Bukan Desainer, Hanya Andalkan Selera Busana, Audrey Stephanie Kebablasan Terjuni Fashion
Ketika memulai usaha fashion 10 tahun silam, Audrey Stephanie hanya mengandalkan seleranya dalam urusan berbusana.
Penulis: Willem Jonata
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM - Sosok Audrey Stephanie tak punya latar belakang sebagai desainer.
Ketika memulai usaha fashion 10 tahun silam, Audrey Stephanie hanya mengandalkan seleranya dalam urusan berbusana.
Baca juga: Potret Kemeriahan Fashion Show di Perilisan Video Klip Bebi Romeo dan Angelina Sondakh
Semua model baju yang dibuatnya hanya berdasarkan yang disukainya dengan menerapkan konsep long lasting.
"Setidaknya desain yang lahir dari Beatrice Clothing tidak ketinggalan zaman selama lima tahun ke depan," ucap Aubrey.
Tak disangka usahanya berkembang. Ia dan Rudy Gondokusumo, partnernya, kemudian mencari model baju yang megikuti trend secara autodidak.
"Namun, tetap tanpa latar belakang desain," timpal Rudy.
Tak disangka usaha mereka bertahan hingga sekarang bahkan terus mengalami perkembangan.
"Kami terus belajar terkiat hal ini dengan concern mendesain baju untuk keep updated dengan model yang ada," kata Rudy membuka perbincangan.
Pada 2012, Audrey memulai usahanya dari iseng-iseng.
Kala itu ia masih bekerja kantoran. Pada momen tertentu mengambil cuti dan mengikuti acara bazar.
"Barang yang dijual perlengkapan sekolah anak dan aksesoris. Akhirnya merasa “kok seru ya, bisa jual barang yang orang suka," kenang Audrey.
Menemukan keseruan, menyalurkan hobi belanja, sekaligus mendapatkan profit membuat Audrey memutuskan untuk keluar dari pekerjaan formalnya yang telah digeluti selama tiga tahun.
Setelah Beatrice Clothing semakin tumbuh, Rudy pun mengikuti jejak langkah Audrey keluar dari pekerjaan yang sudah dijalani selama lima tahun.
Kini, usaha yang telah mereka rintis telah memberdayakan 100 orang karyawan mulai di bagian produksi, hingga di 10 toko offlinenya yang berada di Jakarta, Tangerang, Bekasi, dan Surabaya.
"Kami sudah berencana untuk buka di luar kota lagi. Tapi mungkin dalam 1-2 tahun ke depan," kata Rudy.
Usahanya juga berhasil bertahan di masa sulit pandemi covid-19 berkat jualan online.
Meski demikian, peristiwa pandemi dan bahkan keputusan pemerintah untuk menutup TikTok Shop membuat pihaknya mengambil keputusan cepat.
"Ya kita harus cepat juga beradaptasi. Banyak hal hal yang tidak diprediksi justru membuat kita jadi belajar menghadapi tantangan di depan," kata Rudy.