Psikolog Bicara Soal Gen Z Sering Dilabeli Malas, Cuek dan Sok Ngartis oleh Generasi Sebelumnya
Psikolog Adriana S Ginanjar mengatakan, Gen Z sebenarnya memiliki cara kerja yang berbeda dengan generasi sebelumnya.
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Whiesa Daniswara
Laporan Wartawan Tribunnews.com Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tumbuh dalam dunia digital yang serba bisa, Gen Z dikenal sebagai digital native sejati.
Mereka secara alami dapat memaksimalkan digitalisasi untuk melakukan berbagai hal, termasuk berkomunikasi, belajar, hingga bekerja.
Gen Z seringkali mendapat label buruk yakni malas, cuek dan sok-ngartis adalah beberapa contoh yang kerap dilontarkan oleh generasi sebelumnya.
Stereotip ini muncul karena adanya perbedaan cara pandang terhadap dunia, gaya hidup, serta prioritas yang dimiliki oleh para Gen Z.
Psikolog, Adriana S Ginanjar mengatakan, Gen Z sebenarnya memiliki cara kerja yang berbeda dengan generasi sebelumnya.
Mereka, kata Adriana, menitikberatkan pada efektivitas-memanfaatkan teknologi untuk menyelesaikan pekerjaan dalam waktu singkat, mematahkan serta menolak budaya kerja berlebihan yang seringkali dianggap menjadi suatu standar kesuksesan.
“Generasi ini bukan malas, hanya menolak cara cara lama yang tidak relevan saat ini,” ujar Adriana dalam keterangannya, Jumat (29/11/2024).
Dikatakannya, sikap cuek yang sering disematkan pada Gen Z sebenarnya mencerminkan keberanian mereka untuk memprioritaskan kesehatan mental dan menolak tekanan sosial yang tidak diperlukan.
Gen Z juga sering dikaitkan dengan istilah sok-ngartis, terutama karena kecenderungan mereka untuk banyak berbicara di media sosial.
"Tetapi bagi Gen Z, itu adalah cara untuk aktualisasi diri dan membangun identitas di dunia digital," katanya.
Alih-alih melihat Gen Z sebagai generasi yang bermasalah, melihat mereka sebagai inovator dan agen perubahan yang membawa cara pandang baru untuk menghadapi kompleksitas dunia modern.
Berbagai fakta ini mendorong 6 artis muda menginisiasi merancangkan sebuah proyek kolaborasi bernama Artist Inc yang jadi wadah pembuktian yang menyatakan bahwa Gen Z adalah generasi yang kreatif, berdaya juang tinggi.
Keenam artis itu adalah Aqeela Calista, Haviza Devi Anjani, Rayensyah Rassya Hidayah, Denira Wiraguna, Mezty Mez dan Marcel Chandrawinata.
"Artist Inc bertujuan menginspirasi banyak orang. Kolaborasi ini bertujuan untuk mematahkan stigma negatif dan mendorong banyak Gen Z untuk berani tampil dan berkarya bagi sekelilingnya dan Indonesia," kata Aqeela Calista.