Empat Tips Tingkatkan Bonding 'Skin to Skin' antara Bayi dan Ibu Pekerja
Bonding atau kelekatan antara ibu dan anak sangat penting dibentuk sejak masa awal-awal kehamilam.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA -- Bonding atau kelekatan antara ibu dan anak sangat penting dibentuk sejak masa awal-awal kehamilam.
Ikatan emosional ini berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak. Ikatan yang kuat dari ibu membuat anak merasa aman, nyaman, mampu meningkatkan kepercayaan diri dan membangun identitas positif.
Namun kini terutama di kota besar, ibu kerap menghadapi situasi yang memungkinkan seperti bagi ibu pekerja.
Kondisi ini membuat bonding dengan anak menjadi sangat berkurang.
Padahal Ibu memiliki multi peran untuk menjaga keutuhan keluarga.
Emosi yang muncul dari Ibu oleh berbagai faktor, tanpa disadari dapat menular pada anak dan berdampak negatif pada pola asuh, pemenuhan kebutuhan anak, dan pembentukan kelekatan emosional antara ibu dan anak.
Educational Psychologist Orissa Rinjani mengatakan bahwa ada tantangan tersendiri ketika seorang Ibu memilih bekerja.
“Data menunjukkan, meski keterlibatan ayah dalam proses pengasuhan meningkat, ibu tetap memegang porsi dan peranan yang lebih besar terkait kebutuhan anak dan domestik.
Oleh sebab itu, penting bagi para ibu modern untuk menyadari dan menerima: tidak bisa semua yang kita harapkan sempurna di waktu bersamaan. Di waktu tertentu, anak menjadi prioritas, di waktu lain, pekerjaanlah yang jadi prioritasnya,” ungkapnya seperti dikutip pada Selasa (12/3/2024).
Berikut pedoman bonding melalui skin-to-skin contact antara ibu dan anak sebagai pedoman para ibu modern zaman now:
1. Mulailah skin-to-skin contact sejak awal. Saat mengandung hingga melahirkan, ibu memiliki ikatan emosional yang unik dengan anaknya.
Dimulailah dengan usapan atau pijatan lembut segera setelah masa kelahiran untuk membantu menguatkan ikatan emosional, sekaligus kehangatan yang dikenal dan akan diingat oleh anak. Contohnya dengan menempatkan bayi di atas dada ibu sehingga bayi mampu mengenali aroma tubuh dan mendengar suara detak jantung sang ibu.
2. Jadwalkan ritual skin-to-skin secara rutin dan konsisten untuk meningkatkan bonding yang kuat dengan sang anak.
Manfaatkan momen pagi dan sore hari setelah mandi, serta waktu sebelum tidur, lanjutkan dengan membalurkan balsam khusus bayi dan anak untuk memberikan kehangatan yang lebih lama pada area leher, dada dan perut di atas pusar searah jarum jam, ditambah dengan pijatan halus pada punggung.
3. Berbicara yang lembut pada anak, pilih waktu yang tenang dan perhatikan kenyamanan ibu dan anak selama sesi skin-to-skin.
Hindari kebisingan atau kegaduhan yang dapat mengganggu momen tersebut. Usapan tangan ibu, ditambah dengan suara ibu, dapat memberikan rasa nyaman dan aman pada anak.
4. Menyusui sambil memeluk atau bersenandung. Menyusui adalah cara paling efektif lain untuk menjalin ikatan batin yang kuat antara ibu dan anak setelah persalinan.
Apalagi bila itu dilakukan sambil memeluk, mengelus, dan bersenandung. Bersenandung bisa menjadi cara supaya anak mengenali suara ibu. Lakukan sambil menatap mata bayi dengan limpahan kasih sayang.
“Sentuhan positif dari orang-orang terkasih, seperti menepuk, membelai, berpegangan tangan, menggelitik, memeluk, mencium dan membimbing anak secara fisik, terbukti dapat meningkatkan keintiman dan kedekatan psikologis dan fisik antar individu,” kata Orissa.
Jadikan momen ini sebagai a touch to remember dan tak tergantikan bagi anak. Kehangatan ini dapat menjadi fondasi rasa aman, percaya diri, dan warisan untuk anak di masa depan.