Teks Khutbah Jumat 18 Oktober 2024: Mempersiapkan Bekal Hidup di Masa Depan
Contoh teks khutbah hari ini, Jumat 18 Oktober 2024, mengangkat tema mempersiapkan bekal hidup di masa depan, berupa iman dan takwa.
Penulis: Muhammad Alvian Fakka
Editor: Tiara Shelavie

Dalam ayat lain Alloh berfirman:
وَتَزَوَّدُوا فَإنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَى وَاتَّقُوانِي يَا أولِي الأَلبَابِ
Artinya: “Dan berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa. Dan bertakwalah kepada-Ku hai orang-orang yang berakal.” (QS. Al-Baqarah; 197)
Jama’ah sholat Jum’at yang dirahmati Alloh…
Maka dari itu marilah kita bertakwa dengan sungguh-sungguh sebagai bekal yang akan kita bawa nanti.
Umumnya, kita hanya ingat dan bertakwa kepada Alloh di saat-saat tertentu, terutama di saat mendapat kesulitan dan kesusahan.
Namun, di kala kemudahan dan kebahagiaan menghampiri, kita lalai dan lupa. Kita tak sadar, bahwa kenikmatan yang kita dapat adalah anugrah Alloh Yang Maha Pencipta lagi Maha Pemurah.
Bukankah sikap ini sama halnya dengan sebuah penghinaan? Mendekat di kala membutuhkan, dan meninggalkan begitu saja bila hajat telah terpenuhi.
Dalam Al-Qur’an Alloh menegur manusia yang bersikap demikian dengan menyebutnya sebagai orang-orang yang melampaui batas. Alloh berfirman:
وَإِذَا مَسَّ الإِنسَانَ الضُّرُّ دَعَانَا لِجَنبِهِ أَو قَاعِدًا أَو قَائِماً فَلَمَّا كَشَفْنَا عَنْهُ ضُرَّهُ مَرَّ كَأَنْ لَمْ يَدْعُنَا إلَى ضُرِّ مَسَّهُ كَذلِكَ زُيِّنَ لِلمُسْفِرِينَ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
Artinya: “Dan apabila manusia ditimpa bahaya dia berdoa kepada Kami dalam keadaan berbaring, duduk atau berdiri, tetapi setelah Kami hilangkan bahaya itu daripadanya, dia (kembali) melalui (jalannya yang sesat), seolah-olah dia tidak pernah berdoa kepada Kami untuk (menghilangkan) bahaya yang telah menimpanya. Begitulah orang-orang yang melampaui batas itu memandang baik apa yang selalu mereka kerjakan.” (QS. Yunus; 12)
Jamaah Jum’at yang dirahmati Alloh…
Mestinya, kapanpun, dan di manapun kita berada, kita harus selalu ingat dan mendekatkan diri kepada-Nya. Di masjid, di pasar, di kantor, atau di manapun kita berada, kita harus selalu ingat Alloh.
Dalam kondisi susah, senang, sedih, dan gembira, kita harus selalu mengingat Alloh. Firman Alloh dalam Al-Qur’an menyebutkan:
فَإِذَا قَضَيتُمُ الصَّلَاةَ فَاذكُرُوا اللهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَى جُنُوبِكُمْ
Artinya: “Maka apabila kamu telah menyelesaikan sholat(mu), ingatlah Alloh di waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring.” (QS. An-Nisa’; 103)
Bahkan, kita harus lebih meningkatkan nilai ketakwaan dan ingat kita kepada Alloh di saat bahagia dan lapang. Karena, dengan mengingat Alloh di saat lapang, Alloh akan mengingat (menolong) kita di saat kita susah dan sempit.
Rasulallah Saw bersabda:
احْفَظِ اللهَ يَحْفَظْكَ احْفَظ اللّهَ تَجِدهُ أمَامَكَ تَعَرَّفْ إلَى اللهِ فِي الرَّخَاءِ يَعْرِفْكَ فِي الشِّدَّةِ
Artinya: “Jagalah Alloh (dengan melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya), maka Alloh akan menjagamu, jagalah Alloh, maka engkau akan temukan Alloh di hadapanmu. Kenalilah Alloh dalam kondisi lapang (dengan selalu menjaga ketaatan dan kepatuhan), maka Alloh akan mengenalmu di saat kamu menghadapi kesulitan.” (HR. Ahmad)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.