Tobatenun Bakal Meriahkan Jakarta Fashion Week 2024
Tobatenun ikut memeriahkan gelaran Jakarta Fashion Week (JFW) 2024. Yuk lirik motifnya.
Penulis: Fauzi Nur Alamsyah
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fauzi Alamsyah
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tobatenun ikut memeriahkan gelaran Jakarta Fashion Week (JFW) 2024.
Nantinya Tobatenun akan memperkenalkan desain busana tradisional dan kontemporernya dengan tema Masa Rani yang terinspirasi masa panen Tanah Karo.
Baca juga: Daftar Produk UMKM Binaan PNM di China ASEAN EXPO 2023: Batik Laweyan Solo hingga Kain Tenun Kombu
Pendiri sekaligus CEO Tobatenun, Kerri na Basaria merasa bangga atas pencapaiannya bisa tampil di JFW 2024.
"Kita sangat bangga ini pertama kalinya selama 5 tahun perjalanan akhirnya bisa ikut bergabung di JFW 2024," kata Kerri na Basaria dalam jumpa persnya di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (23/10/2023).
"Masa Rani itu artinya musim panen dalam bahasa Karo. Kita terinspirasi dari tradisi algikultur tanah Karo dalam bercocok tanam dan memang sudah mendarah daging untuk orang karo," lanjutnya.
Baca juga: Jourdy Pranata Jadi Festival Ambassador JFW 2022
Dalam hal ini Tobatenun berharap dapat memperkenalkan karya seni tradisional dan kontemporer lewat adat Karo, Sumatera Utara dan rumah adat Karo Siwalu Jabu.
Nantinya ada 16 busana untuk pria dan wanita mulai dari atasan hingga bawahan dengan warna sunkiss coral, salmon dan kwhijauan yang akan ditampilkan Tobatenun dalam JFW kali ini.
"Menurut saya ini perkenalan yang bagus tidak sebagai jualan kain tapi juga berkompetisi dengan desain yang kreatif dan membawa lebih ke ranah tradisionalnya. Karena kadang seni tradisional dan kontemporer ada batas jadi kita ingin breaking barier," ujar Kerri.
Adapun koleksi Masa Rani terinspirasi dari kain tenun khas masyarakat Karo, uis karo.
“Kain uis ini dari masyarakat Karo, mereka memang mirip dengan ulos tapi banyak dipengaruhi budaya Aceh dan Melayu. Proses membuatnya panjang sekali karena kita revitalisasi dulu dari kain uis yang sudah ada, namun kita desain supaya lebih mirip dengan kain uis yang sebenarnya,” tutur Kerri.