Teks Khutbah Jumat Hari Ini, 12 Juli 2024: Keutamaan di Awal Bulan Muharram 1446 H
Contoh teks khutbah Jumat dengan tema keutamaan di awal Bulan Muharram 1446 H, dapat dibacakan pada khutbah salat Jumat hari ini, Jumat, 12 Juli 2024.
Penulis: Muhammad Alvian Fakka
Editor: Febri Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM - Berikut contoh teks khutbah Jumat dengan tema keutamaan pada awal bulan Muharram 1446 H.
Naskah khutbah Jumat Juli 2024 dalam artikel ini berkaitan dengan permulaan bulan Muharram 1446 H sebagai tahun baru Islam atau bulan awal dalam penanggalan kalender Hijriah.
Dalam khutbah Jumat Juli 2024 ini akan diterangkan bagaimana umat Islam dapat meningkatkan takwa kepada Allah SWT di awal bulan Muharram.
Khotib dapat mengingatkan umat Islam tentang pentingnya melakukan amalan baik dan bertaubat pada awal tahun hijriah ini.
Adapun contoh teks khutbah Jumat ini dapat dibacakan ketika khutbah salat Jumat hari ini, Jumat, 12 Juli 2024.
Simak contoh khutbah jumat berikut ini, dilansir dari laman Pondok Pesantren Lirboyo.
Khutbah Jumat: Keutamaan di Awal Bulan Muharram 1446 H
Khutbah I
الحَمْدُ للهِ الَّذِيْ خَلَقَ الزّمَانَ وَفَضَّلَ بَعْضَهُ عَلَى بَعْضٍ فَخَصَّ بَعْضُ الشُّهُوْرِ وَالأَيَّامِ وَالَليَالِي بِمَزَايَا وَفَضَائِلَ يُعَظَّمُ فِيْهَا الأَجْرُ والحَسَنَاتُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِي بِقَوْلِهِ وَفِعْلِهِ إِلَى الرَّشَادِ. اللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ علَى عَبْدِكَ وَرَسُوْلِكَ مُحَمّدٍ وَعَلَى آلِه وأصْحَابِهِ هُدَاةِ الأَنَامِ في أَنْحَاءِ البِلاَدِ. أمَّا بعْدُ، فيَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا اللهَ تَعَالَى بِفِعْلِ الطَّاعَاتِ
فَقَدْ قَالَ اللهُ تَعَالىَ فِي كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ: إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ
Hadirin sidang Jumat yang dirahmati Allah swt.
Pada kesempatan yang mulia ini, dihari yang mulia ini, tak henti-hentinya. Khotib mengajak diri sendiri secara pribadi dan kepada jama’ah semuanya untuk senantiasa meningkatkan ketakwaan kepada Allah Swt. Sebab hanya dengan ketakwaan seorang mukmin bisa disebut mukmin sejati, dan hanya ketakwaanlah sebaik-baiknya bekal untuk menghadapi ujian di kehidupan dunia yang fana ini.
Hadirin sidang Jumat yang dirahmati Allah swt.
Tahun hijriah seperti juga tahun masehi merupakan bagian dari fenomena alam biasa. Secara ringkas, bila kalender masehi mendasarkan penghitungan pada peredaran bumi mengelilingi matahari, kalender hijriah mengacu pada peredaran bulan mengelilingi bumi.
Karena itulah kita sering mendengar kalender Hijriah disebut pula kalender qamariyah (qamar artinya bulan), sedangkan kalender masehi dikenal dengan sebutan kalender syamsiyah (syams artinya matahari). Dalam ilmu astronomi, kalender hijriah termasuk kategori kalender lunar, sementara kalender masehi termasuk kategori kalender solar.
Namun demikian, di balik posisinya sebagai gejala alam biasa, pada momen tahun baru kali ini mengingatkan kepada kita bahwa tambah satu tahun lagi jatah umur kita di dunia berkurang. Sudah nampak jelas bagi kita bagaimana hari-hari berlalu, hari berganti bulan, bulan menghabiskan tahun demi tahun jatah umur kita.
Maka sangat mengherankan, orang-orang yang menyadari itu semua merasa tenang didunia dengan kesalahan demi kesalahan yang dilakukan.
Baca juga: Contoh Teks Khutbah Jumat dengan Tema Bulan Muharam
Ketahuilah bahwa orang yang hidupnya tidak didasari dengan ketakwaan sesukses apapun pencapaiannya, ia tidak akan dapat memetik hasil kecuali rasa penyesalan. Sebagaimana washiyatnya Luqman hakim kepada anaknya;
“Wahai anakku, setiap manusia memiliki dua rumah, rumah yang nampak dan rumah yang tidak nampak, jangan sampai rumahmu yang tidak nampak yang hanya kamu tinggali sementara membuatmu melupakan rumahmu yang tidak nampak yang akan kamu tinggali selamanya”
Tentu saja maksud dari rumah yang tidak nampak adalah rumah ketika di dunia dan rumah yang tidak nampak adalah rumah di kehidupan selanjutnya setelah meninggalkan dunia.