Contoh Teks Khutbah Jumat Bertema Sumpah Pemuda
Contoh khutbah Jumat dengan tema Sumpah Pemuda, berisi tentang mempersiapkan masa muda untuk masa-masa yang akan datang.
Penulis: Muhammad Alvian Fakka
Editor: Wahyu Gilang Putranto
TRIBUNNEWS.COM - Contoh khutbah Jumat dengan tema Sumpah Pemuda.
Naskah khutbah Jumat dalam artikel ini berkaitan momentum jelang peringatan sumpah pemuda yang diperingati pada tanggal 28 Oktober 2023.
Dalam khutbah Jumat bertema sumpah pemuda ini akan diterangkan tentang mempersiapkan masa muda untuk masa-masa yang akan datang.
Khotib dapat menyampaikan tentang meneladani Rasulullah SAW untuk menjadi pemuda yang terbaik.
Adapun contoh teks khutbah Jumat ini dapat dibacakan ketika khutbah salat Jumat pada hari Jumat (27/10/2023).
Simak contoh khutbah jumat dalam rangka pesta demokrasi, melansir dari laman Pondok Pesantren Lirboyo.
Baca juga: Contoh Teks Khutbah Jumat Tentang Dampak Pesta Demokrasi
Khutbah Jumat: Pemuda dan Masa Muda
أَلْحَمْدُ للهِ قَاصِمِ الْجَبَابِرَةِ قَهْرَا وَ كَاسِرِ الْأَكَاسِرَةِ كَسْرًا فَسُبْحَانَهُ مِنْ إِلهٍ عَلِيٍّ بِذَاتِهِ فَوْقَ جَمِيْعِ مَخْلُوْقَاتِهِ مَعَ عُلُوِّهِ قَدْرًا وَ قَهْرًا وَتَقَدَّسَ مِنْ مُتَفَضِّلٍ بَسَطَ إِنْعَامُهُ بَرًّا وَ بَحْرًا أَحْمَدُهُ سُبْحَانَهُ عَلَى نِعَمٍ لَمْ تَزَلْ تَتْرًا وَأَشْكُرُهُ عَلَى مِنَنٍ تَرْجِعُ الْأَلْسُنُ عَنْ عَدِّهَا حَسْرَى أَشْهَدُ أَنْ لَا اِلَهَ إِلَّا الله وَحْدَهُ لا شَرِيك لَه، ذُو اْلجَلالِ وَالإكْرام، وَأَشْهَدُ أَنّ سَيِّدَنَا وَنَبِيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَ رَسولُه، اللّهُمَّ صَلِّ و سَلِّمْ وَبارِكْ عَلَى سَيِّدِنا مُحَمّدٍ وَعَلَى الِه وَأصْحابِهِ وَالتَّابِعينَ بِإحْسانِ إلَى يَوْمِ الدِّين،أما بعد: فَيَايُّهَا الإِخْوَان، أوْصُيْكُمْ وَ نَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنْ قَالَ اللهُ تَعَالىَ فِي اْلقُرْانِ اْلكَرِيمْ: أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الَّشيْطَانِ الرَّجِيْم، بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَانِ الرَّحِيْمْ أَفَأَمِنُوا مَكْرَ اللَّهِ فَلَا يَأْمَنُ مَكْرَ اللَّهِ إِلَّا الْقَوْمُ الْخَاسِرُونَ
Hadirin Jemaah Jumat Yang Dimuliakan Allah
Marilah kita senantiasa meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah SWT dengan menjalankan segala perintahnya serta menjauhi segala larangannya dalam keadaan dan kondisi seperti apapun.
Karena Allah telah menurunkan sariatnya untuk kondisi apapun; Dari mulai kita bangun tidur sampai beranjak tidur kembali, semua terdapat tuntunannya.
Mari kita bersyukur kepada Allah SWT atas segala anugerah yang telah diberikan kepada kita dan senantiasa berpegang teguh pada nilai-nilai yang dapat menjadikan kita semakin takwa kepada Allah SWT
Jangan sampai, kita merasa aman dari azab Allah SWT yang bisa datang tanpa terduga-duga. Sebab, sesungguhnya tidak ada yang merasa aman dari azab Allah SWT kecuali orang-orang yang merugi.
Allah SWT berfirman:
أَفَأَمِنُواْ مَكْرَ اللّهِ فَلاَ يَأْمَنُ مَكْرَ اللّهِ إِلاَّ الْقَوْمُ الْخَاسِرُونَ
Artinya: “Maka apakah mereka merasa aman dari azab Allah (yang tidak terduga-duga)? Tiada yang merasa aman dan azab Allah kecuali orang-orang yang merugi.” (QS. al-A’raf: 99)
Hadirin Jemaah Jumat Yang Dimuliakan Allah..
Bergulirnya waktu merupakan tanda yang nyata bahwa jatah usia kita semakin menipis. Sementara itu, kita tidak tahu kapan hembusan nafas kita berakhir.
Masa muda tidak memiliki apapun untuk menjamin diri kita sampai ke masa tua, oleh karenanya penting kita insafi untuk menjadikan masa muda sebagai langkah persiapan untuk masa-masa selanjutnya. Lebih-lebih masa keabadian nanti.
Masa muda dengan keadaan yang bugar, kuat dan semangat tinggi itu hendaknya diarahkan terhadap hal-hal yang terdapat manfaat di dalamnya; Baik manfaat kepada dirinya atau pun kepada orang lain, bahkan alam sekitarnya.
Baginda Nabi bersabda:
مِنْ حُسْنِ إِسْلاَمِ الْمَرْءِ تَرْكُهُ مَا لاَ يَعْنِيْهِ
Artinya: “Di antara tanda kebaikan keislaman seseorang; Jika dia meninggalkan hal-hal yang tidak bermanfaat baginya.” (HR. Ahmad)
Demikian hadis di atas jika benar-benar kita pegang, niscaya hidup akan terasa begitu memiliki arti dan, insyaallah, kita tidak termasuk diantara golongan orang-orang yang menyesal di kemudian hari dan hari kemudian.
Hadirin Jemaah Jumat Yang Dimuliakan Allah.
Sebagian dari kita ada yang sudah melalui masa mudanya, ada pula yang tengah menjalani masa mudanya.
Namun yang perlu ditekankan, dari semuanya itu adalah bukan tentang berapa umur kita, melainkan bagaimana kita mengisinya.
Jangan sampai kita membiarkan masa muda kita, atau masa muda orang-orang disekitar kita terlewat begitu saja tanpa mengukir hal-hal yang bermanfaat dan baik lainnya.
Sebagaimana lazimnya semangat muda, keinginan menjadi unggul, terdepan dan terbaik adalah hal yang sulit untuk dihindari.
Bahkan dalam banyak hal cenderung baik untuk dipelihara. Oleh karenanya penting kita tengok hadis Nabi tentang seperti apakah sejatinya orang-orang yang terbaik itu.
Rasulullah SAW bersabda:
خَيْرُكُمْ مَنْ يُرْجَى خَيْرُهُ وَيُؤْمَنُ شَرُّهُ
Artinya: “Sebaik-sebaik kalian adalah orang yang (paling bisa) diharapkan kebaikannya dan (paling sedikit) keburukannya hingga orang lain merasa aman.” (HR. at-Tirmidzi)
Diantara yang bisa dijadikan pedoman dari hadis ini adalah bagaimana seorang pemuda, dengan dayanya, membawa ketenteraman pada lingkungannya. Nabi SAW juga bersabda:
خَيْرُ النَّاسِ أَنْفَعُهُمْ لِلنَّاسِ
Artinya: “Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia (lainnya).”(HR. at-Thabrani)
Dari hadis ini, selain membawa ketenteraman, pemuda yang ingin jadi terbaik haruslah pula paling memberikan manfaat kepada manusia lainnya.
Hadirin Jemaah Jumat Yang Dimuliakan Allah..
Demikian mungkin sedikit uraian tentang perlunya menjaga masa muda. Baik masa muda kita atau orang-orang di sekitar kita.
Karena kita tahu, bahwa pemuda lah yang akan menjadi nakhoda-nakhoda kehidupan selanjutnya. Pemimpin, tokoh, orang-orang terkemuka; pada saatnya akan digantikan oleh mereka-mereka yang sekarang tengah menjalani masa muda.
Sebagaimana ada kalam bijak mengatakan:
شُبَّانُ الْيَوْمِ رِجَالُ الْغَدِ
Artinya: “pemuda hari ini adalah pemimpin di masa depan”
Semoga saja kita dan generasi muda kita bisa senantiasa memberikan kebaikan, manfaat dan ketenteraman kepada sekitar kita.
بَارَكَ اللّه لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ, وَنَفَعَنِي وَإيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَعُوْذُ بِاللّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ. وَالْعَصْرِ. إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ. إِلَّا الّذِيْنَ آمَنُوْا وَعَمِلُوْا الصَّالِحَاتِ وَتَوَا صَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ. أَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِي وَلَكُمْ فَاسْتَغْفَرُوْا رَبَّكُمْ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمِ
Baca juga: Contoh Teks Khutbah Jumat Singkat: Pola Hidup Halal
(Tribunnews.com/Muhammad Alvian Fakka)