Kasus Kekerasan Anak di Daycare, Korban Bisa Terima Layanan Healing Program oleh Psikolog
Dua kasus kekerasan terhadap anak di daycare yang viral di media sosial yakni Wensen School Depok yang dilakukan oleh pemilik.
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Masyarakat menyoroti kasus kekerasan terhadap anak yang terjadi di sejumlah daycare.
Dua kasus kekerasan terhadap anak di daycare yang viral di media sosial yakni Wensen School Depok yang dilakukan oleh pemilik.
Kemudian, kasus kekerasan terhadap anak di Early Steps Daycare Pekanbaru.
Polisi pun telah menetapkan tersangka dalam kasus tersebut.
Dampak kasus kekerasan pada daycare akhirnya ramai dibicarakan netizen.
Direktur KinderCastle Daycare Antoni Lewa menuturkan daycare seharusnya menjadi tempat yang paling terpercaya untuk orang tua dan anak.
"Anak-anak merupakan harta yang paling berharga dan tidak ternilai bagi kita semua dan seharusnya daycare menjadi partner dalam membantu proses pengasuhan," kata Antoni Lewa dalam keterangan tertulis, Selasa (19/11/2024).
Antoni mengungkapkan pihaknya memiliki komitmen turut membantu para korban kekerasan lewat program #BersamaKinderCastle.
Dimana program tersebut memberikan layanan gratis daycare selama enam bulan di seluruh cabang KinderCastle.
Kemudian healing program oleh psikolog untuk orangtua dan anak-anak yang terkena kasus kekerasan di daycare manapun di seluruh Indonesia.
Bagi setiap orang tua atau siapapun yang mengetahui ada kekerasan di daycare, telah melaporkan ke pihak KPAI atau kepolisian setempat dapat menghubungi KinderCastle melalui media sosial dan website.
Antoni menuturkan program tersebut merupakan bentuk kepedulian dan empati kami kepada para orang tua dan anak-anak yang terdampak.
"Kami sebisa mungkin dapat membantu meringankan mereka mulai dari healing program oleh psikolog kami dan memberikan layanan daycare lengkap gratis," katanya.
Program tersebut sudah termasuk layanan semisal pengasuhan dari pukul 07.00-19.00 WIB. Lalu meal plan lima kali sehari oleh ahli gizi, pendidikan anak usia dini dengan kurikulum Castle.
"Kunjungan rutin dari spesialis anak, dokter gigi dan psikolog, fasilitas yang modern berbasis teknologi dengan CCTV real-time dan Aplikasi KinderParents jadi orang tua bisa mengawasi setiap saat secara real time dan transparan," kata Antoni.
Antoni menuturkan misi pihaknya yakni membuat sarana pengasuhan anak yang paling aman dan terprofesional se-Indonesia.
Baca juga: Praktisi Hukum Soroti Sejumlah Kasus di Daycare: Kekerasan Anak Harus Jadi Perhatian Pemerintah
Sebelum viralnya kasus kekerasan, Antoni menuturkan bahwa pada bulan Juni lalu pihaknya telah mengundang KPAI untuk melakukan kunjungan ke cabang kami di Setiabudi dan meminta arahan tindakan pencegahan kekerasan pada anak.
"Kami juga bekerja sama dengan Kapolsek setempat dan mengundang pihak yang berwenang untuk melihat langsung operasional salah satu cabang kami yang ada di Depok sebagai salah satu komitmen kami untuk mengikuti standar keamanan dan keselamatan setinggi-tingginya," imbuhnya.