Doa Niat Puasa Ganti atau Puasa Qadha, Disertai dengan Ketentuannya
Qadha merupakan puasa ganti Ramadhan guna meringankan orang-orang yang tidak dapat melaksanakan puasa saat Ramadhan, berikut penjelasannya.
Penulis: Oktaviani Wahyu Widayanti
Editor: Tiara Shelavie
![Doa Niat Puasa Ganti atau Puasa Qadha, Disertai dengan Ketentuannya](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/ilustrasi-puasa-ekjtnbklentrkb.jpg)
TRIBUNNEWS.COM - Inilah bacaan doa atau niat puasa ganti atau qadha untuk membayar hutang puasa Ramadhan.
Umumnya umat muslim yang memiliki utang puasa harus segera diganti atau dibayar dengan melaksanakan puasa qadha.
Puasa ganti atau qadha berlaku bagi orang yang sanggup berpuasa, namun terhambat karena halangan-halangan tertentu atau uzur.
Hal ini disebabkan karena puasa Ramadhan, wajib hukumnya, dan harus diganti puasa di hari lain apabila berhalangan.
Doa Niat Puasa Ganti atau Qadha
Inilah bacaan niat Puasa Qadha atau membayar hutang puasa menurut Mazhab Syafi'i:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin ‘an qadhā’in fardho syahri Ramadhāna lillâhi ta‘âlâ.
Artinya:
“Aku berniat untuk mengqadha puasa Bulan Ramadhan esok hari karena Allah SWT.”
Baca juga: 4 Hal yang Membatalkan Wudhu, Berikut Bacaan Niat dan Doa Setelah Wudhu
Niat Buka Puasa
اَللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ
Allahumma Lakasumtu Wabika Aamantu Wa'Alaa Rizqika Afthortu Birohmatika Yaa Arhamar Roohimiin.
Artinya :
"Ya Allah keranaMu aku berpuasa, dengan Mu aku beriman, kepadaMu aku berserah dan dengan rezekiMu aku berbuka (puasa), dengan rahmat MU, Ya Allah Tuhan Maha Pengasih".
Ketentuan Puasa Ganti atau Qadha
Mengutip dari kepri.kemenag.com, utang puasa harus diganti atau qadha sesuai dengan jumlah hari yang ditinggalkan.
Ketentuan membayar hutang puasa Ramadan dapat dilihat jelas dalam firman Allah pada Q.S. Al-Baqarah ayat 184 yang berbunyi:
أَيَّامًا مَعْدُودَاتٍ ۚ فَمَنْ كَانَ مِنْكُمْ مَرِيضًا أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ ۚ وَعَلَى الَّذِينَ يُطِيقُونَهُ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِينٍ ۖ فَمَنْ تَطَوَّعَ خَيْرًا فَهُوَ خَيْرٌ لَهُ ۚ وَأَنْ تَصُومُوا خَيْرٌ لَكُمْ ۖ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ
Artinya:
(yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu.
Maka barangsiapa diantara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain.
Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu) memberi makan seorang miskin.
Barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itulah yang lebih baik baginya.
Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.
Baca juga: 6 Keutamaan Menjalankan Puasa di Bulan Rajab: Laksana Puasa Sebulan Penuh
Orang yang Diperbolehkan untuk Meninggalkan Puasa di Bulan Ramadhan
1. Orang yang sakit
2. Muslim yang sedang berpergian atau musafir
3. Perempuan yang tengah mengalami haid maupun nifas
4. Perempuan yang sedang hamil ataupun menyusui
Tata Cara Puasa Qadha
- Dianjurkan untuk melakukan puasa secara berurutan
- Melakukan puasa qadha, sebanyak puasa Ramadhan yang telah ditinggalkan
- Mengucapkan niat untuk melaksanakan puasa qadha dengan ikhlas serta benar di dalam hati
- Ada baiknya ketika menjalankan puasa qadha, untuk mengisi waktu kosong dengan cara yang baik seperti ibadah
- Membaca doa berbuka puasa qadha yang benar.
(Tribunnews.com/Oktavia WW)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.