Doa setelah Sholat Hajat, Lengkap dengan Tulisan Arab, Latin, dan Artinya
Berikut bacaan doa setelah Sholat Hajat yang mudah dan lengkap dengan tulisan Arab, Latin, dan juga artinya.
Penulis: tribunsolo
Editor: Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Inilah bacaan doa setelah Sholat Hajat dalam tulisan Arab, latin, dan artinya.
Apabila umat Muslim memiliki hajat atau keinginan tertentu, maka lakukanlah Sholat Hajat.
Ada doa yang harus dibaca setelah melakukan Sholat Hajat.
Doa ini bertujuan untuk menyempurnakan Sholat Hajat yang telah dilakukan.
Sholat Hajat merupakan salah satu sholat sunnah yang dapat dilakukan umat Muslim ketika memiliki hajat atau menginginkan sesuatu.
Adapun umat muslim yang melakukan sholat ini juga dapat memperoleh rahmat, menenangkan hati dan pikiran, serta mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Sholat ini dapat dilaksanakan kapan saja, baik siang maupun malam, kecuali pada waktu-waktu yang diharamkan untuk sholat.
Akan tetapi, sangat dianjurkan untuk melakukannya di malam hari setelah Sholat Isya atau sebelum Sholat Subuh.
Simak doa setelah Sholat Hajat, lengkap dengan tulisan Arab, latin, dan artinya dikutip dari kemenag.go.id, Selasa (23/7/2024), berikut:
لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ الحَلِيمُ الكَرِيْمُ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ العَلِيُّ العَظِيْمُ سُبْحَانَ اللهِ رَبِّ العَرْشِ العَظِيْمِ والحَمْدُ لِلهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ
Lâ ilaha illallâhul-ḫalîmul-karîmu, lâ ilaha illallâhul-‘aliyyul-adhîmu subḫânallâhi rabbil-‘arsyil-‘adhîmi wal-ḫamdulillâhi rabbil-‘alamîna.
Baca juga: Doa dan Dzikir Penenang Hati dan Pikiran: Latin, Arab dan Terjemahan
Artinya: “Tiada Tuhan selain Allah yang Maha Santun dan Pemurah. Tiada Tuhan selain Allah yang Maha Tinggi dan Agung. Mahasuci Allah, Tuhan pemelihara arsy yang megah. Segala puji bagi Allah, Tuhan sekalian alam,”
Selanjutnya, orang yang sedang memiliki kebutuhan atau hajat tertentu bisa melanjutkan bacaan doa Rasulullah saw riwayat Imam At-Tirmidzi sebagaimana berikut:
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ مُوْجِبَاتِ رَحْمَتِكَ، وَعَزَائِمَ مَغْفِرَتِكَ، وَالغَنِيْمَةَ مِنْ كُلِّ بِرٍّ، وَالسَلَامَةَ مِنْ كُلِّ إِثْمٍ، لَا تَدَعْ لِيْ ذَنْبًا إِلَّا غَفَرْتَهُ، وَلَا هَمًّا إِلَّا فَرَّجْتَهُ، وَلَا حَاجَةً هِيَ لَكَ رِضىً إِلَّا قَضَيْتَهَا يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
Allâḫumma innî as’aluka mûjibâti raḫmatika, wa ‘azâ’ima maghfiratika, wal-ghanîmata min kulli birrin, was-salâmata min kulli itsmin lâ tada‘ lî dzanban illâ ghafartahu, wa lâ hamman illâ farrajtahu, wa lâ ḫâjatan hiya laka ridlan illâ qadlaitahâ yâ arḫamar-râḫimîna.
Artinya: “KepadaMu-lah aku memohon sesuatu sesuai rahmat-Mu, sesuatu yang mendatangkan ketetapan ampunan-Mu, kesempatan meraih sebanyak kebaikan, dan perlindungan dari segala dosa. Janganlah Kau biarkan satu dosa tersisa padaku, tetapi ampunilah. Jangan juga Kau tinggalkanku dalam keadaan bimbang, karenanya bebaskanlah. Jangan pula Kau telantarkanku yang sedang berhajat sesuai ridha-Mu karena itu penuhilah hajatku. Wahai Tuhan yang Maha Pengasih dan Penyanyang” (HR. Tirmidzi dan Ibnu Abu Aufa).