Inovasi Desainer Torang Sitorus Tampilkan Padukan Kain Ulos dan Sutra Jepang Dipamerkan di Bali
Inti dari koleksi terbaru Torang adalah teknik inventifnya terhadap Ulos dengan memberikan beragam pilihan warna-warna baru dan unik.
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, BALI - Desainer Torang Sitorus berkesempatan menampilkan karya busana mutakhirnya yang memadukan kain asli Sumatra Utara dengan keanggunan sutera Jepang di dalam rangka event Powerful Indonesia Festival, The Apurva Kempinski Bali.
Inti dari koleksi terbaru Torang dalam pameran ini adalah teknik inventifnya terhadap Ulos dengan memberikan beragam pilihan warna-warna baru yang unik dan caranya dalam menata busana dari kain khas Indonesia ini.
Torang Sitorus yang telah mempelajari keunikan Ulos selama 25 tahun menghadirkan inovasi dan sustainability yang terpancar dari setiap tenunannya yang menggunakan benang 'katun sutra bemberg' dari Jepang, yang berasal dari biji kapas.
Sementara beragam warna-warna cerah yang tersedia dihasilkan dari pewarna kain alami yang berasal dari daun jolawe, kayu secang, kayu nangka, ekstrak daun, indigo, serat mahoni, dan gambir.
Belum lama ini, secara tidak sengaja Torang menemukan serangkaian warna yang lebih lembut untuk Ulos ketika bereksperimen dengan air sisa pencelupan benang bemberg dengan warna Ulos pada umumnya.
Baca juga: Ada Peran Desainer Indonesia di Balik Pesona Model India Urvashi Rautela di Festival Film Cannes
"Warna-warna lembut hasil eksperimennya menjadi warna tambahan untuk warna Ulos pada umumnya atau disebut marhilong, yang biasanya dikenakan ketika upacara tradisional seperti pernikahan," kata Toranng Sutorus.
Sementara itu, koleksi Ulos dengan warna-warna baru yang lebih lembut ini banyak digemari oleh para kolektor dan penggemar tekstil Indonesia.
Meskipun warna Ulos kini telah bertambah, Torang tetap berkomitmen untuk melestarikan keaslian motif Ulos seperti garis, kotak, zig-zag, dan pucuk rebung.
Dipadukan dengan desain kebaya klasik hingga kebaya modifikasi menciptakan sebuah perpaduan yang unik antara warisan budaya dan kenyamanan, dimana kerajinan tangan tradisional bertemu dengan kedinamisan masa kini.
Perancang busana ternama dari Sumatea Utara ini mengatakan, dirinya merasa sangat terhormat bisa menampilkan koleksinya di The Apurva Kempinski Bali, sebagai bagian dari perayaan 'Powerful Indonesia Festival'.
Event ini merupakan bukti dari ikatan yang kuat antara kedua negara dan perpaduan tradisi yang harmonis.
"Kesempatan ini sangat luar biasa untuk berbagi antusiasme saya terhadap karya seni dan perpaduan budaya.
Saya juga sangat senang untuk dapat menampilkan bagaimana keanggunan sutera Jepang dan keindahan kain Sumatra dapat menyatu secara harmonis untuk melambangkan sebuah kisah persatuan dan kesatuan," ujar Torang Sitorus.