Penggunaan Internet Berlebihan pada Anak Berdampak Buruk, Pemanfaatan Teknologi Ini Jadi Solusi
Melansir data Badan Pusat Statistik (BPS) 2022, sebanyak 33,44 persen anak usia dini di Indonesia sudah menggunakan handphone atau gadget.
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Saat ini, tidak asing bagi kita melihat anak usia dini sudah lihai menggunakan gadget.
Melansir data Badan Pusat Statistik (BPS) 2022, sebanyak 33,44 persen anak usia dini di Indonesia sudah menggunakan handphone atau gadget.
Selain itu, sebanyak 24,96 persen anak usia dini dapat mengakses internet.
Baca juga: Survei Populix: 82 Persen Pengguna Internet Pernah Melihat Iklan Judi Online
Setidaknya terdapat tiga alasan kenapa anak usia dini menggunakan gadget dan mengakses internet, yaitu mencari informasi untuk keperluan tugas sekolah, terhubung dengan teman melalui media sosial, hingga bermain game dan mengakses hiburan.
Fenomena ini tentu memberikan dampak tersendiri bagi anak usia dini.
Penggunaan gadget dan media sosial yang berlebihan berpotensi memengaruhi perkembangan anak yang berkontribusi pada risiko ADHD (attention deficit hyperactivity disorder).
Anak dengan ADHD mudah merasa gelisah, tidak dapat fokus, dan mudah terganggu.
Adanya perubahan perilaku ini menyebabkan masalah di sekolah atau lingkungan mereka, interaksi sosial atau tatap muka.
Mereka akan lebih suka mengirim pesan teks atau berbicara di media sosial daripada berbicara langsung dan ketika anak-anak menghabiskan waktu bersama, mereka lebih banyak melihat ponsel daripada benar-benar bercengkerama.
Artikel dari Center for Life-Span Development (CLSD), Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada berjudul “Dampak Gadget Terhadap Perkembangan Anak: Memahami Efek Positif dan Negatif,” menjelaskan, gadget dapat meningkatkan kreativitas, berkomunikasi, hingga bersosialisasi.
Namun demikian, gadget juga memberikan dampak negatif tersendiri, seperti menghambat perkembangan bicara dan bahasa anak, pembentukan karakter anak, mengganggu sejumlah fungsi otak, hingga ketagihan dan tidak bisa lepas dari gadget.
Akibatnya, anak-anak akan mengalami sejumlah efek samping.
Rumah Sakit Siloam menjelaskan, efek samping tersebut seperti terlalu sering bermain gadget, merasa gelisah, lebih sering di rumah, hingga sulit tidur malam dan berkonsentrasi.