَنٰفِسُوْنَۗ

Khitāmuhū misk(un), wa fī żālika falyatanāfasil-mutanāfisūn(a).

Laknya terbuat dari kasturi. Untuk (mendapatkan) yang demikian itu hendaknya orang berlomba-lomba.

وَمِزَاجُهٗ مِنْ تَسْنِيْمٍۙ

Wa mizājuhū min tasnīm(in).

Campurannya terbuat dari tasnīm,

عَيْنًا يَّشْرَبُ بِهَا الْمُقَرَّبُوْنَۗ

‘Ainay yasyrabu bihal-muqarrabūn(a).

(yaitu) mata air yang diminum oleh mereka yang didekatkan (kepada Allah).

اِنَّ الَّذِيْنَ اَجْرَمُوْا كَانُوْا مِنَ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا يَضْحَكُوْنَۖ

Innal-lażīna ajramū kānū minal-lażīna āmanū yaḍḥakūn(a).

Sesungguhnya orang-orang yang berdosa adalah mereka yang dahulu selalu mentertawakan orang-orang yang beriman.

وَاِذَا مَرُّوْا بِهِمْ يَتَغَامَزُوْنَۖ

Wa iżā marrū bihim yatagāmazūn(a).

Apabila mereka (orang-orang yang beriman) melintas di hadapan mereka, mereka saling mengedip-ngedipkan matanya.

وَاِذَا انْقَلَبُوْٓا اِلٰٓى اَهْلِهِمُ انْقَلَبُوْا فَكِهِيْنَۖ

Wa iżanqalabū ilā ahlihimunqalabū fakihīn(a).

Apabila kembali kepada kaumnya, mereka kembali dengan gembira ria (dan sombong).

وَاِذَا رَاَوْهُمْ قَالُوْٓا اِنَّ هٰٓؤُلَاۤءِ لَضَاۤلُّوْنَۙ

Wa iżā ra'auhum qālū inna hā'ulā'i laḍāllūn(a).

Apabila melihat (orang-orang mukmin), mereka mengatakan, “Sesungguhnya mereka benar-benar orang-orang sesat,”

وَمَآ اُرْسِلُوْا عَلَيْهِمْ حٰفِظِيْنَۗ

Wa mā ursilū ‘alaihim ḥāfiẓīn(a).

padahal mereka (orang-orang yang berdosa itu) tidak diutus sebagai penjaga (orang-orang mukmin).

فَالْيَوْمَ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مِنَ الْكُفَّارِ يَضْحَكُوْنَۙ

Fal-yaumal-lażīna āmanū minal kuffāri yaḍḥakūn(a).

Pada hari ini (hari Kiamat), orang-orang yang berimanlah yang mentertawakan orang-orang kafir.

عَلَى الْاَرَاۤىِٕكِ يَنْظُرُوْنَۗ

‘Alal-arā'iki yanẓurūn(a).

Mereka (duduk) di atas dipan-dipan (sambil) melepas pandangan.

هَلْ ثُوِّبَ الْكُفَّارُ مَا كَانُوْا يَفْعَلُوْنَ ࣖ

Hal ṡuwwibal-kuffāru mā kānū yaf‘alūn(a).

Apakah orang-orang kafir itu telah diberi balasan (hukuman) terhadap apa yang selalu mereka perbuat?

(Tribunnews.com/Rifqah)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas