Amalan di Hari Tasyrik: Menyembelih Hewan Kurban, Menikmati Hidangan, Bertakbir, dan Membaca Doa
Berikut ini amalan-amalan di hari Tasyrik yang dapat dikerjakan bagi umat Islam, yakni menyembelih hewan kurban, menikmati hidangan kurban, bertakbir.
Penulis: Pondra Puger Tetuko
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Simak amalan yang dapat dikerjakan saat hari Tasyrik.
Hari Tasyrik merupakan tiga hari setelah Hari Raya Idul Adha.
Diketahui, Idul Adha diperingati setiap 10 Dzulhijjah sehingga hari Tasyrik jatuh pada 11, 12, dan 13 Dzulhijjah.
Tasyrik atau Tasyriq berasal dari bahasa Arab yang pola katanya 'Syarraqa' yang memiliki arti matahari terbit atau menjemur sesuatu.
Dikutip dari MUI, arti lainnya dari Tasyrik adalah dengan penghadapan ke arah timur (arah sinar matahari).
Dinamakan Tasyrik karena pada hari-hari tersebut, banyak daging kurban didendeng atau dipanaskan di bawah terik matahari.
Baca juga: Asal-usul Hari Tasyrik dan Alasan Mengapa Muslim Dilarang Berpuasa pada 10, 11, 12, 13 Dzulhijjah
Terdapat juga larangan untuk berpuasa pada hari Tasyrik.
Sebab pada hari itu, umat Islam dianjurkan untuk menikmati berbagai hidangan dari daging kurban.
Laragan berpuasa terdapat pada hadist Rasullah:
عَنْ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ قَالَا لَمْ يُرَخَّصْ فِي أَيَّامِ التَّشْرِيقِ أَنْ يُصَمْنَ إِلَّا لِمَنْ لَمْ يَجِدْ الْهَدْيَ
“Dari Ibnu ‘Umar radhiyallahu anhuma, keduanya berkata: “Tidak diperkenankan untuk berpuasa pada hari Tasyrik kecuali bagi siapa yang tidak mendapatkan hewan qurban ketika menunaikan haji.” (HR. Bukhari, no. 1859)
Amalan di Hari Tasyrik
Dikutip dari Kementerian Agama NTB, terdapat beberapa amalan yang dapat dikerjakan bagi umat Islam di hari Tasyrik, yaitu:
- Menyembelih Hewan Kurban