Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Lifestyle

Teks Khutbah Jumat 10 Mei 2024: Persaudaraan Umat Manusia

Inilah teks khutbah Jumat yang berjudul Persaudarakan Umat Manusia. Membahas seputar persaudaraan kepada semua umat manusia.

Penulis: Bangkit Nurullah
Editor: Garudea Prabawati
zoom-in Teks Khutbah Jumat 10 Mei 2024: Persaudaraan Umat Manusia
Kolase Tribunnews.com/Canva
Teks Khutbah Jumat 10 Mei 2024: Persaudarakan Umat Manusia 

Ukhuwwah sendiri merupakan bentuk jamak dari kata Akhun, yang berarti hubungan darah atau karena sepersusuan.

Artinya suatu hubungan yang memiliki keterkaitan yang begitu dekat satu dengan yang lainnya.

Menurut Asfahani, makna keterhubungan ini dapat terbentuk karena berbagai faktor, baik itu disebabkan karena keturunan, persahabatan, agama dan lain sebagainya.

Baca juga: Chord Gitar Lagu Engkang - Nina: Na Amparan Rasa Ngagedur Rasa Ka Cinta, Peuting Dina Impian

Dalam Al-Qur’an kata yang berpadanan dengan istilah ukhuwwah ini setidaknya disebutkan sebanyak 81 kali. Antara lain 52 kali dalam bentuk mufrad-nya dan 29 kali di dalam bentuk jamak-nya.

Secara terperinci bila makna ukhuwwah dalam Alquran tersebut kita artikan sebagai persamaan atau persaudaraan, maka akan terbentuk suatu makna persaudaraan yang dapat di bagi ke dalam empat bagian.

Pertama ukhuwwah fil Ubudiyyah, yakni persamaan sebagai makhluk yang tunduk kepada Allah SWT.

Kedua, ukhuwwah fil Insaniyyah, yaitu persaudaraan dengan seluruh umat manusia.

BERITA REKOMENDASI

Ketiga, ukhuwwah fil Wathaniyyah, yakni bentuk persaudaraan yang diletakkan karena persamaan keturunan atau suatu kebangsaan.

Dan terakhir yakni ukhuwwah fil diinul Islam, yaitu persaudaraan atas dasar iman sebagai sesama umat Islam.

Jamaah Jumat Rakhimakumullah

Sebagai umat muslim, kita harus berperan aktif dalam menyuarakan perdamaian yang bisa dicapai sesegera mungkin. Sekalipun dapat dibenarkan bila ketika berbicara persaudaraan manusia, terdapat perbedaan yang meliputi berbagai macam atribut suku budaya dan rasa yang berbeda-beda. Dan perbedaan-perbedaan tersebut hendaknya bisa dipahami secara universal sebagai keniscayaan dari-Nya, agar setiap manusia dapat berdiri di atas kesetaraan dan bisa menjaling hubungan satu sama lainnya.

Allah berfirman:

يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ ذَكَرٍ وَّاُنْثٰى وَجَعَلْنٰكُمْ شُعُوْبًا وَّقَبَاۤىِٕلَ لِتَعَارَفُوْا ۚ اِنَّ اَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللّٰهِ اَتْقٰىكُمْ ۗاِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ

“Wahai manusia, sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan perempuan. Kemudian, Kami menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah adalah orang yang paling bertakwa. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Teliti.” (QS. Al-Hujurat: 13).

Baca juga: Kalender Juni 2024: Tanggal Hijriah, Weton Jawa, Libur Nasional, dan Cuti Bersama Idul Adha

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas