Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Lifestyle

Bacaan Dzikir setelah Sholat Magrib, Ini Keutamaan dan Manfaat Berdzikir

Inilah bacaan dzikir setelah sholat magrib, lengkap beserta keutamaan dan manfaat berdzikir.

Penulis: Lanny Latifah
Editor: Suci BangunDS
zoom-in Bacaan Dzikir setelah Sholat Magrib, Ini Keutamaan dan Manfaat Berdzikir
Freepik
Ilustrasi dzikir - Setelah melaksanakan shalat, kita dianjurkan untuk berdzikir. Simak bacaan dzikir setelah sholat magrib, lengkap beserta keutamaan dan manfaat berdzikir. 

TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini bacaan dzikir setelah sholat magrib, beserta keutamaan dan manfaat berdzikir.

Setelah melaksanakan shalat, kita dianjurkan untuk berdzikir.

Kata dzikir berakar pada bahasa arab yang berarti "mengingat atau menyebut".

Ayat al-Quran yang menjadi dasar hukum syariat dzikir terdapat pada Q.S. al-Ahzab [33] Ayat 41:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اذْكُرُوا اللّٰهَ ذِكْرًا كَثِيْرًاۙ

Yā ayyuhal-lażīna āmanużkurullāha żikran kaṡīrā(n),

Artinya: Wahai orang-orang yang beriman, ingatlah Allah dengan dzikir sebanyak-banyaknya.

Baca juga: Shalat Lailatul Qadar Dikerjakan pada 10 Malam Terakhir Ramadhan, Ini Tata Cara dan Bacaan Niatnya

BERITA REKOMENDASI

Mengutip Buku Saku Tuntunan Doa dan Dzikir Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta, berikut bacaan dzikir setelah sholat Magrib:

1. Membaca istighfar sebanyak tiga kali [HR. Ahmad].

Astagfirullaah (3x)

Artinya: Aku memohon ampun kepada Allah

2. Membaca dzikir allhumma antasSalaam…, [HR. Muslim].

Allahuma antas-salaam wa minkassalaam tabaarakta yaa dzal-Jalaali walIkraam

Artinya: Ya Allah, Engkau Maha Damai dan dariMu (datang) kedamaian; Maha pemilik segala keberkahan wahai Allah, Tuhan pemilik keagungan dan kemuliaan.

3. Selanjutnya membaca dzikir di bawah ini sebanyak 10 kali [HR. Ahmad].

Laa ilaaha illallaahu wahdahu laa syariikalahu, lahul-mulku wa lahul-hamdu, biyadihil-khairi, yuhyii wa yumiitu wa huwa ‘alaa kulli syai’in qadiir. (10x)

Artinya: Tiada sesembahan selain Allah semata dan satu-satunya. Tiada sekutu atasNya, Milik-Nyalah segala kekuasaan dan kerajaan dan bagi-Nya setiap pujian, dalam genggaman-Nyalah segala kebajikan, Ia yang Maha menghidupkan lagi mematikan, dan Dialah Zat yang Maha berkuasa atas segala sesuatu

4. Dilanjutkan membaca dzikir di bawah ini 7 kali, [HR. Ahmad].

Allahumma innii as`alukal-jannah, Allahumma ajirnii minan-naar. (7x)

Artinya: Ya Allah aku meminta pada-Mu surga. Ya Allah lindungi aku dari Neraka

5. Membaca dzikir, [HR. Muslim].

Laa ilaaha ilallaahu wahdahu laa syariika lahu, lahul-mulku wa lahul-hamdu, biyadihil-khairi, wa huwa ‘alaa kulli syai`in qadiir. Laa haula wa laa quwwata illaa billaahi, laa ilaaha illallaahu, wa laa na’budu illaa iyyaahu, lahun-ni’mah wa lahul fadhlu wa lahuts-tsanaa`ul-husna, laa ilaaha illallaahu mukhlishiina lahuddiina wa law karihal-kaafiruuna.

Artinya: Tiada tuhan yang berhak diibadahi selain Allah, tiada sekutu bagi-Nya, bagi-Nya segala kerajaan dan pujian, Di tanganNya kebaikan, Dia-lah Yang Maha Kuasa atas segala sesuatu. Tiada daya dan upaya serta kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah dan kami tidak beribadah kecuali kepada Allah, milikNya-lah segala kenikmatan, karunia, dan sanjungan yang baik, tiada tuhan yang berhak diibadahi selain Allah, kami mengikhlashkan agama untuk-Nya walaupun orang-orang kafir benci.

6. Membaca dzikir berikut, [HR. Ahmad].

Allahumma laa maani‘a limaa a‘athaita walaa mu‘athiya limaa mana‘tha wa laa yanfa‘u dzal-jaddu minkal jaddu.

Artinya: Ya Allah tidak ada satu pun yang dapat menghalangi apa saja yang telah Engkau berikan, dan tidak ada satu pun yang mampu memberi apa saja yang Engkau cegah., dan tidak ada satu pun kekayaan yang dimiliki seseorang dapat berguna untuk menyelamatkan dari-Mu

7. Membaca ayat kursi, [HR. Al-Thabrani].

Allahu laa ilaaha illaa huwa, al-hayyulqayyuum, laa ta`khudzuhu sinatuw-wa laa nauum. Lahuu maa fis-samaawaati wa maa fil-ardhi, man dzal-ladzii yasyfa‘u ‘indahuuu illaa bi`idznih, ya’lamu maa baina aydiihim wa maa khalfahum, wa laa yuhiithuuna bi syai`im-min ‘ilmihii illaa bimaa syaa`, wasi‘a kursiyyuhussamaawaati wal-ardhi, wa laa ya`uduhuu hifzhuhumaa wa huwal-‘aliyyul-‘azhiim

Artinya: Allah, tidak ada tuhan selain Dia, Yang Mahahidup lagi terus-menerus mengurus (makhluk-Nya). Dia tidak dilanda oleh kantuk dan tidak (pula) oleh tidur. MilikNyalah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Tidak ada yang dapat memberi syafaat di sisi-Nya tanpa izinNya. Dia mengetahui apa yang ada di hadapan mereka dan apa yang ada di belakang mereka. Mereka tidak mengetahui sesuatu apa pun dari ilmuNya, kecuali apa yang Dia kehendaki. Kursi-Nya (ilmu dan kekuasaan-Nya) meliputi langit dan bumi. Dia tidak merasa berat memelihara keduanya. Dialah yang Mahatinggi lagi Mahaagung.

8. Membaca Allahumma a‘inniii…, [HR. AlHakim].

Allahumma a‘innii ‘alaa dzikrika wa syukrika wa husni ‘ibaadatika

Artinya: Ya Allah tolonglah aku dalam mengingatMu, dan bersyukur pada-Mu dan beribadah secara baik kepada-Mu.

9. Membaca tasbiih 33 kali; tahmiid 33 kali; takbiir 33 kali serta laa ilaaha illallaahu…, [HR. Muslim].

Subhaanallaah (33x)

Alhamdulillaah (33x)

Allahu Akbar (33x)

Laa ilaaha ilallaahu wahdahu laa syariika lahu, lahul-mulku wa lahul-hamdu, wa
huwa ‘alaa kulli syai`in qadiir.

Artinya: Tiada sesembahan selain Allah semata dan satu-satunya, tiada sekutu bagi-Nya, milik-Nya segala kerajaan dan kekuasaan, milik-Nya pula setiap pujian, dan Dia adalah Maha Kuasa atas segala sesuatu.

10. Membaca surah al-Ikhlas, al-Falaq dan an-Nas. [HR. Abu Dawud, al-Nasa`i dan Ahmad]

Qul Huwallahu ahad, Allahush-shamad, Lam yalid wa lam yuulad, wa lam yakun lahuu kufuwan ahad

Artinya: Katakanlah (Nabi Muhammad), Dialah Allah Yang Maha Esa. Allah tempat meminta segala sesuatu. Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakkan. Serta tidak ada sesuatu pun yang setara dengan-Nya.

Qul a‘uudzu bil-falaq, min syarri maa khalaq, wa min syarri gaasiqin idza waqab, wa min syarrin-naffaatstsaati fil-‘uqad, wa min haasidin idzaa hasad.

Artinya: Katakanlah (Nabi Muhammad), Aku berlindung kepada Tuhan yang (menjaga) fajar (subuh). Dari kejahatan (makhluk yang) Dia ciptakan, Dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita. Dari kejahatan perempuan-perempuan (penyihir) yang meniup pada buhul-buhul (talinya). Dan dari kejahatan orang yang dengki apabila dia dengki.

Qul a‘uudzu bi rabbin-naas, malikin-naas, ilaahin-naas, min syarril-waswaasil-khannaas, alladzii yuwaswisu fii shuduurinnaas, minal-jinnati wan-naas.

Artinya: Katakanlah (Nabi Muhammad), Aku berlindung kepada Tuhan manusia, raja manusia, sembahan manusia, dari kejahatan (setan) pembisik yang bersembunyi, yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia, dari (golongan) jin dan manusia.

Baca juga: Bacaan Dzikir setelah Sholat Subuh dan Tata Cara Berdoa yang Baik

Keutamaan dan Manfaat Dzikir

Berdasarkan pada Al-Quran dan hadis, dzikir memiliki keutamaan dan manfaat, di antaranya:

1. Sebagaimana Q.S. Al-Baqarah [2] 153, Allah akan mengingat orang yang berdzikir pada-Nya.

"Wahai orang-orang yang beriman! Mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan salat. Sungguh, Allah beserta orang-orang yang sabar. (Q.S. Al-Baqarah [2] 153)"

2. Berdzikir menjadi sebab keberuntungan.

Sesuai hadis yang diriwayatkan oleh Muslim, Dari Abu Hurairah dia berkata:

"Pada suatu ketika Rasulullah saw pergi ke Makkah melewati sebuah gunung yang bernama Jumdan. Kemudian beIiau bersabda: 'Ayo jalanlah! Inilah Jumdan. Telah menang para mufarridun.' Para sahabat bertanya; 'Ya Rasulullah, apakah yang dimaksud dengan mufarridun? ' Beliau menjawab: 'Yaitu orang-orang (laki-laki/perempuan) yang banyak berdzikir kepada Allah."

3. Dzikir mencegah berbuatan keji dan munkar.

Sesuai firman Allah Q.S. al-Ankabut [29]: 45, yang berbunyi:

"Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al Quran) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan."

4. Dzikir menentramkan hati.

Berdasarkan firman Allah: "(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram. (Q.S. al-Ra’ad [13]: 28)"

(Tribunnews.com/Latifah)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
berita POPULER
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas