Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Lifestyle

Teks Khutbah Idul Adha 1444 H yang Singkat

Contoh teks khutbah Idul Adha 1444 H dalam Bahasa Indonesia yang singkat, jelas, dan padat. Judul Kurban dan Perwujudan Kesalehan Sosial.

Penulis: Sri Juliati
Editor: Arif Fajar Nasucha
zoom-in Teks Khutbah Idul Adha 1444 H yang Singkat
WARTA KOTA/WARTA KOTA/NUR ICHSAN
MASJID RAYA AL AZHOM KOTA TANGERANG - Contoh teks khutbah Idul Adha 1444 H dalam Bahasa Indonesia yang singkat, jelas, dan padat. Judul Kurban dan Perwujudan Kesalehan Sosial. 

Wujud dari keberimanan dan ketakwaan kepada Allah otomatis akan merefleksikan kesalehan sosial, yaitu peduli kepada mereka yang miskin, bodoh dan terkebelakang.

Wujud dari itu, maka mereka akan selalu berpikir, berikhtiar, dan berjuang untuk mengubah nasib mereka yang belum beruntung dalam hidupnya.

Kesalehan sosial bisa diwujudkan dengan mengubah nasib orang-orang yang belum beruntung tadi dan dapat dikatakan belum menikmati kemerdekaan.

Menurut hemat kami, yang paling penting dan utama ialah dalam bidang pendidikan dengan menghimpun dana untuk menyediakan beasiswa yang cukup kepada anak-anak miskin untuk melanjutkan pendidikan di dalam dan luar negeri.

Selain itu, memberi skill (keahlian) kepada para pemuda yang karena satu dan lain hal tidak bisa melanjutkan pendidikan.

Maka walaupun mereka tidak memiliki pendidikan yang tinggi, tetapi untuk survive dalam hidup, mereka mesti diberi keahlian kerja dan bisnis.

Wujud lain dari kesalehan sosial, bisa dilakukan oleh mereka yang memegang kedudukan di pemerintahan dan parlemen, untuk terus berpikir dan membuat kebijakan untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, dan mencerdaskan kehidupan bangsa.

Berita Rekomendasi

Dengan demikian, iman dan takwa kepada Allah melahirkan kesalehan individual dalam bentuk ibadah haji, shalat Idul Adha dan penyembelihan kurban.

Itu belum cukup, harus ditindaklanjuti dengan mewujudkan kesalehan sosial sesuai dengan peran kita masing-masing.

Oleh karena itu kepada umat Islam yang mampu sangat dianjurkan berkurban.

Bahkan Nabi memperingatkan secara keras bagi orang yang mampu, tapi tidak berkurban untuk tidak mendekati tempat shalat orang Islam.

Nabi bersabda:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «مَنْ وَجَدَ سَعَةً فَلَمْ يُضَحِّ، فَلَا يَقْرَبَنَّ مُصَلَّانَا»

Artinya: Barangsiapa yang pada saat Idul Adha mempunyi kemampuan tetapi ia tidak mau berqurban maka janganlah ia mendekati tempat shalat kami (Hadis riwayat Ahmad).

Hadis Nabi ini seolah-olah ingin menyampaikan pesan bahwa shalatmu (atau hablum minallah-mu) akan sia-sia saja, jika kamu tidak berkurban (atau tidak ber-hablum minannaas) sementara kamu mampu untuk itu.

Inilah salah satu manifestasi atau bentuk konkrit agar umat Islam memiliki kesadaran atau kesalehan sosial yang tinggi dan peduli kepada sesama.

Seluruh ibadah kita memiliki aspek vertikal atau hablum minallah, berhubungan dengan Allah, dan aspek horizontal atau hablum minannas, berdampak kepada manusia.

Ma'syiral Muslimin rahimakumullah….

Kurban juga bisa merupakan solusi praktis bagaimana Islam memberikan obat bagi penyembuhan masalah sosial berupa kemiskinan.

Karena dari kemiskinanlah lahir beragam penyakit sosial lainnya dan kriminalitas.

Daging hewan kurban tersebut kemudian dibagi-bagikan terutama kepada fakir miskin.

Dalam Al-Quran surat al-Hajj ayat 28 Allah berfirman:

لِيَشْهَدُوا مَنَافِعَ لَهُمْ وَيَذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ فِي أَيَّامٍ مَعْلُومَاتٍ عَلَى مَا رَزَقَهُمْ مِنْ بَهِيمَةِ الْأَنْعَامِ فَكُلُوا مِنْهَا وَأَطْعِمُوا الْبَائِسَ الْفَقِيرَ

Artinya: …maka makanlah sebagian darinya dan (sebagian lagi) berikanlah untuk dimakan orang-orang sengsara lagi fakir.

Yang diterima Allah sebenarnya bukanlah daging dan darah hewan kurban itu.

Namun ketakwaan dan niat ikhlas kitalah yang sampai kepada Allah dan ia yang akan menjadi bekal dan amal shaleh kita.

Allah berfirman dalam surat Al-Hajj (22) ayat 37:

لَنْ يَنَالَ اللَّهَ لُحُومُهَا وَلَا دِمَاؤُهَا وَلَكِنْ يَنَالُهُ التَّقْوَى مِنْكُمْ…

Artinya: Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai keridhaan Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya…

Betapa besar ganjaran pahala bagi orang yang berkurban sampai-sampai Nabi mengatakan bahwa pada setiap helai hewan yang kita kurbankan terdapat kebaikan, sebagaimana sabda Beliau:

عَنْ زَيْدِ بْنِ أَرْقَمَ، قَالَ: قَالَ أَصْحَابُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: يَا رَسُولَ اللَّهِ مَا هَذِهِ الْأَضَاحِيُّ؟ قَالَ: «سُنَّةُ أَبِيكُمْ إِبْرَاهِيمَ» قَالُوا: فَمَا لَنَا فِيهَا يَا رَسُولَ اللَّهِ؟ قَالَ: «بِكُلِّ شَعَرَةٍ، حَسَنَةٌ» قَالُوا: ” فَالصُّوفُ؟ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ: «بِكُلِّ شَعَرَةٍ مِنَ الصُّوفِ، حَسَنَةٌ»

Artinya: Sahabat bertanya Ya Rasulallah, apakah kurban itu? Rasulullah menjawab: Itu suatu sunah ayahmu Ibrahim. Mereka bertanya lagi: Apa yang akan kita peroleh dari kurban itu? Beliau menjawab: Pada setiap helai bulunya terdapat kebaikan (Hadis riwayat Ahmad dan Ibnu Majah).

Ma'asyiral Muslimin rahimakumullah….

Semoga khutbah yang singkat ini bermanfaat dalam mendorong peningkatan kualitas dan kuantitas amal kesalehan ritual kita dalam melaksanakan semua ibadah, serta mendorong penguatan kepekaan kesalehan sosial kita berupa kepedulian, perhatian, solusi, kebijakan, dan aksi nyata kepada mereka-mereka yang membutuhkan, amin.

بارك الله لي ولكم في القرآن العظيم، ونفعني وإياكم بما فيه من الآيات والذكر الحكيم. أقول قولي هذا واستغفر الله لي ولكم وَلِوَالِدَي ولسائر المسلمين من كل ذنب فاستغفروه إنه هو الغفور الرحيم.
الخطبة الثانية
الله اكبر 6×
الله اكبر كبيرا والحمد لله كثيرا وسبحان الله بكرة وأصيلا، لاإله إلا الله، هو الله اكبر، الله اكبر ولله الحمد.
الحمد لله عَلىَ اِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. اَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَاَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى اِلىَ رِضْوَانِهِ
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ وَبَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ.
رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلّاً لِّلَّذِينَ آمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَؤُوفٌ رَّحِيمٌ.
اَللَّهُمَّ آمِنَّا فِيْ أَوْطَانِنَا وَأَصْلِحْ أَئِمَّتَنَا وَوُلَاةَ أُمُوْرِنَا وَاجْعَلْ وِلَايَتَنَا فِيْ مَنْ خَافَكَ وَاتَّقَاكَ وَاتَّبَعَ رِضَاكَ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ.
اَللَّهُمَّ وَفِّقْ وَلِيَّ أَمْرِنَا لِهُدَاكَ وَاجْعَلْ عَمَلَهُ فِيْ رِضَاكَ، وَارْزُقْهُ الْبِطَانَةَ الصَّالِحَةَ النَاصِحَةَ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ.
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ .وَصَلَّى اللهُ عَلَى نَبِيِّناَ سيدنا مُـحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ.وَآخِرُ دَعْوَانَا أَنِ الْحَمْدُ لله رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.

(Tribunnews.com/Sri Juliati)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas