Teks Khutbah Jumat, 3 Mei 2024: Cara Memanfaatkan Waktu dalam Islam
Contoh teks khutbah Jumat Mei 2024 dengan tema cara memanfaatkan waktu dalam Islam, agar menjadi berkah dan manfaat baik di dunia maupun di akhirat.
Penulis: Muhammad Alvian Fakka
Editor: Suci BangunDS
Sayang sekali, tidak banyak orang yang memahami betapa pentingnya waktu. Sehingga dia hanya menjalani roda kehidupan hanya sebagai formalitas, mencari kemegahan duniawi, dan mengabaikan negeri akhirat. Negeri yang dijanjikan oleh Allah SWT
Ketika berjumpa dengan Allah saat kiamat kelak, dia akan menyesali kelalaiannya. Allah berfirman dalam al-Quran yang artinya kurang-lebih; “Dan ingatlah, pada hari ketika Allah mengumpulkan mereka. Mereka merasa seakan-akan tidak pernah berdiam di dunia kecuali sesaat saja pada siang hari, pada waktu mereka saling berkenalan. Sungguh rugi orang yang mendustakan pertemuan mereka dengan Allah, dan mereka tidak mendapat petunjuk. QS. Yunus”.
Waktu merupakan nikmat besar yang diberikan Allah kepada manusia, sebagai sarana beraktivitas untuk urusan duniawi sekaligus sarana beramal untuk urusan akhirat. Waktu tidak akan kembali, setiap detik, menit, dan jam. Yang telah berlalu tidak akan bisa kembali ke awal. Pendek kata, dengan memanfaatkan waktu secara tepat, seorang muslim bisa sukses atau gagal dalam urusan dunia dan akhiratnya. Agar waktu yang diberikan Allah menjadi berkah dan manfaat, bagi dunia dan akhirat, berikut adalah akhlak muslim dalam memanfaatkan di kehidupannya.
Masa muda adalah masa transisi ketika seseorang berusaha menemukan identitas dirinya. Sayang sekali, banyak orang yang memanfaatkan masa mudanya hanya untuk bersenang-senang dan berfoya-foya. Dia tidak membiasakan diri untuk belajar dan bekerja keras untuk dunianya. Apalagi menjalankan ibadah-ibadah yang menjadi kewajibannya.
Ketika tiba masa tua, dia mulai menyesali diri karena hidup sengsara dan tidak tahu kewajibannya sebagai muslim. Banyak orang yang sudah tua, yang tidak mengerti atau buta huruf al-Quran karena sejak muda tidak mau belajar al-Quran. Banyak orang tua yang tidak menjalankan shalat karena pada masa muda tidak terbiasa menjalankannya.
Hal itu tentu bertentangan dengan jargon sebagian anak muda zaman sekarang, “muda foya-foya, tua kaya raya, dan mati masuk surga”. Bagaimana mungkin, waktu muda yang tidak digunakan secara produktif dan tidak mau beramal saleh, saat tua jadi orang kaya, dan mati masuk surga? Ini mustahil.
Dalam hadis dikatakan, bahwa pemuda yang taat kepada Allah akan mendapatkan naungan-Nya di akhirat. Ada tujuh golongan manusia yang akan dinaungi oleh Allah dalam naungan-Nya pada hari yant tidak ada naungan sama sekali kecuali naungan Allah SWT Salah satunya disebutkan yaitu seorang pemuda yang tumbuh di dalam ibadah taat kepada Allah SWT
Ketika kondisi tubuh sakit, kemampuan melakukan aktivitas akan berkurang. Betapa banyak orang yang terbaring di rumah sakit tidak mampu beraktivitas secara normal. Belum lagi jika harus dihitung biaya yang harus dikeluarkan untuk mengobati penyakitnya. Hal itu menunjukkan betapa besar nikmat sehat dalam hidup seorang muslim.
Oleh karena itu seorang muslim sudah sepatutnya mensyukuri nikmat sehat tersebut denganc ara menjaga pola dan gaya hidup yang benar dalam bingkai syariat Islam. Misalnya, dengan makan tidak berlebihan, tidak mengkonsumi sesuatu yang merusak tubuh, menjaga kebersihan lingkungan, melakukan olahraga, serta aktivitas lainnya yang dapat menjaga tubuh tetap dalam kondisi prima dengan pola hidup sehat, melakukan aktivitas duniawi dan beribadahpun akan semakin bersemangat.
Hadirin Sidang Jumah yang dirahmati oleh Allah SWT
Demikian juga, banyak orang yang kaya. Karena kaya adalah impian hampir setiap orang. Meski impian tersebut belum terwujud, bayangan hidup bergelimang harta sudah ada dalam angan-angan. Tidak jarang diselipi dengan janji-janji muluk (tinggi/ wah) misalnya kalau kaya akan banyak bersedekah, akan menolong yatim piatu dan orang miskin, serta janji-janji baik lainnya.
Namun tatkala impian (kaya) terwujud, tidak otomatis yang ia janjikan dulu itu akan ia penuhi. Qarun merupakan salah satu contoh yang membuktikan itu, karena ingkar, Allah pun memberi azab kepadanya. Hakikat kekayaan itu adalah milik Allah SWT yang hanya diamanahkan kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya. Karena sifat amanah bukanlah kepemilikan mutlak, ia (kekayaan itu) harus dibelanjakan sesuatu dengan petunjuk dari yang memberi amanah yaitu Allah SWT
Mumpung kaya dan rizki melimpah, banyaklah berinfak. Karena saat miskin, apa yang bisa diinfakkan? Seorang muslim yang diberikan kekayaan melimpah, namun tidak memanfaatkannya untuk kebaikan, ia akan menyesal. Bahkan ketika maut menjemputnya, ia akan meminta kembali hidup di dunia agar membelanjakan hartanya di jalan Allah.Disebutkan dalam al-Quran; “Dan infakkanlah sebagia harta yang Allah berikan pada kalian semua”.
Hadirin Sidang Jumah yang dirahmati Allah SWT
Oleh karena itu, dalam sehari semalam seorang muslim mempunyai waktu 24 jam. Untuk diberdayakan dengan baik. Namun waktu yang demikian banyak tersebut seringkali terlewati tanpa arti. Jika dihitung, berapa jam waktu untuk nonton televisi? Jika seorang muslim, jika sekali ia menjalankan shalat atau ibadah dengan kalkulasi waktu 10 menit ia menjalankan shalat wajib, maka dalam waktu sehari dia hanya menghadap kepada Allah, 50 menit. 50 menit dikalikan 30 hari, ketemu 1500. Jadikan satuan jam, tinggal berapa. Kemudian dikalikan satuan tahun. Sehingga ketika sudah dikalkulasi semua, ketemu dalam waktu satu tahun kita hanya menghadap dan mujahadah shalat mahdhah hanya selama 12 jam lebih. Kemanakah semua (waktu sisa) ini?
Sebagai seorang muslim, kita harus pandai-pandai memberikan satu perbandingan yang baik atas diri kita. Bandingkan waktu untuk shalat, baca al-Quran, dan berzikir misalnya. Lebih banyak mana? Waktu-waktu yang berpotensi untuk meraih kebaikan dunia dan akhirat sering kali terlupakan.